💠FAMILY IS THE BIGGEST WOUND

Mulai dari awal
                                    

"Hei kamu! Cepat bantulah ibumu . Jangan membuat keributan!" Ucap Arga menatap tajam lizara .

Lizara mengangguk dan Langsung berjalan cepat ke arah kamar pembantu . Ya kamarnya tepat di samping kanan .

"Ohh anak pembantumu rupanya" ucap Zeon teman Arga .

Arga hanya diam , dia melirik ke atas melihat Vano yang memasukkan tangannya ke saku dan Vian yang melipat tangannya di dada .

Vano bersmirk sedangkan Vian sudah bersorak lirih . Dia berjalan ke arah gudang sedangkan Vano dengan bersiul berjalan ke arah kamar pembantu .

Lizara selamatkan dirimu .

"Aku agak kecewa , anakmu laki laki semua . Kalau ada perempuan kan bisa kita jodohkan dengan anak laki laki ku ini" ucap Zeon.

Arga terkekeh tipis "tapi kalaupun iya aku tidak mau berbeda denganmu "

"Sialan!"

"Ngomong ngomong umur putramu berapa ?" Tanya Arga .

"Dia berumur 18 tahun . Baru saja kemarin dia merayakan ulang tahunnya " ucap Zeon sambil menatap putranya.

"Wawa kau ternyata sekarang sudah tua ya?" Arga .

"Hey! Kau pikir kau tidak?! Kau bahkan lebih tua dariku sok berlagak paling muda!" Zeon menatap sinis temannya .

Nathan hanya tersenyum melihat betapa akrabnya ayahnya dengan temannya . Dia berharap dia akan memiliki teman seperti om Arga . Kata ayahnya dulu Arga adalah teman pertama ayahnya . Ayah Arga adalah tipikal laki laki lembut namun tegas . Dia saja sangat formal saat berbicara dengan seseorang. Kalau om Arga . Kata ayah beliau adalah cuek bebek , kaku , bahkan sedingin kulkas .

Namun jika melihat sekarang seperti om Arga tidak sedingin itu dengan ayahnya. Lihat! Beliau saja banyak tertawa dan tersenyum jika bersama ayah . Lalu dimana letak kedinginannnya .

"Namanya Jonathan prawira Rahys"

"Halo om , bisa panggil Natan saja " ucap Nathan sambil tersenyum.

Arga mengangguk "dia seperti Risa "

"Entahlah sepertinya aku hanya kebagian figur hidungnya saja.  Dia adalah Risa kedua " ucap Zeon dengan menatap sang anak .

"Ayolah yah sudah berapa kali kau mengeluh tentang itu? Bahkan kuping ibu bisa panas saat mendengarnya " ucap Nathan.

Arga terkekeh "Heran juga biasanya anak laki laki menurun ayahnya . Apa lagi jika anak pertama "

Zeon mengangguk setuju "hanya di nasipku bisa begini"

Brak!

"Suara apa itu ga?"

Arga tersenyum tipis dia menyeruput kopinya dengan santai .

"Jangan di hiraukan , kedua putra ku sedang memberi hukuman terhadap tikus kecil "

ARENZELA

Lizara meringis saat tubuhnya di banting keras di lantai marmer . Tubuhnya berasa remuk saat di dorong menubruk semua barang barang yang berada di gudang.  Pipinya sudah memerah dan pergelangan tangannya sudah lecet karena ikatan tali yang sangat erat .

"A-ampun kak..." Suara Lizara bergetar .

Vano terkekeh "ampun? Aduhh perut gue sakit denger permintaan lo "

SRAKKK

Vano menjambak rambut lengan Lizara membuat gadis itu mendongak.

"Lo tau darah yang keluar dari sudut bibir  Lo itu tidak cocok dengan darah keluarga Zaidan "

"Ki-kita sedarah kak ..." Ucap Lizara terbata .

Plak.

Vian menampar pipi Lizara "coba katakan lagi? Sedarah?"

"Lo mimpi!" Bentak Vian .

"Mau gue kasih satu fakta? " Ucap Vano .

Vano mulai berdiri membersihkan tangannya yang banyak darah dari pelipis Lizara .

"Lo itu bukan anak kandung Ayah , Lo itu anak haram dari selingkuhan Bunda" Ujar Vano .

Lizara menggeleng "enggak! Itu gak bener , aku anak ayah Arga sama bunda Azalea!"

Vian terkekeh "Masih gak percaya tanya aja sama ayah "

Ceklek

"Nah tuh orangnya datang" ucap Vano.

Dia menyingkir memberi jalan kepada ayahnya untuk menatap gadis di depannya .

Arga hanya diam . Sejujurnya hatinya sedikit bergetar melihat penampilan gadis itu . Namun langsung di tepis pikirannya dan mengingat dengan penghianat Azalea terhadapnya. Dia memang mencintai Azalea.  Istrinya.  Namun dia tidak suka dengan hasil dari perselingkuhan istrinya .

Maka dari itu dia berniat menyiksa gadis itu yang telah membuat istrinya meninggal untuk membiarkannya hidup .

"Kenapa saya benci denganmu . Itu karena kamu anak hasil dari perselingkuhan. Kalau bisa saya mau kau mati! Saja dari pada hidup. Istri saya meninggal untuk membuat kamu melihat dunia . Tapi nyatanya kamu hanya sekedar seekor tikus yang paling dibenci manusia . Pencuri.  Kamu adalah anak dari perselingkuhan itu dan kamu juga sudah mencuri nyawa istrinya untuk membuat mu hidup . Tidak ada yang paling saya benci di dunia ini selain kamu Lizara. Saya sangat teramat benci denganmu . Seharusnya kamu tidak lahir , kamu adalah pembawa siak bagi keluarga Zaidan!" Arga berucap dengan kata kata penuh terluka akan semua yang terjadi di masa lalu .

Lizara menangis . Air matanya keluar dengan hati yang sakit luar biasa . Tidak di duganya dia mendengar perkataan menyakitkan dari ayahnya secara langsung . Perkataan bahwa dia pembawa sial dan fakta bahwa dia hanya anak yang tidak di inginkan .

Ya ayahnya benar mungkin seharusnya dia tidak hidup . Seharusnya dia memberi nyawanya saja kepada bundanya . Dan tidak membiarkan dia hidup . Namun apa salahnya jika bundanya memilih meninggalkan dunia untuk anaknya hidup. Lizara juga tidak bisa berbuat apa apa . Karena diapun tidak tau keadaan yang sebenarnya terjadi .

Mungkin benar yang dikatakan ayahnya dan Stevan . Bahwa dia pembawa sial .

"Kurung dia selama seminggu jangan diberikan makan apapun , berikan dia air satu gelas , satu hari sekali" ucap Arga lalu pergi di ikuti Vano dan Vian .

Meninggalkan Lizara dengan keadaan yang jauh dari kata baik .

ARENZELA

Part ini menurut kalian nyesek atau kekerasan ?
Menurut ku campur aduk〜⁠(⁠꒪⁠꒳⁠꒪⁠)⁠〜


ARENZELA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang