Extra Part 1

5.5K 519 13
                                    

Raja Liam terbaring lemah diatas tempat tidurnya. Hanya ada dua pelayan laki-laki khusus untuk melayani sang raja sedang berkutat membersihkan tubuh sang raja. Mereka memakaikan pakai baru yang bersih setelah memberinya makan siang. Pelayan wanita hanya akan datang jika waktunya makan dan sedikit membersihkan tubuh bagian atas yang kotor akibat makanan.

Setengah jam berlalu, para pelayan segera meluruskan punggung mereka yang terasa kaku akibat membungkuk saat melayani tuannya. Bagai merawat bayi tapi dalam ukuran manusia dewasa membuat para pelayan terkadang mengomel sendiri saat sedang bertugas.

Raja Liam hanya menatap sendu para pelayan itu. Ia tidak bisa berbuat banyak. Secara fisik, tubuhnya sudah tidak seperti dulu. Raja Liam merasa tidak berenergi, lemas, dan sesekali terasa nyeri disekujur tubuhnya.

"Sampai kapan kita akan merawat bayi besar ini?" Tanya salah satu pelayan. Ekspresi wajahnya jelas menunjukkan rasa kesal yang amat sangat.

Pukulan ringan ia dapatkan dari rekan kerjanya. "Jaga mulutmu, brengsek! Kamu mau kita dihukum mati hanya karena lidahmu yang kurang ajar!" Bentaknya.

"Maafkan aku." Jawabnya.

"Ayo, segera kita selesaikan. Pekerjaan banyak masih menanti kita. Jangan lupa, hari ini raja baru kita bertunangan. Kamu tidak mau kan ketinggalan acara megah di istana?" Ujar pelayan itu lagi.

"Kamu benar. Ayo, segera selesaikan ini. Aku tidak sabar untuk memeriksa pesta pertunangan yang megah itu." Jawabnya semangat. "Kira-kira siapa ya calon pengantinnya?" Sambungnya bertanya.

"Entahlah, aku juga tidak tahu." Timpal pelayan pria satunya lagi.

Raja Liam tertegun mendengar acara pertunangan. Dalam hatinya ia bertanya-tanya. Siapa yang akan bertunangan?

Ace?

Ataukah Ricard?

Hatinya mencelos ketika mendengar kabar itu dari mulut pelayannya. Anak dan istrinya benar-benar telah mengabaikannya.

Keduanya melanjutkan pekerjaannya hingga tuntas. Sekilas mereka memeriksa kembali keadaan dan kondisi mantan raja mereka, jika nampak tidak sempurna maka ratu Julie dan raja Rucard akan menghukum mati mereka berdua.

Raja Liam tampak sudah segar, wangi, dan terlihat nyaman. Kedua pelayan pria segera meninggalkan sang raja untuk istirahat. Ruangan kembali hening dan sunyi, Raja Liam menatap sekelilingnya hampa, ia nampak kesepian tanpa satu orang pun yang menemani.

Diluar ruangan pribadi Raja Liam tidak begitu banyak orang-orang yang berlalu lalang seperti hari-hari biasanya. Hampir semua mengikuti jalan pesta pertunangan raja Ricard.

Shadow Knight pasukan elit bentukan Ace datang ke istana, Daniel bergerak memimpin mereka berenam. Berbekal informasi yang diberikan oleh Dariel ketua pencari informasi, maka Ace pun memerintahkan beberapa pasukan elit untuk menculik Raja Liam dan membawanya ke barak Shadow Knight.

Ada empat orang yang akan menyusup ke dalam istana, dan dua orang lagi menunggu diluar istana dengan membawa sebuah tandu.

"Ada dua penjaga, pangeran." Ujar Raymond.

Daniel berdecak kesal. "Jangan memanggilku pangeran. Itu sudah tidak berlaku. Berkali-kali aku memintamu untuk memanggil nama saja, tapi kamu tidak pernah mendengarkanku."

Raymond tertawa. " Sudah kebiasaanku, pangeran."

"Fokus. Kita habisi saja dua pengawal itu. Dan ambil bajunya!" Perintah Daniel.

Raymond mengangguk, ia mengikuti langkah Daniel dari belakang. Langkah demi langkah sangat mereka perhitungkan, menghindari menginjak sesuatu yang bisa membuat keributan.

I WANT YOU (END)Where stories live. Discover now