Clea membuka pintu mobil, lalu melemparkan tas nya asal ke jok belakang.

"Kenapa sih, lemes banget."

Clea menggelang, lalu mata Lucas tak sengaja melirik siku kanan Clea yang lecet membuatnya tak jadi menancapkan gas.

Lucas panik lalu meraih tangan kanan Clea untuk memastikan. "Ini kenapa kok sampe bisa gini??"

"Jatoh pas olahraga."

"Kenapa bisa jatoh sih cle astaga." Lalu mata Lucas tak sengaja melihat lutut kanan Clea yang juga lecet lumayan lebar. "Loh ini juga?" Lucas menunduk melihat keadaan lutut Clea.

"Ck gabisa hati-hati apa." decak Lucas. "Ayo ke rumah sakit dulu." lanjut Lucas.

"ish kak Lucas gausah lebay kayak papah deh."  Keluh Clea, inget dulu ketika Clea jatuh dari sepeda papahnya heboh teriak-teriak untuk pergi ke rumah sakit dan ngomel-ngomel ke Lucas karena yang mengajarinya naik sepeda.

"Takutnya infeksi cle, ah. ini jatoh sendiri apa di jatohin temenmu?" Omel Lucas.

Clea memutar matanya jengah, "Udah deh ini cuma luka kecil, tadi udah dibersihin juga di UKS." Jelas Clea.

Lucas menghela napas, "Yaudah nanti di obatin di rumah."

Lucas menancapkan gas untuk meninggalkan area sekolah.



"Lusa temenin kakak ya." Kata Lucas.

"Kemana?" Tanya Clea.

"Acara nikahan temen kakak." Jawab Lucas.

"Kok ngajak Clea??" protes Clea malas.

"Males kalo gaada temennya, pasti ntar dicomblangin." Jawab Lucas.

"Ya bagus dong." Ucap Clea.

"Kok bagus?" Tanya Lucas sedikit kesal.

"Biar kak Lucas ada cewek." Ledek Clea. Dan biar Clea bisa lebih bebas, batinnya.

Lucas mendengus, "Emang kamu ga cemburu kalo kakak ada cewek?" Tanya Lucas.

"Kenapa cemburu? ya engga lahhh" Clea menatap kakaknya aneh, tentunya ia akan lebih senang karena kakaknya tidak akan terlalu strict lagi kepadanya.

Lucas melengos panjang, memilih tak menanggapi karena kesal dengan reaksi adiknya.


"Kok kesini?" Tanya Clea ketika sadar ini bukan jalan pulang ke rumahnya.

"Makan dulu di cafe papah." Ucap Lucas, membuat Clea hanya ber oh ria.



Tak lama Lucas sampai di cafe milik papahnya, turun dari mobil setelah memarkirkannya di parkiran.

"Bisa nggak jalannya?" Tanya Lucas, ketika melihat Clea kesulitan berjalan.

Kok agak perih ya..., "Perasaan tadi ga perih." Gumam Clea yang masih bisa di dengar Lucas.

"Udah kaku itu, harus banyak digerakin, biar ga perih." Kata Lucas.

Dengan sigap Lucas mengangkat Clea ke gendongannya, membuat Clea terkejut.

"ih kak Lucas malu diliatin orang." Ucap Clea menutup wajahnya.

"Lama, ntar diobatin di dalem." Jawab Lucas, karena jarak parkiran ke cafe lumayan.

Lucas berjalan dari parkiran belakang menuju pintu depan cafe, kemudian membuka pintu cafe dengan sikunya dan masuk ke dalam. Setelah itu mendudukkan Clea ke salah satu bangku cafe yang kosong.

"Tunggu sini, kakak ambilin obat." Lucas berjalan sedikit berlari menuju lantai dua untuk mengambil perlengkapan p3k



Tak lama Lucas turun membawa perlengkapan P3K dan berjongkok di depan Clea. Tangannya mengambil kapas dan alkohol untuk ia bersihkan lukanya.

Forbidden Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang