"Ada apa?"
"Semenjak kemarin aku tidak melihatnya, aku tidak tahu bagaimana dengan hari ini, aku takut kami akan bertemu di kafeteria. Setiap kali berpikir mata kami beradu pandang aku sangat waswas dengan tatapan anehnya. Sebagian dari diriku sangat ingin mengonfrontasi dan menuntut apa masalahnya denganku..."
Bella kemudian menoleh ke arah Elise, "Tapi kau mengenalku dengan baik bukan?"
Elise mengangguk, "Kau tak punya cukup nyali untuk melakukannya."
"Benar, setengah frustasi dengan diriku sendiri yang selalu seperti singa pengecut."
"Siapa yang mengganggumu? Aku akan menghajarnya," terang Elise yang membuat Bella melotot. Hampir lupa jika dulu Elise selalu menghajar siapapun yang mengganggunya. Ia masih ingat bagaimana Kelly dan teman-temannya berakhir di rumah sakit.
"Kali ini aku tidak akan mengatakannya."
Elise ingin protes namun ia mengurungkan niatnya melihat keengganan di mata Bella seperti ada sebagian dari dirinya yang tak rela orang itu kenapa-kenapa. Elise menebak dia seorang pria, jadi dia hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
'Bella ku sudah besar rupanya,'
Tidak ada yang terjadi sepanjang pelajaran di sekolah. Elise mengajak Bella pergi ke kafeteria diikuti dengan Jessica di belakangnya. Elise ingin mengajak Bella untuk duduk hanya para perempuan namun Mike sudah menghadang mereka, lagi. Gold Retriever itu benar-benar menempel pada majikannya.
Tidak dengan Elise yang keberatan Jessica yang senang mendapat perhatian dari Mike dengan senang hati bergabung dengan teman-temannya yang berisik. Teman-teman Jessica lainnya juga ikut bergabung membuat meja semakin ramai.
Dengan enggan Elise duduk di antara mereka, ia buru-buru menghabiskan makanannya agar punya alasan untuk cepat-cepat pergi dari sini. Saat itulah matanya menangkap sekumpulan orang yang baru pertama kali dilihatnya. Sekumpulan orang itu juga menatapnya mereka beradu tatap, Elise yang biasa memberi senyuman pada siapapun yang melihatnya memberikan senyumannya pada mereka yang dibalas oleh senyuman kecil.
Mereka berempat duduk di sudut kafeteria. Mereka tidak bicara ataupun makan meski masing-masing di depan mereka ada nampan makanan yang tak tersentuh. Elise cukup yakin bahwa mereka masuk kategori rupawan namun tak ada satupun anak yang mencoba mendekati mereka seperti memang mereka sedang dikucilkan.
Dari dua laki-laki, satu tampak seperti seorang atlet angkat besi dengan rambut hitam lebatnya. Yang lainnya terlihat kurus dengan rambut perunggu yang berantakan, jika dibandingkan dengan pria berotot di sebelahnya ia tampak seperti anak kecil.
Para perempuannya terlihat cantik memukau. Yang satu berambut keemasan dengan pandangan dingin. Body goalsnya mampu membuat perempuan yang bersejajar dengannya merasa insecure. Sedangkan yang lainnya jauh lebih kecil terlihat sangat mungil, rambutnya juga hitam dipotong pendek, ia terlihat seperti seorang peri.
Elise mulai berpikir akan sangat menyenangkan satu meja dengan mereka. Di sana sangat tenang, meja tertenang yang ada di kafeteria.
"Kau bertukar senyuman dengan mereka?" tanya Bella yang memperhatikan interaksi kecil Elise.
Elise tidak langsung menjawab sebelumnya dia telah melihat susu di keempat nampan yang tidak tersentuh itu membuatnya sakit hati dan kini dia melihat kotak susu milik Bella yang juga belum tersentuh.
"Hm Bells, kau tahu bukan selama tiga hari ini aku tidak boleh minum susu?" tanya Elise yang diangguki oleh Bella, "Aku akan menjawab semua pertanyaanmu jika kau mau memberikannya."
Bella menyodorkan susu kotak miliknya, ia tidak langsung menuntut membiarkan Elise meminumnya terlebih dahulu. Ia juga membantu Elise menyeka sisa susu di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWILIGHT SAGA X OC
Fanfiction[Carlisle x OC] Sejak kehidupan pertamanya sekalipun Elise tidak pernah takut akan kematian namun saat sebuah van melaju kencang ke arahnya saat itulah untuk pertama kalinya dia takut tidak bisa hidup di hari esok. Membayangkan bagaimana terlukanya...
EPISODE 4 : THE CULLEN'S
Mulai dari awal