08.KOBB (meresahkan)

Mulai dari awal
                                    

Rakha segera bangun dari posisinya, dirinya menepuk nepuk samping kiri nya mempersilahkan mala untuk duduk di sana.

Mala menurut segera dia daratkan badan nya ke atas sofa empuk itu, mala jadi nyaman rasanya ia sudah capek seharian ingin sekali dia memejamkan mata.

"Btw ada apa lo suruh gue ke sini? Sekolah udah sepi, diluar juga mendung kayaknya mau hujan gak usah lama lama, langsung ke intinya!". Geram mala, sebenarnya mala takut berbicara seperti itu apalagi melihat tatapan menyeramkan rakha, dia tak berani menatap mata hitam itu.

"Hmm gue tau, lo pulang sama gue ke rumah gue buat ngerjain tugas kelompok, gue gak mau numpuk tugas!". Perintah rakha, matanya tak lepas kepada wajah mala tetapi mala tak membalas tatapan mata itu dia lebih pilih menatap ke arah sepatu nya.

"Kalo lagi ngobrol, lo liat mata orang nya jangan nundukin pandangan lo, emang sepatu lo lebih menarik daripada wajah ganteng gue?". Tanya rakha terkekeh, apa yang sudah di ucapkan nya kenapa rakha seperti afan?

Mala mengangguk paham setelahnya dia segera mengangkat wajah nya untuk menatap rakha. Akhirnya tatapan mereka bertemu untuk beberapa detik hingga mala memutuskan tatapan itu, jujur sekarang mala sangat gugup di tatap seperti itu oleh rakha, perasaan apa ini? Batin mala berkecamuk.

'Kenapa? Gugup?". Tangan rakha bergerak untuk mengambil tangan mala untuk di genggamnya lalu di letakkan ke pahanya sendiri.

Sial! Mala semakin jantungan!!

Siapa pun bawa kabur mala segera!!!

。♡♡。

"Lo bisa gak duduknya jauhan!". Eby jengah dengan perilaku dewi yang menurutnya kelewat batas.

Sedari tadi mereka berdiskusi, dewi semakin mendekatkan badannya ke eby, sekarang paha mereka saling bersentuhan mereka duduk sebelahan dengan eby yang berada di pojok, eby tak bisa berbuat apa apa sekarang!!!

"Kalo lo gak menjauh gue gak mau se kelompok sama lo". Ancam eby, berhasil!! Dewi langsung menjauhkan badannya dari eby akhirnya eby bisa bernapas lega juga, memang aneh disini malah dewi yang hyper!

Mereka lanjut berdiskusi tentunya dengan pertentangan kecil, entah karna kata per bait nya terlalu lebay menurut eby atau karna kata per bait nya terlalu menoton menurut dewi. Mengapa mereka se kelompok begini?

。♡♡。

"Dev, udah sampe lo gak mau turun?". Afan menepuk pelan paha devi, tak ada pergerakan, afan yakin pasti devi sekarang ketiduran, huh sungguh menyusahkan.
(Tapi suka kan?🙉)

"Deviiii". Afan berteriak sangat kencang hingga membuat devi hampir terhuyung ke samping karna terkejut, dirinya tidur lalu afan membuat nya kaget? Apa jantung nya tidak disko sekarang?

Jangan harap seperti cowok pada umumnya yang membangunkan pelan kekasihnya atau menggendong nya dengan bridal style agar tak mengusik tidurnya, afan punya trik anti mainstream seperti tadi contohnya☺️

Devi hanya bisa mengelus dadanya pelan untuk meredakan emosi nya, sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertengkar, maka sekarang dia rela mengalah karna membutuhkan afan untuk nilai tugasnya. (Yakin cuma butuh buat tugas?)

Segera mereka turun dari motor dan langsung masuk kedalam rumah mewah milik keluarga afan, devi tersenyum sungkan kala art menyapanya.

KETUA OSIS BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang