34.SALAH PAHAM

Mulai dari awal
                                    

"Kenapa lo malah buat dia salah paham sama adegan yang kita lakukan?" tanya Gerry.

"Apa yang salah kalo seorang adik mencoba menghibur kakaknya? Ini lebih baik dari pada dia sakit hati gara-gara cinta dia gue gantung," ujar Maisya.

"Maksudnya?"

Jujur saja Gerry tidak mengerti dengan ucapannya.

"Suatu saat nanti lo akan tahu," ucap Maisya.
°°°°

Prang!

Sean memukul meja kaca yang membuat tangannya terluka juga pecahan kaca yang berhamburan

Brak!

Berlanjut dengan menendangnya hingga meja itu terbalik.

Bruk!

Tak lupa Sean menghantam samsak tinju yang tak jauh dari posisinya.

Glass!

Sean membanting gelas kaca juga beberapa pas bunga yang terbuat dari keramik.

Trang!

Sean menarik pedagang yang terpasang pada replika pasukan baja yang terbuat dari kaleng dan menebas keseluruhan baju jirah'nya.

Macam-macam bunyi barang mulai terdengar, maka kesimpulannya saat ini Sean tengah mengamuk. Apapun yang di banting Sean seakan menjadi musik meresahkan bagi pekerja di rumahnya. Para pegawai  yang sedang melakukan aktivitas, dikagetkan oleh kejadian yang  melakukan majikannya secara tiba-tiba.

"Sialan, kenapa Maisya gak suka sama gue. Gue udah berusaha keras untuk jagain dia tapi malah kayak gini!" amuk Sean.

Seakan tak terima, merasa dirinya habis manis sepah dibuang. Mendapatkan penolakan yang terang-terangan dari Maisya membuat dirinya frustasi. Jika dihadapkan publik Sean seperti pribadi yang tenang, maka jangan harapkan saat dirinya akan memperlihatkan ketenangan. Sean akan sangat liar hingga tak ada satupun yang mampu menenangkannya. Bahkan informasi dari mata-mata hanya sekedar mengawasi Maisya menemui siapa saja. Tidak berlaku untuk menguping percakapan atau mengatasi apa yang target katakan karena Sean juga memerintahkan kepada bawahannya untuk memantau Maisya dari kejauhan.

Sean meninju marmer rumahnya hingga berbekas, meninggalkan cekungan di bekasnya. Banyak pecahan kaca berhamburan yang Sean hasilkan dari menghancurkan meja kaca dihadapannya. Apa lagi Maisya saat ini sedang dekat dengan laki-laki yang di miliki sepupunya Rara. Hal itu justru membuat Sean merasa cemburu.

Baru saja dirinya memikirkan Rara gadis itu sudah diberitahukan kedatangannya oleh salah satu orang yang bekerja untuknya bawah Rara sedang menunggu di teras depan.

Sean melihat Rara menangis memeluk Sean dengan begitu erat, kemudian memperlihatkan sebuah Vidio di ponselnya yang memperlihatkan kekasih Rara bermesraan dengan seorang gadis. Meski wajahnya tidak terlihat Sean yakin jika itu adalah Maisya.

Kali ini Sean tambah memanas melihat gadisnya sudah ternodai.

"Aaaa...sialan cowok lo itu, dia lagi di rumah cewe gue sekarang bangsat," marah Sean.

"Apa lo bilang jadi orang yang ada di vidio ini cewek lo bang, muka serem kek lo bisa punya cewek juga," ledek Rara.

"Lo mau mati hari ini!" seru Sean mencengkeram kuat leher Rara.

Rara menggelengkan kepalanya, dirinya tak kuasa lagi menahan cengkraman sepupunya. Rara berusaha menahan air matanya karen dirinya tahu Sean tak menyukai air mata.

Kesalahan pahaman yang dibuat Maisya seakan memperlihatkan kerenggangan antara dirinya dan Sean. Namun dirinya tak mau jika harus cinta kakak sulungnya bersama Rara menjadi berantakan.

MAISYA ADELLA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang