16. SEKEDAR DEKAT

Mulai dari awal
                                    

"Ish sakit tauk!" Kara mengusap keningnya. Dengan bibir yang cemberut

"Gak usah cemberut gitu bibirnya, mau gue cium!"

"Wah boleh tuh" sahut Kara dengan mata yang berbinar.

"Mesum lo jadi cewek!" menatap Kara garang.

"Nathan duluan yang nawarin!" ujarnya mengelak. Setelahnya gadis itu kembali membaca bukunya. Sedangkan Nathan terus menatapnya dari samping.

"Kara emang cantik, nggak usah gitu banget natapnya" ucap gadis itu tiba-tiba.

Nathan yang memerhatikan pun dengan sigap mengalihkan pandangannya.

"Pede banget lo!"

"Nyatanya kamu dari tadi liatin aku mulu"

"Siapa yang ngeliatin lo!" ucap Nathan terus mengelak.

"Jujur aja, kamu suka kan sama aku?"

"Mimpi! Gue gak suka sama lo. Jangan ge-er"

"Belum ya, hmm yaudah deh nggak papa" sahut Kara pelan.

Setelahnya keduanya pun kembali diam. Tidak ada yang membuka suara di antaranya. Keduanya sama-sama membisu. Sibuk dengan pikirannya masing-masing.

*****

"Ini Kara kemana sih? Katanya tadi mau di kelas. Taunya enggak tau kemana!" ujar Monica kesal. Gadis itu sekarang sedang mencari Karamel di temani oleh Siska yang mengikut di belakangnya.

"Lo punya nomornya kan? Lo telpon aja udah" sahut Siska.

Kedua gadis itu kini sudah berada kembali di dalam kelas, setelah pergi mencari Kara ke UKS dan ke toilet tapi tidak ketemu.

Ya iyalah nggak ketemu orang yang di cari aja lagi di perpus berduaan sama si doi hihi....

"Lah iya juga kok nggak kepikiran sih!" ucap Monica merutuki dirinya. Gadis itu langsung saja mengambil ponselnya yang berada di saku roknya. Mongotak-atiknya sebentar mencari nomor Kara. Setelah berhasil menemukan kontak temannya itu ia pun langsung menekan tombol hijau di sampingnya.

Terhubung...

Beberapa menit menunggu namun tak ada jawaban.

"Ish Kara, lo tuh kemana sih! Di telponin nggak di angkat" Monica bergerutu kesal. Pasalnya ia sudah beberapa kali menghubungi Kara namun tak di angkat oleh sang empu.

"Yaudah lah, kita tungguin aja. Sempat dia ada urusan, paling bentar juga balik" sahut Siska.

Akhirnya Monica pun menghela napasnya sejenak. Lalu setelahnya gadis itu pun ikut duduk di bangku miliknya.

*****

"Kenapa" tanya Nathan membuka suara.

"Kenapa apanya?" Kara bertanya balik.

"Dari tadi diem"

"Oo nggak kok. Kamu juga dari tadi diem"

Terdengar helaan napas dari Nathan. Lalu kemudian mereka kembali terdiam. Namun tak lama karna Kara kembali membuka suara.

"Nathan nggak balik ke kelas?" tanya Kara.

"Lo sendiri?" tanyanya balik.

"Aku bentar lagi, nyelesain ini dulu" mengangkat buku di tangannya. Nathan pun mengangguk mengerti.

"Gue temenin" ujar Nathan.

Kara langsung berhenti membaca mendengar itu. Ntahlah tapi tiba-tiba saja jantungnya berdetak tak karuan. Wajahnya pun sekarang mungkin sudah memerah seperti tomat busuk. Katakanlah dia lebay karna mudah baper, tapi asal kalian tau perhatian kecil seperti ini kalo di berikan oleh orang yang kalian suka rasanya pasti akan beda.

Dan itulah yang di rasakan oleh Karamel sekarang.

"Lo sakit?" tanya Nathan, dengan tangan yang sudah terangkat menyentuh kening Kara. "Gak panas"

"Nathan stop!! Kamu bikin aku baper tauk!" ujar Kara menyingkirkan tangan Nathan dari keningnya. Lalu gadis itu mengangkat buku di tangannya untuk menutupi mukanya yang semakin memerah.

"Ck. Cuma gue gituin udah baper aja" ucap Nathan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kara yang mendengarnya pun sedikit menurunkan buku di depan wajahnya hingga menampakkan kedua matanya saja.

"Kamunya aja yang nggak peka!" ujarnya kembali  meletakkan buku yang menutupi mukanya ke pangkuannya.

Detik selanjutnya gadis itu sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Nathan. Hingga membuat cowok itu dengan reflek ikut memundurkan tubuhnya.

"Gak adil kalo rasa ini cuma aku yang rasain. Bagaimana kalo kita jatuh cinta bersama?" bisik Kara tepat di depan muka Nathan sembari menyengir lebar.

Nathan hanya terdiam. Kedua bola mata elangnya terus menatap kearah bola mata bulat dan lentik milik Kara.

"Udah bel, ayo ke kelas" sahut Nathan lalu berdiri dari duduknya. Meninggalkan Kara yang masih terbengong melihatnya.

"Huh jadi di tolak lagi nih" monolog Kara dengan wajah cemberutnya. Gadis itu akhirnya berdiri membereskan kembali bukunya lalu bergegas mengejar Nathan yang sudah lebih dulu meniggalkannya.

*****

Uppp

Maaf baru upnya sekarang..

Semoga suka.
Makasi juga yang udah setia membaca cerita aku...

Btw double up gak nih??

NATHKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang