"Agra pergi!! Tunggu anak itu pulang lalu kamu urus dia!!"
***
Hampir satu jam Vigor duduk didepan teras pondok sambil mendengarkan lagu di Ipod nya ditemani secangkir teh hijau hangat. Matanya menatap langit yang mulai gelap dan sedikit tertutup pohon. Satu persatu lampu di tenda mulai dinyalakan. Sebagian temannya yang bermain di daerah kolam dan taman bermain pun mulai kembali ke tenda masing-masing.
Vigor melihat satu persatu temannya yang lewat didepannya untuk mencari Caitlyn diantara mereka. Selama satu jam dia duduk disini namun Caitlyn daritadi tidak kunjung balik dari pergi mencari kayu bakar. Vigor jadi khawatir.
"Kemana sih dia," Vigor melepas earphone nya dan berdiri menuruni tangga.
"Eh Man, Manda!!"
"Kenapa Gor??"
"Lo ada liat Caitlyn udah balik nggak?" Tanya Vigor pada Manda yang kebetulan lewat sehabis mandi.
"Caitlyn? Bukannya dia pergi cari kayu sama tiga cowok tadi?"
"Tiga cowok?" Vigor mengernyit, "siapa?"
"Agra, Danian sama Haidar. Gue juga nungguin tapi belum keliatan juga tuh, sampe gue kelar mandi belum nongol juga??"
Vigor jadi makin khawatir. Tidak mungkin kan kalau Caitlyn tersesat? Vigor juga sudah memberitahu panitia dengan sangat jelas sekitar lokasi camping jadi mustahil kalau Caitlyn tidak tau jalan pulang. Lagipula nggak perlu jauh-jauh untuk pergi mencari kayu bakar sampai kedalam hutan.
"Belum, gue daritadi disini,"
"Yaudah bentar lagi kayaknya balik, gue ke tenda dulu,"
Vigor mengangguk,"makasih," perasaannya semakin tidak tenang, tanpa banyak basa-basi Vigor segera pergi ke tenda panitia.
***
"Danian, kok kita bisa nyampe sini? Perasaan tadi kita nggak masuk dalam banget???"
"Gue juga nggak tau Lin,"
"Udah gelap gini lagi, gue takut," ucap Caitlyn pelan sambil melihat keatas pohon pohon besar yang daunnya menutup langit hingga menghalangi cahaya.
Danian mengangkat seikat kayu bakar yang dibawa nya dengan satu tangan dan tangannya yang lain menggandeng Caitlyn, "nggak usah takut, ada gue. Lo bawa hp? Coba nyalain senter hp lo,"
Caitlyn merogoh saku jaketnya, tapi sial belum ada semenit senter hp nya menyala, ponsel Caitlyn langsung mati. Keduanya kontan kaget.
"Hp gue low bat Yan gimana dong, gelap banget lagi," Caitlyn akan menangis, matanya terus mengawasi sekitar. Tangannya bahkan sudah tidak menggandeng Danian lagi melainkan merangkul lengan nya, "gue juga capek keliling,"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAITRĪ
Romance"Geng Bengkel dan Klinik pasti bakal terwujud!!! percaya sama gue!" Caitlyn, Agra, Danian dan Haidar. Empat orang sahabat yang memiliki impian membangun sebuah bengkel dan klinik bersama di masa depan kelak. Keempatnya bersekolah di SMA Jayawisnu Ba...
9. Almost lost ⚠️
Mulai dari awal