"Sayangku kenapa kamu masih memakai kaos dan celana pendek, hari ini kita harus pergi kerja lho" Tanya Pond yang melihat phuwin masih mengenakan pakaian yang biasanya dia gunakan dirumah.

"Aku malas berangkat kerja phi, aku ingin bermain dengan gio dirumah saja"

"Sayangku tolong kamu jangan bersikap kekanak-kanakan seperti itu" tolak Pond.

"Ehm tapi phi..."protes phuwin belum selesai terlanjur dipotong oleh pond.

"Untuk hal yang lain, aku bisa mengalah sama kamu. Tapi tidak dengan pekerjaan ini sayang, kamu harus pergi sama aku"

"Pertama kita sudah mendatatangani kontrak dan tidak bisa dibatalkan secara sepihak. Kedua kita juga janji akan datang. Kamu tahukan sayang Janji itu seperti kepercayaan  jika sekali mengingkari maka hal itu akan berdampak kepada kehidupan privasi kita. Jika hal yang seharusnya privasi diusik mereka, kamu akan merasa tidak nyaman. Tolong kamu pikirkan sekali lagi" bujuk Pond.

Mendengar bujukan pond yang terdengar masuk akal akhirnya phuwin menyetujui permintaan pond suaminya. "Benar apa yang kamu sampaikan sayang, maafin aku ya" ucapnya.

"Ya sayangku, kita lanjutkan dulu sarapannya setelah itu kamu ganti baju dulu terus berangkat sama aku ya.Dan nanti biar gio dan Ping ditemani Khun meen dirumah ya."

"No phiiii!!!!"

"Aku gak setuju kalau khun meen menemani mereka dirumah" tolak phuwin yang mendengar ucapan pond.

"Kenapa paman meen tidak boleh menemani kami dirumah uncle? Paman meen baik kok. Tadi pagi saja gio dibantu diambilkan air minum sama paman meen" ucap Gio.

"Gio saja bilang meen baik sayang kamu setuju ya" bujuk pond.

Setelah mendengar perkataan gio dan bujukan pond akhirnya phuwin luluh dan menyetujui meen untuk menemani mereka dirumah.

"Oke aku setuju Khun Meen menemani mereka dirumah, tapi ada syaratnya phi?"

"Apa syaratnya sayang?"

"Khun meen harus menjaga keselamatan ping juga gio.
Awas saja kalau mereka sampai terluka, aku tidak akan tinggal diam, karena disini banyak cctv yang bisa melihat dan mendengar. Tolong camkan dan ingat hal itu baik-baik ya Khun Meen" ucap phuwin tegas dan penuh penekanan.

"Ya khun" Jawab Meen.

Phuwin segera menghabiskan sarapan lalu berkemas didalam kamar.

***
30 menit kemudian...

Diruang tamu

"Oh istrinya phi udah cakep banget" puji Pond yang melihat phuwin yang sudah mengenakan kaos oblong berwarna putih dipadukan dengan sweater serta memakai celana panjang jeans, tas selempang dibiarkan menggantung dibahunya, untuk aksesoris dia hanya menyematkan cincin pernikahan dijari manisnya.

"Ui... apaan kamu phi" pipi Phuwin menjadi merah merona malu dipuji oleh Pond.

"Ayo sayang kita berangkat sekarang saja keburu kesiangan"ajak Phuwin.

"Nong Ping, gio, dan khun meen, aku berangkat kerja dulu ya" pamit Pond.

"Ya phi" seru ping.

"Ok uncle" celoteh gio.

"Ya khun pond"ucap Meen.

"Nanti Gio minta dibelikan oleh -oleh apa?"tanya phuwin berjongkok sambil mengelus pipi chubby gio.

"Gio minta dibelikan eskrim vanilla latte uncle" ucap gio.

"Oke sayang" katanya sambil mencium pipi keponakannya lalu dia berdiri memandang nong ping.

MY BELOVED CHEFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang