Hasrat Menggebu Keduanya .

Mulai dari awal
                                    

"Sejak awal aku hanya memiliki satu rencana."

"Shit! Kau____"

"Menggodamu!" Sela Ruby cepat tanpa membiarkan Kairos melanjutkan kalimat.

Pria itu terkejut mendengar perkataan Ruby walau sang istri sudah sering mengatakan dia adalah orang Mr Steven sebelumnya.

"Aku hanya memiliki satu misi, dan jika bukan karena misi itu kita tidak akan mungkin menikah. Hingga mau tidak mau aku menyetujuinya sementara kau tidak memiliki hak untuk menolak!" Lanjut Ruby tenang seakan tanpa beban. Biarkan saja Kairos tahu daripada mereka harus kembali bertengkar hebat lagi.

"Kau jalang!" Maki Kairos merendahkan harga diri Ruby yang justru malah tersenyum tipis.

"Benar. Aku memang jalang! Terserah bagaimana kau akan membunuhku atau ingin membalaskan dendam atas kematian istri tercintamu, aku tidak perduli. Yang jelas, untuk aturan belajar dan waktu libur Chio harus seperti apa yg aku katakan tadi. Satu lagi. . . .,"

Kairos bertambah semakin geram pada keberanian Ruby yang semena-mena.

"Walau mati sekalipun aku akan terus menghoda-mu sampai kakek tua itu puas. Dia jauh lebih berbahaya daripada dirimu!"

"Aku tidak sudi!" Jawab Kairos jijik tanpa perduli sang istri akan tersinggung atau tidak.

Ruby sama sekali tidak tersinggung sebab apa yang baru saja Kairos katakan itu memanglah benar. Ruby tahu seberapa menjijikan dan jalang dirinya ini hingga tidak menampik kenyataan yang ada.

"Setelah mengobati luka-lukaku, aku akan tidur di kamarmu. Menolak? Tentu saja aku tidak perduli." Acuh Ruby menyeringai licik lalu bergegas pergi menaiki anak tangga. Raut wajah tangguh yang sejak awal selalu ia perlihatkan mendadak langsung berubah sendu kala memunggungi sosok Kairos. Tatapan mata yang begitu rapuh diselimuti oleh kekosongan hidup tak berujung.

Inilah sisi lain dalam diri Ruby yang sebenarnya, namun siapa perduli? Dia tidak akan membiarkan satu orangpun mengetahui tentang kelemahan dirinya. Dia harus tetap kuat dan tangguh.

Yah, setidaknya itulah yang harus Kairos pikirkan. Dimata pria itu Ruby hanyalah seorang budak dari rumah bordir dan wanita licik yang tidak segan untuk membunuh. Tetapi pernahkah sekali saja Kairos berpikir kenapa Ruby bisa sampai melakukan semua hal itu? Seberapa kelam hidup yang dia alami selama ini hingga tidak berani menunjukkan kelemahan apapun pada setiap orang!

Kairos telah mencari tahu seluk-beluk kehidupan Ruby, tapi sayang seseorang sudah menutup rapat-rapat akses tersebut. Dia curiga jika semua itu adalah perbuatan sang kakek, namun Kairos merasa jika tidak hanya pria tua itu saja yang terlibat melainkan campur tangan orang lain juga.

Merasa teramat pusing dan frustasi memikirkan semua, Kairos memilih pergi menuju ruang bar mini miliknya yang ada didalam Mansion. Ruangan khusus untuk bermain bilyar dan karaoke dengan lemari besar sebagai tempat penyimpanan berbagai jenis minuman beralkohol yang akan selalu menjadi tempat pelariannya saat frustasi.

     ...

   Selesai mengobati seluruh luka di sekujur tubuhnya, Ruby langsung menidurkan Chio. Sementara Nick memilih undur diri sejak wanita itu datang ke kamar lalu meninggalkan paper bag yang berisi berbagai obat-obatan milik Ruby.

Saat dini hari menjelang kedua mata Ruby masih amat sangat segar, terbuka lebar sambil terus mengusap kepala Chio yang tertidur nyenyak di dadanya. Pikiran Ruby berkelana jauh, jika boleh jujur dia sesungguhnya tidak sanggup lagi untuk menghadapi Kairos. Namun karena tak mungkin bisa pergi begitu saja membawa Alechio dari tempat itu ia sekuat tenaga harus tetap bertahan.

MARRIAGE WITHOUT LOVE || 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang