31.Perusahaan yang sama

Mulai dari awal
                                    

"Dari pada telat, ayo nggak papa" ucap Naufan.

Ashayya berfikir sejenak. "Ya udah deh" akhirnya Ashayya mengikuti tawaran Naufan.

Mereka berdua masuk ke mobil Naufan. Mobil itu di lajukan oleh Naufan.

"Kamu kerja di mana? " tanya Naufan.

"Perusahaan Bahtera Jaya" jawab Ashayya.

"Hm? "

"Iya aku kerja di perusahaan Bahtera Jaya" ulang Ashayya. "Yang deket toko cat itu"

"O-ooow"

"Kalo Gus Naufan di mana? " tanya Ashayya.

"Di perusahaan Bahtera Jaya" jawab Naufan santai.

"Ha? Bukannya Gus Naufan jadi CEO di perusahaan Abi Zahir? "

"Tapi saya kerja di Perusahaan Bahtera Jaya"

"Ooh mungkin jadi CEO di perusahaan nya Abi Zahir sama kerja di perusahaan Bahtera Jaya kali ya" batin Ashayya.

Setelah pembahasan itu, keduanya sama-sama diam. Hingga sampai di tempat tujuan.

Ashayya turun dari mobil Naufan. Begitu pun dengan Naufan yang juga turun dari mobil. Naufan berjalan masuk terlebih dahulu, sedangkan Ashayya mengikuti Naufan di belakang nya. Ashayya merasa aneh mengapa setiap berpapasan dengan karyawan lain, Naufan sellau di sapa dengan sangat sopan.

"Gus, maaf ruangan CEO nya di sebelah mana ya? " tanya Ashayya.

"Ikut saya, kebetulan saya juga mau ke ruangan CEO" jawab Naufan.

Ashayya berjalan di belakang Naufan. Sampai mereka berdua tiba di suatu ruangan yang bersih, rapi dan elegan.

Ashayya masih bingung mengapa di ruangan itu tidak ada CEO nya? Tetapi ia kaget saat Naufan duduk di kursi yang seharusnya kursi itu milik CEO perusahaan. "L-lho Gus, kan kita kerja di sini,bukannya nggak sopan ya kalo duduk di kursi CEO"

"Ya, saya memang kerja di sini sebagai CEO" ucap Naufan.

Ashayya membulat kan matanya. "A-apa? Jadi Gus Naufan CEO di perusahaan Bahtera Jaya, maaf ya Gus, aku nggak tau, maaf banget" ucap Ashayya ynag merasa bersalah kepada Naufan.

"Tidak apa-apa, lagian kamu kan manager baru di perusahaan ini" ujar Naufan.

Tok tok tok

"Masuk" sahut Naufan dengan nada yang berubah menjadi dingin.

"Lho kok berubah, apa ini sikap yang sebenarnya seorang CEO di perusahaan Bahtera Jaya"batin Ashayya.

"Maaf Pak ada apa ya manggil saya" tanya salah satu karyawan yang baru saja masuk di ruangan itu.

"Ini manager baru, tolong antar di ruangan nya, sama bimbing dia" perintah Naufan dengan nada datar.

"Baik Pak" jawab karyawan itu. "Mari mbak saya antar"

"Eh bentar, karena dia manager, jadi kamu panggil nya bu" sahut Naufan.

"Baik Pak" ucap karyawan itu. "Mari bu saya antar"

Ashayya mengikuti karyawan itu di belakang nya. Setelah beberapa saat mereka berdua sampai di salah satu ruangan, yang tak lain adalah ruangan manager.

"Ini ruangan ibu, saya permisi" ucap karyawan itu dengan sopan.

"Sebentar" tahan Ashayya. "Panggil mbak saja juga nggak masalah kok, biar lebih deket"

"Tidak bu, ini perintah dari CEO kami, jadi tidak boleh di bantah" ujar karyawan itu. "Kalo marah serem" lanjutnya dengan berbisik.

Ashayya menaikkan kedua alisnya. "Serem? "

Bangku SMA(REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang