"Wahhh cici pesen eskrim?" ucap Zee gembira.

"Iya sayang,"

"Mbak sekalian minta bill ya" ucap Gracia pada waiters itu.

"Baik, tunggu sebentar" sahutnya.

Tangan Zee dengan santainya menarik ice cream itu hingga kini ada di hadapannya dan tanpa berlama lama lagi anak itu mulai memakannya.

"Enak?" Gracia menatap gemas Zee yang sedikit belepotan.

"Enak ci" Zee mengangguk.

"Pelan pelan aja, sampe belepotan gitu" tangan Gracia mengelap bibir Zee yang terdapat noda ice cream.

"Abisnya enak banget ci, cici mau??" Zee menyodorkan sesendok ice cream dan Gracia tidak menolak.

"Enak kan?"

"Iya iyaa enak"

"Gimana? Seneng ga hari ini?" tanya Gracia.

"Seneng banget banget banget, makasih banyak cici udah ajakin aku main" jawab Zee antusias tentu dengan senyumannya.

"Kalo gitu.. peluk sama kiss nya mana??" jail Gracia, Zee menatap sebal Gracia namun anak itu tetap memeluk Gracia dan sedikit mengecup pipi sang cici itu.

"Nah udah tuh"

"Kaya ga ikhlas, tapi gapapa" gumam Gracia pelan.

"IH ITU IKHLAS CICII" ternyata Zee mendengar gumaman Gracia, membuat Gracia sedikit terkejut.

"Eh iya iyaa ikhlas iyaa" pasrah nya.

"Kamu abisin dulu aja ya eskrim nya, cici mau ke toilet bentar" Gracia bangun dari duduknya berniat akan ke toilet, ia merasa rambut serta pakaiannya terlihat berantakan.

"Okay... tapi hp akuu mana?"

"Oh iya nih" Gracia memberikan kembali handphone Zee yang tadi ia masukan ke dalam tas nya.

"Bentar yaa, kamu jangan kemana mana" peringat Gracia.

"Iya"

"Jangan iya iya aja, janji ya jangan kemana mana" Gracia menatap serius Zee, ia takut Zee kemana mana dan nanti kebingungan mencarinya.

"Astagre gracia... Iya janji" malas Zee.

"Heh! Ga sopan"

"Udah sih katanya mau ke toilet"

"Yaudah, inget jangan kemana mana!"

"Hmmmmmmm" Zee hanya berdehem malas, bawel sekali si Gracia Gracia ini, pikirnya.

Zee terus memakan ice cream nya sampai tak terasa ice cream itu sudah habis, sudah 10 menit Gracia pergi namun belum kembali. Zee beralih dari room chat nya menjadi main game, sambil menunggu Gracia ia memutuskan mengajak Ara, Olla, dan Oniel mabar.

"Yeuu main lama lama tapi menang kaga" gerutunya sambil menghela nafasnya, lalu kini ia mengedarkan pandangannya ke arah lain dan matanya melebar kala melihat cahaya yang sudah menggelap.

Dengan cepat ia menatap jam di hp nya dan mulutnya melebar begitu saja. "Lah udah jam setengah tujuh, tapi ko cici belum balik. Buset dah ke toilet lama banget hampir sejam" heran Zee.

Zee kini mencoba menghubungi Gracia namun nihil, nomor Gracia tidak aktif, sepertinya handphone Gracia mati gara gara low bat.

"Ck ada ada aja sih.. Apa gue susul aja ya? Tapi kan gue udah janji bakal nunggu disini" Zee bimbang, gadis itu tipe orang yang selalu menepati janji walaupun itu hal sepele.

"Tunggu dulu aja deh, pasti bentar lagi balik" finalnya, ia memilih memainkan handphonenya lagi saja, walau tak masuk akal pergi ke toilet selama ini.

"Ah elah mana baterai tinggal 7% lagi" anak itu menggerutu sendiri.

Beloved [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang