" Arla sukanya Abah Opick!"

Starla pusing tujuh keliling diruang tengah, jika digambarkan saat ini kepalanya dikelilingi bintang dan burung. Siapa yang tidak migrain badan sudah lelah tambah berkeringat, harapan ingin rebahan malah menyaksikan debat perebutan dirinya antara kubu Tarisa-Kinan dan Jia-Gendis.

Munculah Bintang ditengah-tengah mereka."Belum selesai masalah kamarnya? Udah malem nggak bisa diselesaikan dengan kesadaran masing-masing"

Mendadak semua diam, namun lengan mereka saling menyenggol satu sama lain.

" Mau dimana juga sama aja, yang penting nggak sendirian. Nggak bakal ada apa-apa kalo udah tidur mah, pasti nyenyak-nyenyak aja. Rasa takut itu respon dari sugesti kalian yang buruk" Bintang semampunya memberi petuah, sebab dia paham mereka memperebutkan Starla agar sekamar dengan mereka karena sejatinya Starla termasuk gadis yang pemberani dan siap mengantar jika tengah malam mereka kebelet ingin ke toilet.

" Nah, denger! Makanya jangan kebanyakan nonton eksperimen horor, kecuci kan otaknya"

" Kamu mingkem deh! Tadi juga kamu nggak mau kalo nggak bareng Arla" Jia langsung sewot pada Kinan yang cekikikan.

" Kamu mau tidur dimana? Biar cariernya aku simpenin" Tanya Bintang lembut pada Starla.

🌸🌸🌸

Tubuh yang dibalut kaos singlet dan kolor monokurobo itu terguling dari kasur usai bermimpi indah.

" BAGUSSSS!! SANGKURIANG UDAH BALIKIN PERAHU, BANDUNG BONDOWOSO UDAH BANGUN SERIBU CANDI DAN KAMU BARU BANGUNG?" Tarisa berserta suara toanya muncul mendobrak pintu kamar yang tempati Dai.

Dai langsung terbirit-birit keluar kamar menuju kamar mandi saat melihat vacum cleaner yang dibawa gadis itu. Dia trauma berat karena dua Minggu yang lalu saat dirinya tengah enak-enaknya tertidur dikamar kos tiba-tiba pantatnya disedot sampai menempel akibat susah dibangunkan sampai harus dibawa ke pemadam kebakaran. Dai sudah tidak suci.

" AYANGGGG TARISAA! AMBILIN HANDUK AKUUU!!" Pekiknya dari kamar mandi yang berada didekat dapur, membuat suaranya menggema kemana-mana. Sungguh tidak tahu malu padahal sedang dirumah orang untung Papa dan Mama Sania tidak masalah akan kelakuan mereka.

" AMBIL SENDIRI LAH, GILAAAA!" Balas Tarisa tak mau kalah, gadis itu masih berdiam diri didalam kamar setelah membereskan kasur para cowok yang terlihat sangat berantakan.

" RESIKO KAMU TANGGUNG SENDIRI! AKU UDAH BUGIL SOALNYA!"

Seketika ide brilian muncul di otak Tarisa yang pas-pasan dan menyambar handuk Arsenal yang tergantung di kapstok kemudian membalurinya dengan balsem sampai sisa setengahnya. Ia kemudian berjalan keluar menghampiri Dai dikamar mandi.

Tarisa tersenyum devil."AYANGGG INI HANDUKNYA!!"

Tinggal menghitung detik, rumah ini akan hancur oleh perang dunia kedua sepertinya...

" TARISAAAAA!! KAMU APAIN HANDUK AKUUUUU!!"

Sialnya ketika Dai menarik kenop dari arah berlawanan, Saga tiba-tiba muncul karena kebelet cowok itu mendorong pintu tidak kalah kencang.

Bugh!.

Kening Dai dan Saga terbentur keras hingga mengakibatkan Saga berakhir terkapar dilantai seperti Ijat dikartun Upin Ipin rasanya seperti dihancurkan oleh blender buah.

" ASTAGA PAPIGA TIDAKKKKKK! PAPIGA JANGAN MATI! MAMISAN BELUM SIAP JADI JANDA!" Teriak Sania histeris mendapati Saga yang tidak sadarkan diri.

Seketika Abi berteriak menyahuti."FINAL CHAPTER KU TUNGGU JANDAMU!!"

AKSARA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang