"Tolol," bisik Arya. "Sebenarnya dia itu ada rasa sama lo Cak."

"Ekhem sorry gue potong, no Cak, tapi Ra atau lebih bagusnya Cakra," potong nya tak terima.

"Request anjing," gerutu Arya lagi-lagi berbisik. "Dia ada rasa sama lo, karena selama lo tinggal itu pernah kejadian di toko kan rame, kita cape tuh akhirnya Kinan ketiduran."

Sontak Della menyela. "Nah pas ketiduran itu dia nyebut nama lo, dia bilang Kak Cakra maafin aku ya, aku salah, tolong jangan marah sama aku."

Cakra mengerutkan dahinya, "masa? Apa yang bikin gue harus percaya sama kalian?"

"Kok gitu anjing? Lo kira gue jago omong doang?" Sewot Arya. "Asal lo tau ya, tu cewe suka sama lo, cuma ketutup gengsi aja, aslinya ma brutal tu dia."

"Gue harap lo peka ya, soalnya akhir-akhir ini dia banyak ngelamunnya, sama ikhlasin deh hutang dia ke lo soal motor itu. Dia juga masih nabung sampe sekarang," jelas Della prihatin.

"Yaudah gue balik ya, ini makananya udah gue bayar kok, makasih udah mau sharing." Cakra tersenyum seraya memberikan satu apel untuk Arya dan Della.

"Apel dari orang ganteng," ujar Della.

"Udah ada yang punya bego!"

🚲🚲🚲

Malam itu Kinan pulang cepat dari cafe, saat ini posisinya berdiri di meja dapur dengan celemek biru sekaligus rambutnya yang terikat. Ia memotong bawang bombay seraya sesekali melihat panci yang sudah mengeluarkan asap dan airnya yang menguap keluar.

Kinan mematikan kompornya, mengambil wajan dan menyiapkan blender untuk bumbu yang akan ia haluskan. Kinan berkacak pinggang seraya menunggu halusnya bumbu, menggeleng pelan melihat sekeliling dapur yang wujudnya seperti kapal pecah.

Kalian tahu gak kalo ini pertama kali Kinan masak menu ribet ini? Biasanya Kinan cuma masak telor sama sayur biasa aja.

"Gak kebayang secapek apa gue nanti bersihin ni dapur," keluhnya seraya mengangkat blendernya dari meja.

Kinan menuangkan sedikit minyak di wajan dan langsung menuangkan bumbu halus ke dalamnya, percikan minyak membuat Kinan sedikit menjauh dari kompor dengan wajahnya yang sangat berminyak. Ia menghela seraya mengusap matanya pedas, mulai memasukkan ayam dan menuangkan kecap sedikit demi sedikit.

Iya ini ayam kecap, Kinan ga pernah masak ini, entah tumben dia mau ribet sama sebuah menu yang first dia coba.

"Panas ya," ucap Kinan sambil mengusap keringatnya di dahi. Tanpa mendekat pun sepertinya kita tau aroma Kinan seperti apa, aura nya yang kini sangat dapur dan aroma tubuhnya yang bercampur dengan keringat deras di dahinya.

Kinan menghela,"cape anying, bikin ginian doang, apa gue udah jompo ya?" Ocehnya seraya membersihkan meja dari peralatan dapur yang sudah ia gunakan.

"Gak lagi-lagi gue masak ini, mending masak telor, urusan bisul belakangan."

Kinan mematikan kompor dan membiarkan ayamnya sedikit mendingin sebelum dimasukkan ke wadah, ia mulai mencuci peralatan dan membersihkan kulit bawang yang berserakan di meja sekaligus di lantai.

19.30

Kinan melepaskan celemek nya lalu mengepel lantai dapur dengan cara mundur mengarah langsung ke kamar mandi. Jika tidak seperti itu, Kinan nantinya pasti akan mengotori lantai yang masih basah, jadi kalau Kinan sekaligus mandi, waktu selesai mandi pasti lantainya sudah kering.

CAKRASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang