✔❝Dientot Raja Piraun❞ || SuoSaku

ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ01🔞་༘࿐

Sang raja diberikan tongkat heka beserta nemes, ia juga menerima cambuk dan tongkat. Dia segera menyilangkan tangan di depan dada memulai pesta penyambutan dan kemenangan.

mendiang orangtuanya adalah. Toma Hiragi dan kota Sako, mereka raja fir'aun pertama di Thebes yang tidak mengikuti standar yang sama seperti nenek moyangnya.

Di usianya yang baru dua puluh empat tahun dan sepuluh tahun untuk memerintah, Suo sudah mengosongkan harem selirnya untuk tidak memiliki putra yang dapat ditunjuk sebagai penerusnya, apalagi Dia selalu menolak menikah dengan wanita mana pun dari keluarga kalangan atas yang memiliki garis keturunan darah sang selir, Sejak Raja memulai mandatnya, dia sudah menegaskan bahwa dia tidak berniat untuk mewarisi gennya sebagai gantinya dia menjadikan kakak laki- lakinya sebagai penerus sudah lebih dari cukup,Begitulah keputusannya. Orang tuanya tidak bisa menyalahkannya karena mereka sudah mati begitu juga rakyatnya tidak akan menolaknya, dewa Amin memaafkannya atas perlakuannya yang telah menjadi aib bagi Thebes, ketika Sungai Nil naik bertahun- tahun yang lalu, menghasilkan uang.

mereka sangat benci semua dewa yang ada kecuali dewa Amin, Suo pastinya tidak ingin dikutuk karenanya di akhirat begitu tubuhnya mati. Mereka dikuburkan di salah satu piramida yang dia sendiri perintahkan untuk dibangun. Alasan lain mengapa raja kita sering menolak untuk bersatu dengan seorang wanita adalah karena homoseksualitasnya tidak mengizinkannya.

Ya, Suo adalah seorang homoseksual dan satu- satunya yang mengetahui rahasianya adalah dewa Amin.

Hal lain yang menonjol dari Suo adalah wajahnya yang dipoles oleh tangan Amin sendiri sangat sempurna. Sang raja fir'aun memiliki Surai merah gelap dan bibirnya selalu melengkung membentuk senyuman indah. Semuanya adalah ciptaan ilahi dari surga itu sendiri.

Keindahannya lebih dari sekedar imajinasi manusia merupakan inspirasi bagi semua seniman yang bisa mendedikasikan sketsa untuk lukisannya di dinding mereka setiap hari.

Suo tersenyum menyaksikan para penari bergerak di atas karpet di sela- sela tarian lambat mengikuti irama lagu membiarkan dirinya terbawa suasana. Sesuatu yang tidak pernah kurang pada masa pemerintahannya adalah kebahagiaan dan kemakmuran rakyatnya, suo identik dengan kekayaan berlimpah dan itulah sebabnya warganya hidup terlihat bahagia di rumah mereka, tidak ada yang pernah kekurangan roti, ternak mereka berlimpah, para petani selalu digaji dengan baik sementara pasukan tentaranya sangat kuat untuk memenangkan perang antara Hyksos dan Thebes.

Ia berterima kasih kepada Amin karena pemerintahannya begitu kaya tanpa masalah. Raja Fir'aun suo. dengan senyum cemerlang di wajah menawan dia begitu mencintai rakyatnya dan selalu memikirkan kesejahteraan mereka.

ketika para musisi mulai memainkan lagu lain dalam pengawasan yang hampir tepat, suo menoleh sedikit kesamping hingga merasakan jantungnya berdebar kencang saat melihat ke arah pelayan di sebelahnya yang mengibarkan bendera bulu ke arahnya dan menjaganya. Netranya menatap lurus ke depan, suo mulai tersipu melihat setiap detail orang itu, tubuhnya begitu seksi apalagi dadanya sangat menonjol di bawah kalung emas dengan batu logam dan perutnya yang rata berkilau dari rok putih yang diikatkan pada ikat pinggang di pinggang sempit, hingga tatapannya Tersesat di paha besar pelayan dan mengalihkan Tatapan berpindah ke depan, tersenyum lebar pada rakyatnya.

Setelah makan malam di mana dia merayakan dengan segelas anggur yang lezat atas kemenangannya, sang raja, suo. berjalan ke kamarnya ditemani oleh jenderalnya dan mengucapkan selamat tinggal kepada jenderal tersebut ketika dia memasuki kamarnya, Dia menyandarkan kepalanya di atas logam, menunggu beberapa menit sampai saudaranya menghilang ke lorong berikutnya. Ketika dia menghilang dari pandangannya, dia berbalik dan mulai tersenyum penuh cinta setelah melihat orang yang menunggunya di tengah ruangan yang masih memegang kipas bulu.