36. SOOBIN POV

Mulai dari awal
                                    

Pada awalnya aku percaya, aku bisa bertahan bersama Yeonjun. Aku yakin, takkan ada seorangpun yang bisa memisahkan cintaku dan cinta Yeonjun. Sampai nanti, takkan ada yang bisa menghentikan keinginanku untuk hidup selamanya dengan Yeonjun.

Dengan jelas aku mengatakan takkan meninggalkan Yeonjun. Dengan jelas aku meyakinkan hatiku untuk selalu berada di sisi Yeonjun sampai akhir. Bahkan aku siap melawan orang tuaku, aku siap mendapatkan caci maki dari orang tuaku.

Tetapi..

Kejadian pagi ini telah menciptakan jarak yang cukup membentang, tepat ketika Ibuku memintaku untuk menjauhi Yeonjun.

Mengapa Ibu memintaku melakukan hal berat seperti itu?

Aku bingung dan aku semakin kesulitan untuk melarikan diri.

Aku terjebak..

Aku tidak memiliki kesempatan untuk berbicara, bahkan untuk sekedar mengungkapkan keinginanku.

Aku dipaksa menjauh saat diriku masih terbelenggu dalam janji-janji manis yang pernah aku tumpahkan kepada Yeonjun. Janji-janji itu terus memukul pikiranku dan rasanya sangatlah menyakitkan.

Menjauh ataupun tidak menjauh, rasanya sama saja. Aku akan tetap menjadi pria berengsek yang tak punya hati. Menyakiti Yeonjun dengan sadar, dengan segala ketidakpastian yang akhirnya akan menghancurkan kehidupan Yeonjun lebih dalam lagi.

Jika aku masih tetap memaksakan diriku untuk tidak menjauhi Yeonjun, maka...

" Apa kamu dengar Soobin? Ayah akan memberikan penderitaan pada Yeonjun jika kamu tak mau menuruti perkataan Ayah! "

Apa yang harus aku lakukan?

Haruskah aku menjauh?

Tapi aku sangat mencintai Yeonjun.

Harapanku dan keinginanku untuk hidup bersama Yeonjun sangatlah tinggi. Aku tidak mau kehilangan Yeonjun ataupun meninggalkan Yeonjun.

Tetapi sekali lagi, perkataan Ayahku berhasil meluluhlantakkan kepercayaan dan keyakinan yang ada di dalam diriku.

" Jika kamu tidak bisa melakukannya untuk Ayahmu ini, setidaknya lakukanlah untuk Ibumu. "

Pisau tajam menyayat hatiku semakin dalam. Memaksaku untuk segera menetapkan satu pilihan yang sama sekali tidak aku inginkan.

Rasa sesak mengikat dadaku semakin kuat, membuatku semakin tak berdaya. Waktu terus menarikku ke dalam rasa yang menyesakkan, hingga mengacaukan janji yang masih ku coba untuk pertahankan.

Aku mengerti, hidup Yeonjun akan semakin hancurkan berantakan dan hati Yeonjun akan semakin tersiksa jika aku memaksakan diriku untuk tetap berada di sisi Yeonjun. Bahkan Ibu dan Ayahku bisa melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan aku dengan Yeonjun.

Jadi..

Sebelum Yeonjun mendapatkan masalah karena aku. Sebelum hidup Yeonjun berantakan karena aku. Sebelum Yeonjun semakin terluka karena aku.

Aku...

Akan menjauh...

Dengan langkah yang berat, aku berjalan menuju kamar Ibuku dan membukanya pintunya.

Di dalam kamar, ternyata Ibuku sudah tersadar dari pingsannya.

Dari posisiku, aku dapat melihat Ibuku yang tengah menangis di dalam pelukan Ayahku. Bukan hanya menangis, tetapi Ibuku juga menatap ke arahku dengan kekecewaan yang begitu mendalam.

Drive You Insane | SOOBJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang