Yuma tersenyum "tidak, adik bayi mungkin tau ibunya sedang sakit" Ujar Yuma terkekeh pelan

Delfin ikut tersenyum "anak pintar" Ujar delfin lalu mencium perut Yuma dan seolah-olah tengah berbicara dengan sang anak

"Jangan nakal ya di sana, jangan buat mamah mu kesakitan" Ujar delfin berbisik

"Aku tidak nakal kok papah" Balas Yuma meniru kan suara anak kecil membuat delfin tersenyum lebar dan mengecup pipi Yuma lembut

"Fin, apa Sean masih di jaga ole-uum oleh wiliam? " Tanya Yuma ragu

"Masih, kemungkinan Wiliam akan menemani tuan muda Sean sampai tuan muda Sean menyelesaikan pendidikannya" Jawab delfin membuat Yuma entah mengapa menjadi resah

"Kenapa? Tumben menanyakan tentang wiliam? " Tanya delfin

"Tidak apa-apa kok, hanya saja-"

"Kamu cemburu sama Wiliam? " Tebakan delfin yg sangat tepat sasaran

"Ti-tidak kok, aku tidak cemburu" Elak Yuma tergagap

Delfin mengelus rambut yuma pelan "jangan cemburu dengan wiliam, saya sudah menganggap dia adik saya dan juga saya hanya menyukai kamu, saya tidak mungkin berpaling dari kamu Yuma, di sini ada anak saya, dan saya sangat menyayangi nya" Ujar delfin tersenyum lembut

"Iya aku percaya kok, aku hanya sedikit takut saja" Cicit Yuma dengan pipi merona

"Jangan takut sayang, saya cuma menginginkan kamu" Ucap delfin lagi-lagi membuat Yuma merona, dia belum terbiasa dengan panggilan sayang

"Berhubung ini sudah siang, kamu mau makan siang dengan apa? Biar nanti saya belikan di luar?" Tanya delfin

Yuma berfikir sebentar "sup, aku mau sup ayam" Pinta Yuma

"Baiklah saya akan beli dulu ke luar, kamu baik-baik saja kan kalau sendirian? " Tanya delfin khawatir

"Yuma baik-baik saja fin, lagian kan hanya sebentar" Jawab Yuma

"Baiklah, tetap di kasur, saya tau kamu agak kesulitan ketika berjalan"

"Fin, aku baik-baik saja kok, udah sana kamu pergi, aku sudah lapar" Cemberut Yuma

Cup

"Baiklah baiklah, saya pergi dulu" Delfin segara pergi setelah mengecup pipi Yuma

Otomatis pipi Yuma bersemu merah, dia memegang pipinya yg terasa panas "delfin selalu seperti itu" Gerutu Yuma

Ketika Yuma ingin membaringkan dirinya tiba-tiba saja bel apartemen berbunyi.

Kemungkinan itu bukan delfin karena kalau itu delfin dia tidak mungkin memencet bel.

Dengan susah payah pun Yuma bangkit dari duduknya, padahal usia kanduang nya masih memasuki bulan ke 5 tapi ini seperti 7 bulan, perutnya tambah besar, itulah yg penyebab diri nya kesulitan berjalan

Dengan perlahan Yuma berjalan menuju pintu dan membuka nya

"Yumaa!!!" Pekik Sean saat pintu sudah terbuka

Yuma jelas kaget karena ternyata itu adalah Sean "Sean? Kamu ke sini sama siapa? " Tanya Yuma memeluk Sean walaupun agak kesusahan, Yuma tidak menyadari kehadiran wiliam

"Sama kak Liam" Jawab Sean setelah melepaskan pelukan nya

Yuma langsung saja menoleh dan benar saja, Sean datang bersama Wiliam

"Haii, kita bertemu lagi" Sapa wiliam dengan senyuman manis nya

"Umm Haii juga, ayoo masuk dulu" Ujar Yuma mempersilahkan mereka masuk

Sean akhirnya masuk begitupun dengan Wiliam

"Kalian mau minum apa?" Tanya Yuma

"Gapapa kok, jangan repot repot" Jawab Wiliam

"Tapi-"

"Udah biar Sean yg bikin minuman nya, Yuma duduk saja di sofa, Yuma tampak kesulitan berjalan, jadi bair Sean saja" Sela Sean

"Sean-"

"Sean bisa kok, Yuma tunggu di sini yaa" Sean segera pergi menuju dapur

"Duduk Yuma, tidak baik jika terus berdiri" Yuma yg mendengar itu pun akhirnya duduk di sofa sebrang wiliam

Hening untuk sesaat sampai akhirnya wiliam memecahkan keheningan dan mulai bertanya pada Yuma

"Yuma boleh gw tanya sesuatu? "

Yuma mantap wiliam "boleh, mau tanya apa? "

"Lo udah berapa lama sama delfin? " Tanya Wiliam

Yuma terdiam untuk sesaat "um lumayan lama, gw ga inget" Jawab Sean, dia juga lupa sudah berapa lama dia tinggal di China

"Lo tau kan gw suka delfin? "

"Tau, gw udah liat kok dari tatapan lo ke delfin"

"Tolong jangan hentiin gw buat suka sama delfin, gw beneran sayang sama dia, gw juga gamau rebut lo dari dia dengan cara yg kasar, jadi gw mau deketin delfin dengan cara gw sendiri" Ujar Wiliam

Yuma terdiam, dia mencerna ucapan Wiliam untuk sesaat dan setelahnya dia tersenyum tipis

"Gw ga larang lo buat suka sama delfin tapi yg perlu lo tau, delfin itu udah punya gw bahkan dia sebentar lagi mau menjadi seorang ayah-" Yuma menjeda ucapan, tangan putih Yuma memegang tangan Wiliam dan mengarahkan nya ke perut nya yg sudah membesar

"-pertanyaan nya apa lo tega ngehancurin kebahgiaan seorang anak yg bahkan belum lahir ke dunia? Apa lo tega ngeliat anak ini lahir tanpa sosok ayah yg akan selalu ada untuk nya? " Tanya Yuma menatap dalam mata Wiliam

Sedangkan wiliam sendiri hanya diam saja, dia terdiam mendengar ucapan Yuma

"Gw-"

"TARAA MINUMAN NYA SUDAH JADI" dengan tiba-tiba Sean datang dengan nampan di tangannya

"maaf ya lama, tadi sean bingung mau buat minuman apa, jadi Sean buat jus mangga" Ujar Sean sambil meletakan gelas di atas meja

Sean duduk di samping Yuma dan mulai ngobrol sedangakan wiliam hanya diam, dia masih memikirkan ucapan Yuma tadi.

*

*

*

*

*

*

Hallow maaf ya kalo jarang up

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang