"Ogah gak sudi gue!"

Azizah tertawa paksa. "Oh gue tau gue tau"

Gadis itu menarik senyumnya. "Lo gak lagi nguji iman gue kan bi?" Azizah memiringkan kepalanya menatap cowo itu lekat. "Biar gue semakin ngejar-ngejar lo, dan lo belajar jatuh cinta sama gue, ya kann??."

"Lo bilang apa tadi? Gue, jatuh cinta sama lo? Gak bakal dan satu lagi, gue gak ada rasa sama sekali sama lo!" tekan cowok itu mulai jengkel.

Azizah langsung heboh. "Demi apa ? Lo ngomong ke gue panjang banget?! " pekiknya heboh." seneng banget gue yah meskipun cuman 22 kata!" Heboh nya, lupa bahwa yang bintang katakan adalah sebuah penolakan.

Bintang mendengus malas. "Pergi gak!!!" usirnya.

Azizah tersenyum dan melipat tangannya didada sambil memandang Bintang. "Ih Bintang kok malah diusir sih,lo gak tau apa kalo gue itu lemah, letih, lesu, kalo gak liat lo."

Bintang hanya mengerling malas menghiraukan ocehan nyeleneh dari gadis itu. Ia lebih memilih melanjutkan langkahnya memasuki kelasnya sendiri dengan gadis itu yang masih setia membuntutinya, yang sialnya mereka memang sekelas.

"Jangan jutek-jutek gitu dong. Lo itu vitamin gue, sangat langka, susah nyarinya, nah makanya gue ngikutin lo biar gue sehat jasmani rohani. "

Decitan kursi membuat beberapa dari penghuni kelas mengalihkan fokus mereka. Mereka sudah terbiasa melihat adegan tom and Jerry versi romansa antara Bintang dan Azizah mereka kembali sibuk mengerjakan tugas rumah yang baru dikerjakan pagi ini. Sedangkan Bintang hanya duduk berlagak Tidak peduli dengan gadis itu.

Azizah mengerucutkan bibirnya dan memilih duduk di kursinya sendiri.

"Za, ada tugas. Gue yakin sih pemalas tingkat dewa kaya lo belum ngerjain." sahut Kinara.

Panggil saja Nara . KINARA ZEA ALMAHYRA . Sahabat paling bar-bar yang sudah berteman dengan Azizah selama 11 Tahun. Ada sebuah opini yang mengatakan bahwa sifat sepasang sahabat itu bisa saja persis sama dengan jarak angka 11 dan 12.

"Woyyy Tipexxx! " teriak Kinara cukup emosi karena tidak menemukan benda legend yang selalu melayang kemana-mana.

Pupil mata Azizah melebar tatkala otaknya baru mengingat tugas yang sama sekali belum ia kerjakan.

"BINTANGGG!!!! "

Bintang menutup matanya menahan geram. Terlebih saat gadis yang cerewet seperti tidak diberi makan itu mendekatinya dan membuat moodnya turun. Paginya ia sudah diusik, apalagi nanti jam istirahatnya.

"Minta contekan bii!" teriak Azizah merusuh lagi.

Sedangkan Kinara langsung memijat pelipisnya. Sedikit lelah karena harus menghadapi sifat sahabat satu- satunya yang terlalu over energi semacam Azizah.

"Biii, nyontek dong jangan pelit." ujar Azizah lagi sambil berusaha membujuk bintang agar memberinya contekan tugas.

"Lo punya otak kan? Pake!!!."

"iihh Bintang lo gak tau apa Otak gue itu gak kayak otak lo! Makanya gue nyontek yah, lo gak ngerti apa? Otak gue ini lemot, otak gue gak bisa di ajak kerja sama apalagi soal tugas."

Sangatlah mustahil jika seorang Azizah bisa diam. Dengan terpaksa Bintang memberi buku berisi tugasnya kepada Azizah hingga membuat gadis itu menampakkan wajah sumringahnya. Azizah segera duduk disamping meja Bintang dan menulis jawaban tugas Bintang dengan secepat kilat.

"Bii!" sautannya lagi seakan ia belum kapok. "Ngomong dong, biar gue gak dikira orang gila karena ngoceh sendiri".

"Lo emang gila sih". ketus cowok itu yang membuat Azizah terkekeh.

Bintang Dan Kisahnya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang