93

4K 558 19
                                    

Thalia menyandarkan punggungnya dikursi setelah ia melayani pasien. Ia menjalani kehidupan aslinya secara normal.

Suara ketukan pintu terdengar membuyarkan lamunan Thalia.

"Masuk!" Perintahnya.

Pintu segera terbuka, perawat cantik muncul dari balik pintu. Dengan seragam rumah sakitnya berwarna merah muda dan rambut terikat rapi, wanita itu berjalan mendekati Thalia sambil membawa dokumen ditangannya.

"Dokter, ada dua pasien baru datang." Sahut Rena memberikan dokumen tersebut.

Thalia melihat sejenak dokumen didepannya. Sebuah rekam medik. "Nyonya Lionix dan Leonor?" Gumam Thalia serasa tidak asing saat membaca nama yang tercantum diatas kertas tersebut.

Mendadak kepala Thalia sakit seperti dihantam benda tumpul. Nyeri, berputar, dan ia merasa sangat mual. Pandangannya mendadak kabur tergantikan oleh kilasan-kilasan kejadian saat ia baru pertama kali tiba didunia fiksi hingga peperangan terjadi.

"Kepalaku!" Thalia menahan rasa sakit, ia mencoba berdiri tetapi tubuhnya tidak bisa menahan rasa sakit dikepalanya.

Thalia jatuh terduduk, ruangan rapi didepan matanya berubah menjadi gelap.

"Sadarlah nona. Semua yang nona lihat hanyalah mimpi belaka." Sebuah suara membuat Thalia semakin bingung.

Sebuah tangan dingin menyentuh kening Thalia. Perlahan rasa sakit mulai memudar, ia mengambil nafas panjang berusaha untuk merilekskan diri.

"Apa yang terjadi?" Tanya Thalia yang sudah sadar ia tidak berada diruangannya.

Leonor tersenyum, "Kamu terjebak dialam bawah sadarmu. Jadi, kamu menjalani hidup dialam mimpi."

"Aku sepertinya tidak asing dengan Anda." Ujar Thalia setelah menatap lekat Lionix dan Leonor. Ia merasa tidak asing dengan kedua wanita didepannya itu.

"Lupa ingatan sesaat." Sahut Lionix. "Aku akan mengembalikan ingatanmu." Sambungnya, ia menjentikkan jarinya, sebuah cahaya keemasan membuat kedua mata Thalia silau. Refleks Thalia memejamkan matanya dan memori Thalia terbuka kembali.

"Apa tidak masalah kak ingatannya langsung kembali begitu saja?" Tanya Leonor.

"Jangan khawatir. Dia bisa melewatinya." Jawab Lionix setelah melihat Thalia terdiam seperti patung.

"Ugh," Thalia memegang kepala dengan kedua tangannya. Saat ia mendapatkan kembali ingatannya, saat itu juga ia mendapatkan sebuah hantaman keras dikepalanya. Thalia terdiam berusaha merilekskan diri.

Merasa lebih baik, Thalia menatap kedua wanita itu terkejut. "Ratu Lionix, Putri Leonor. Salam." Thalia buru-buru memberikan salam penghormatan.

"Tidak perlu melakukan itu nona. Kalau disini kita sama." Ujar Lionix dengan tawa renyahnya.

"Dimana ini? Apa yang terjadi denganku?" Tanya Thalia.

"Efek dari sihir terlarang yang sudah kamu lakukan, nona. Karena nona merupakan jiwa asing dan melakukan ritual sihir terlarang demi menghidupkan kembali putraku. Jadi, nona berakhir terperangkap didunia mimpi milik nona sendiri." Jelas Lionix.

"Mimpi, jadi semua itu mimpi?" Thalia terkejut karena serangkaian mimpi panjang yang ia alami benar-benar seperti nyata.

"Karena efek dari sihir terlarang pula. Ingatan nona sempat terkikis. Jadi, nona benar-benar mengalami mimpi seperti kehidupan asli nona." Leonor menambahkan.

"Lalu, apa yang terjadi dengan Ace dan kerajaan yang sempat hancur tersebut?" Thalia kembali bertanya.

"Ace kembali hidup. Terima kasih atas pengorbanan yang nona lakukan pada putraku." Jawab Lionix, "Seperti janjinya pada nona. Ace sudah membangun kembali semua yang sudah hancur mulai dari awal. Dia juga menjadi kaisar pertama yang sudah empat bulan memimpin kekaisarannya." Sambung Lionix.

I WANT YOU (END)Where stories live. Discover now