"Kamu harus percaya, jika anak itu masih hidup... Walau nana kehilangan nya waktu dia berusia 3 bulan" ujar yuta... Winwin hanya mengangguk kan kepala nya....

.

.

.

.

Sementara itu... Echan sudah sampai di depan rumah nya, dan segera menghampiri... Sang kakak

"Woy DERY loh di mana ha?!" teriak echanie sembari memangil sang kakak

"Echan kenapa sayang?" tanya tenie... Yg seketika menuju ke anak nya, dan meninggalkan kue yg ada di dalam open ke maid...

"Mae...." rengek chanie dgn segala mode tantrum nya

"Iya sayang kenapa?" tanya tenie, yg membenarkan ikat rambut nya, sembari mendatangi sang anak...

"Mae.... Abang.... Abang.... Ambil, mainan nya echan... Ma..." rengek nya

"Mainan? Mainan apa?" tanya sang ibu

"Itu Mae... Mainan yg di kasih papi bulan lalu" ujar echan yg masih tantrum... Bahkan sang ibu juga lelah menghadapi sifat rendom kedua anak nya itu

"Ape loh?" ujar Handry yg baru saja turun dari tangga... Dan tumben tumben nya itu anak pake tangga, selalu nya pake lift

"Mana sini... Mainan gue!" ujar echan yg mendekati sang kakak

"Mainan apa sih? Gak ngerti gue njir" ujar Hendry dgn wajah yg seperti tidak memiliki dosa

"Pala lo gue hantam kelak ye! Siniin gak!" rengek sang adik.... Sementara ten hanya menonton pergelutan 2 anak nya itu

"Gak ada... Elu kalik yg lupa tarok di mana?" tanya Hendry yg berusaha berjalan pelan dan berniat kabur jika sudah agak jauh dari sang adik. Hendry memang sering mengoda adik nya dgn berbagai ulah nya yg aneh

"Lu jangan pergi ya dancok" ujar chanie sembari berjalan dgn langkah tergesa-gesa agar bisa menarik baju sang kakak... Hal itu membuat Handry segera berlari menjauhi echan

"ABANG!" teriak echan sembari mengejar sang kakak

Seketika sebuah suara langkah kaki terdengar dari pintu depan...yg menghampiri tenie dan 2 bersaudara itu

"Ada apa ini? Kenapa ribut?" tanya seseorang dgn suara berat nya...echan yg sudah sangat kenal dgn suara itu segera menoleh ke arah seorang, laki-laki yg tengah mengenakan,stelan jas mahal milik nya

"Papi!!" rengek echanie sembari berlari ke ayah nya

"Kenapa sayang?" tanya Johnny, dan memeluk anak bungsu nya itu... Echanie menatap ayah nya walau dia masih ada di pelukan sang ayah

"Papi...lihat abang...dia ambil mainan echan pi!" rengek nya ke sang ayah

"Mainan? Mainan mana?" tanya Jonny

"Katus echan Pi" melas echan dgn rengek nya... Sementara hendry baru saja turun dari kamar tamu sembari membawa mainan yg adik nya maksud... Dgn kerendoman nya....

"Itu?" tanya Jonny ke echan

"Iya" jawab echan dgn memelas

"Handry... Kasih itu ke adekmu... Jangan di jahilin mulu" nasehat dari sang ayah

"Iya ini" ujar Handry yg mau cepat kelar

"Horeee" saut echan

.

.

.

.

.
Malam hari nya terlihat kalau echan, junie dan nana sedang melakukan video call nya, dan mereka membahas beberapa ulah mereka hari ini... Karna hari ini mereka tinggal terpisah... Nana yg ada di rumah keluarga Jung karna pekerjaan, echan yg kembali ke rumah nya dan sedang di kamar nya dan junie sama dgn echan

𝐴𝑚𝑜𝑛𝑔 𝑡ℎ𝑒 𝑚𝑎𝑛𝑦 𝑚𝑦𝑠𝑡𝑒𝑟𝑖𝑒𝑠 (Nomin Gs) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang