5. Kota malam

2 1 0
                                    

Entah waktu yang terlalu cepat atau memang perasaan ini yang tumbuh dengan terlalu cepat?

***

Kak Bima
|malam Azza
|lo ada waktu gak? Gue pengen ajak lo jalan-jalan bentar

Azza yang membaca pesan dari Bima lantas tersenyum lebar, jantungnya kembali dipacu dengan cepat ketika mendapati ajakan dari cowok itu.

"Pak jojo jalannya agak cepet ya soalnya ada temen Azza dirumah" Ucap Azza deselingi senyum yang tak pernah luntur.

"Oke non Azza, temennya cewek apa cowok non?" Tanya pak Jojo. Melihat anak majikannya tersenyum senang membuat pak Jojo jadi penasaran.

"Itu pak ada kak Bima" Senyum Azza semakin lebar mengatakan bahwa yang datang itu Bima.

"Oalah aden Bima yang tinggi dan ganteng itu ya, siap non pak Jojo gas mobilnya" Ujar pak Jojo lalu menambah kecepatan mobilnya tapi mengendarai dengan hati-hati agar selamat sampai tujuan.

Setelah menempuh hampir sepuluh menit mobil pak Jojo masuk kedalam pekarangan rumah Azza, ternyata disana sudah ada mobil yang sangat Azza kenali terpakir di depan rumah.

Azza segera turun dan tak lupa mengucapkan terimakasih pada sang sopir lalu bergegas berjalan masuk kedalam rumah.

"Azza pulang"

Dua laki-laki yang sedang asik mengobrol menoleh karena mendapati suara seorang perempuan.

"Akhirnya pulang juga itu dicariin Bima" Ujar sang ayah dengan menaik-turunkan sebelah alisnya membuat Azza tersenyum malu.

"Ini pesanan ayah" Azza memberi sebungkus kotak pesanan sang ayah tadi.

"Yasudah ayah tinggal kedapur dulu, Bim om makan dulu ya" Pamit sang ayah diangguki oleh Azza.

"Iya om, makan yang banyak" Sahut Bima dengan senyum tipis.

Azza pun mengambil duduk pada sofa disebelah cowok itu. "Kak Bima nunggu lama?" Tanya Azza.

"Emm lumayan sih" Bima tampak berfikir sebentar dengan jari telunjuk mengetuk pada dagu runcing miliknya.

"Engga baru aja dateng kok" Senyum Azza terbit semakin melebar, takut cowok itu menunggunya lama.

"Sekarang aja ya kita keluar?" Azza mengangguk keras.

"Azza pamitan dulu sama ayah" Azza dan Bima menghampiri Izzam yang sedang asyik menikmati makan malam.

"Ayah Azza ijin mau keluar sama kak Bima boleh?" Sang ayah yang sedari tadi menikmati makanan menoleh sebentar.

"Oke, tapi pulangnya jangan sampai larut malam" Ujar sang ayah.

"Om saya ijin bawa Azza" Kini Bima yang bergantian meminta ijin pada ayahnya Azza.

"Saya titip putri saya" Pinta Izzam diangguki oleh Bima.

Kini keduanya keluar dari rumah setelah mendapat ijin, Bima membukakan pintu mobil untuk Azza lalu berjalan ke sisi satunya dan masuk kedalam mobil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BIMAZZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang