"Okay then, mendesahlah lebih keras, aku suka desahanmu,"
Kemudian Ruka memasukan dua jarinya langsung pada lubang kenikmatan itu.
"Ughhh fuck~"
Rita sedikit tersentak dengan itu.
Jari Ruka terasa sangat hangat juga terasa sangat dijepit oleh milik Rita.
Dia membiarkan gadisnya itu terbiasa sebelum mulai menggerakkannya.
Ruka mencium bibir Pharita lagi, dan tangannya pun mulai dimaju mundurkan.
Rita mendesah dalam ciumannya karena merasakan sensasi yang nikmat.
Gadis bermarga Jung itu pun melepaskan ciumannya dan fokus pada area bawahnya, sembari melihat wajah saksi mantan kekasihnya yang desahan nikmat itu.
"You like it?"
"Uhh yess shhh,"
Ruka melakukannya lebih cepat lagi membuat tubuh Pharita terlihat terhentak seiring tusukan kuatnya.
Jari Ruka semakin terdesak pertanda gadisnya itu akan segera klimaks, jadi dia mempercepatnya.
"Ahh shhh Ruru ahh yes please,"
Desahan Pharita semakin terdengar kencang, dan beberapa saat kemudian dia mengeluarkan cairannya.
Ruka tersenyum penuh kemenangan, mencabut jarinya dan menjilat sisa-sisa cairan yang berada di jarinya.
"Sweetest," ucap Ruka. Pharita melihatnya dengan tatapan yang lemas.
Ruka menuju area bawahnya dan membuka lebar kaki bosnya itu.
Melihat dengan jelas sebuah maha karya indah dari Tuhan yang saat ini terlihat begitu becek oleh ulahnya.
"Jangan melihatnya begitu, aku malu tau," ucap Pharita.
Ruka terkekeh.
"Aku hanya akan membersihkannya,"
Kemudian gadis Korea yang lahir di Jepang itu memakan area sensitif bosnya, menjilat cairan-cairan sisanya dan menelannya tanpa ragu.
Hal itu memicu lagi kenikmatan duniawi karena Ruka mainkan lidahnya dia klit milik gadis Thailand itu.
Hingga desahan tak terhindar lagi dan membuatnya klimaks untuk yang kedua kalinya.
Ruka menyimpan cairan kental itu di mulutnya kemudian mencium Pharita membiarkan gadisnya itu merasakan miliknya sendiri.
"Rasanya aneh," ucap Pharita saat ciumannya terlepas.
Yang Pharita rasakan hanya rasa asin dan gurih namun ada manisnya, sebuah rasa yang aneh.
"Ya begitu lah milikmu, dan aku menyukainya,"
Ruka tersenyum kemudian mengecup bibir dan juga kening bosnya itu.
Mereka akhirnya tertidur sambil berpelukan dengan Pharita yang tidak memakai baju sementara Ruka masih memakai bajunya dengan berantakan.
****
Rora kesal, dia menghubungi Asa beberapa kali namun tidak di balas oleh gadis Jepang itu.
Setelah insiden mereka berciuman kemarin, Rora menjadi sedikit posesif lagi pada gadis itu.
Rora lumayan senang karena ternyata Asa membalas ciumannya bahkan mungkin mereka hampir melakukan lebih jika saja Rami tidak tiba-tiba datang ke apartemen Asa.
Setelah itu Asa bersikap lembut padanya, namun gadis Jepang itu sekarang belum memberinya kabar lagi.
"Apa dia sibuk?" gumam Rora.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon is a Beautiful isn't it? • RorAsa/RuPha/ChiYeon/Rami Baemon
FanfictionWarning ⚠️ gxg/gl/lesbians/18+ 🔞 Tiga tahun berlalu setelah perpisahan sebuah hubungan, mereka pun dipertemukan kembali, tapi akankah pertemuan ini menjadi sebuah awal baru sebuah hubungan mereka kembali? Atau semua yang sudah berakhir tidak bisa k...
7. Love or loved? (🔞🔞)
Mulai dari awal