Gadis itu mengangguk.

Beberapa saat kemudian, Pukul 21.00. Dengan memakai Jumpsuit dan kaos pendek, rambut kuncir kuda. Ia nekat keluar tanpa menghiraukan Cuaca yang dingin. Kedua sahabatnya tidak tau jika Jeana akan keluar tanpa memakai Jaket.

Sambil menunggu Pesanan Gojeknya, ia bermain Ponsel didepan rumah Azriel.

Sebenarnya bisa, mereka memesan Kue dari Rumah. Tapi, karena harus membeli beberapa hadiah dan ada lagi, mengharuskan keluar.

Kenapa tidak Azriel? Karena jika ada apa-apa di Rumah (ketauan atau kejadian tak terduga lainnya) ia bisa menanganinya, sebagai Tuan Rumah.

Setelah menunggu beberapa menit, Gojeknya datang.

"Dengan Mbak Jeana?."

"Iya Pak." Jeana meraih Helm yang diberikan, lalu memakainya dan menaiki Motor itu.

"Sesuai Rute ya Mbak."

"Iya, Pak."

Motor pun melaju dengan kecepatan sedang, tidak butuh waktu yang lama, sampai ditempat tujuan.

Setelah menyelesaikan urusannya dengan Gojek itu. Ia langsung masuk ke Toko Kue.

"Selamat Datang."

Ia langsung menelpon Azriel. Tidak lama diangkat oleh Azriel. Kemudian Jeana menggantinya dengan Video Call.

"Lo mau yang mana?."

Jeana mengarahkan kameranya pada beberapa Kue yang tersedia.

"Kalo bisa yang ada Bunga Mawar."

"Hah? Bentuknya?."

"Biar gue kirim fotonya."

Tuut..

Azriel mengakhiri panggilan.

Buru-buru Jeana melihat Pesan yang dikirimkan.

"Hmm, ini bukan Bunga Mawar, tapi Hati."

Benar, Laki-laki itu salah tanggap dengan Foto yang ia kirimkan.

Azriel.

serius ini namanya Bunga Mawar?

wkwk sorry, maksud gue
bentuk hati.
[read]

Jeana menggeleng heran. Lalu segera memberi tahu kepada Pelayan. Ia membelinya lalu segera keluar dan beranjak ke Toko Aksesoris yang berjarak 2 Toko dari Toko Kue.

Ia langsung masuk ke Toko Aksesoris itu. Matanya tertuju pada sebuah gelang mutiara berwarna biru dan putih yang cantik. Ia tersenyum manis.

"Cantik banget."

Tapi setelah melihat Harganya, senyumannya perlahan memudar.

"Mahal bener."

Ia beralih pada Kalung Perak dengan liontin Rusa bertanduk. Dengan Harga yang bisa dibilang sepadan dengan rupa, tanpa pikir panjang ia membelinya sebagai hadiah untuk Nyonya rumah.

Sebelumnya Azriel sudah berpesan untuk membelikan Kalung, sesuai yang Jeana suka. Karena laki-laki itu yakin, pilihannya tidak mungkin salah.

Kemudian ia keluar Toko setelah membayarnya. Diluar, tak terduga Gerimis turun. Ia menyodorkan tangannya untuk mengeceknya.

Tidak terlalu deras.

"Loh?." Ia celingukan.

Gojek yang ia pesan sudah tidak ada. Ia menggaruk kepalanya heran.

"Gila." Gumamnya.

Gadis itu segera membuka Hp nya. Tapi, seseorang memayungi dengan Jaket disampingnya.

Kepalanya menoleh ke kanan, dimana orang itu berdiri. Betapa terkejutnya melihat Zaferino yang gelisah.

"Ayo jalan." Ajak Zaferino.

Mereka berdua berjalan menyebrang lalu menuju Cafe, dimana mereka berdua bertemu saat Kasus Azriel. Jeana duduk setelah disuruh Zaferino berkali-kali untuk singgah. Lagipula diluar langsung turun Hujan deras.

Zaferino mengibaskan Jaketnya sedikit lebih menjauh dari Jeana, supaya tidak mengenainya.

Lalu, ia berjalan masuk ke sebuah ruangan untuk mengambil sesuatu. Setelah keluar, ternyata ia mengambil Hoodie berwarna krem untuk Jeana.

"Pakai." Ucapnya sambil menyodorkan.

Gadis itu menerimanya, lalu segera memakainya.

Dia kembali duduk di kursi lain. Jeana mengalihkan pandangannya ke arah Jendela.

Helaan nafasnya terdengar. Tatapan Laki-laki itu tertuju pada Tas Belanjaan.

"Makasih lagi, Zaf. Nambah lagi list balas budi gue."

Kini Zaferino menatapnya.

"Lo nggak perlu balas budi. Gue bantuin lo karena gue mampu."

"Maksud lo kasian kan?."

Dia menggeleng.

"Tolong jangan terlalu peduli sama gue, Zaf. Gue bisa sendiri."

"Gue bakal temenin lo." Balasnya.

Jeana tertegun mendengarnya.

"Sampai lo bahagia." Timpalnya.

Tatapan matanya tulus, memberikan kesan hangat dipandang. Jeana diam mematung mendengarnya. Dalam diam, darahnya berdesir diikuti irama jantung yang tak beraturan.

***

Kalian pernah denger kata-kata ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian pernah denger kata-kata ini?

"The Sunset is beautiful, isn't it?."

author suka kalimat itu:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

See The Moon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang