Happy reading...
***
Malam berganti pagi, Giren perlahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah seorang pria berjaket kulit bermotif elang di bagian punggungnya dan ada tulisan 'FEGOZY'.
Senyumannya merekah setelah tau siapa pria itu. Tangannya terangkat mengelus puncak kepala Abizer. Sang empu merasa terusik akhirnya bangun. Giren tersenyum manis kearahnya.
"Udah bangun? Why don't you wake me up, hm?"
"Gapapa, aku gak tega bangunin kamu."
Pintu ruangan Giren terbuka, Fana masuk sambil mendorong kursi roda Riberto.
"Ayah." Giren bangun di bantu oleh Abizer.
"Pelan-pelan sayang." Abizer mundur, memberikan Riberto ruang untuk dekat dengan Giren.
"Gimana keadaan kamu hm?" Tanya Riberto.
"Iren udah baikan kok yah," jawabnya.
"Anak ayah memang kuat." Riberto mengelus puncak kepala Giren.
"Siapa dulu dong bundanya," sahut Fana.
Mereka tertawa bersama layaknya keluarga bahagia. Abizer yang melihat itu pun tersenyum melihat Giren akhirnya bisa kembali tertawa.
"Giren, om, tante, saya permisi mau ke ruangannya Yezran," Ucap Abizer.
"Ah sekalian kalau gitu, tante nitip ini buat Yezran ya." Fana memberikan sebuah paper bag pada Abizer.
"Iya tante nanti saya kasih."
"Kamu nanti kesini lagi kan?" Tanya Giren.
Abizer mengangguk kecil. "Iya, nanti aku balik lagi."
"Jangan lama-lama."
"Iya engga." Abizer pun keluar dari ruangan Giren.
"Duh princess ayah bucin banget deh." Riberto mencubit pipi Giren gemas.
"Ih ayah apaan sih."
"Bunda cuman mau kasih tau, kamu jangan terlalu cinta sama cowo apalagi kalian baru pacaran. Gak ada yang tau nanti hubungan kalian akan gimana."
"Bunda kok ngomongnya gitu?" Tanya Giren.
"Sayang jangan gitu sama anaknya," Tegur Riberto.
"Bunda kan cuman ngasih tau."
***
Sebelum ke ruangan Yezran, Abizer menyempatkan pergi ke kantin terlebih dahulu untuk membeli beberapa cemilan dan minuman karena ia tau teman temannya pasti ada disana.
"Widihh bawa apa tuh Zer." Dengan semangat 45, Ovan lompat dari sofa langsung menyambar kresek yang Abizer bawa.
"Behh banyak banget, tau aja lo Zer kita butuh cemilan." Ovan membawa kresek itu ke tengah-tengah lalu mengambil beberapa cemilan dan minuman.
"Buset banyak banget yang lo ambil," Ucap Reno.
"Tau nih bang Ovan, gak boleh serakah tau," Ucap Jenar.
"Sutt bocil diam!" Ovan kembali ke tempatnya semula lalu membuka cemilannya.
Abizer hanya menggeleng kepala melihat kelakukan sahabatnya. Ia menghampiri ranjang Yezran lalu meletakkan paper bag titipan Fana di atas nakas.
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...