Didalam kamar Chiki langsung membersihkan diri kemudian memilih baju santai untuk ia kenakan.
Saat ia tengah memakai baju didepan lemari kaca. Tiba tiba ia menjadi berkaca kaca. Matanyanya menunjukan kesedihan yang dalam saat menatap mata nya sendiri.
Entah apa yang ada dalam pikirannya. Namun jika seseorang melihatnya pasti ia tau bahkan itu tatapan orang yang menyimpan hal yang cukup pedih dihati.

"Emmmp hiks"
Chiki berusaha menahan tangisnya tapi akhirnya luruh juga. Ia menangis sambil terus memakai baju. Namun matanya terus menatap kaca dan melihat matanya terus yang membuat ia terus meneteskan air mata.

"Apa benar chiki bukan anak mommy dan papa? Hikss tapi wajah mommy mirip dengan Chiki. Berarti Chiki anak mommy. Chiki juga mirip papa. Berarti Chiki juga anak papa hikss mommy hikss "
Chiki terus menangis sampai berlutut didepan cermin karena kembali teringat kalimat seseorang yang entah siapa mengucapkan hal itu tepat saat ia pergi ke kamar mandi saat acara kumpul bersama keluarganya. Semua keluarga dari mommy dan Daddy serta papanya ikut. Namun tidak semua orang yang hadir disitu Chiki kenal. Hanya orang orang tertentu saja.

Chiki terus menangis tanpa sadar ia berakhir dengan tidur di depan lemari.

Di ruang tengah
Saat Chiki berlalu menuju kamar, kemudian pharita langsung menjelaskan apa yang dia liat di pesawat. Dari bandara sampai kejadian Chiki menangis dalam mimpinya.

Mereka semua menjadi kawatir. Masalah apa yang Chiki hadapi sampai membuat Chiki terlihat sedih sekali. Dia masih anak anak jadi mungkin wajar saja jika jika sesuatu terjadi pasti akan selalu dipikirkan.

"Unnie yakin itu papa ? Atau mungkin Chiki juga memanggil daddy-nya papa juga ?" Tanya rora

" Tidak Rora, unnie yakin. Unnie juga melihat sendiri mommy Daddy juga papa nya . Daddy dan papa adalah orang yang berbeda"

"Aishhh kepala ku sakit sekali memikirkan ini. Orang tua mereka bercerai sehingga Chiki memiliki 2 ayah?" Rami

Bugg
Suara Ruka memukul pelan lengan rami. Karena tidak setuju dengan ucapannya. Karena itu bisa membuat Chiki sakit hati

"Hus kamu ini bicara yang benar. Tidak baik mengucapkan langsung seperti itu. Kalau Chiki mendengar itu tidak baik" Ruka memberi nasihat

"Maaf unnie "

"Unnie bagaimana kalau kita masuk ke kamar Chiki saja. Ahh aku dulu saja . Aku kan satu kamar dengannya. Aku pura pura mengambil ponsel" ahyeon

"Benar. Cepatlah ahyeon kami tunggu " balas Ruka

Kemudian ahyeon mendekat ke kamar dan langsung masuk ke kamar dengan perlahan tapi ia tidak melihat Chiki dikasurnya. Akhirnya dia berjalan ke arah pintu lemari baju disimpan karena pintunya memang sedikit terbuka.

"Chikii apa kamu didalam? Unnie mau ambil ponsel ya" ucap ahyeon sambil mendekat kearah pintu

"Chikii?"

"Yaa Tuhan!!!!" Ucap ahyeon kemudian menutup mulutnya segera karena takut membangunkan adiknya itu .ia kemudian mendekat kearah Chiki dan mengecek adiknya

"Kenapa tidur disini sayang, apa yang terjadi sebenarnya" ahyeon sambil memegang tangan adiknya

"Engh hikss papahikss Chiki anak mommy sama papa kan hikss papaaaaa "
Chiki lagi lagi mengigau . Dan diakhiri teriak saat menyebutkan kata papa. Mendengar hal itu membuat ahyeon kaget namun tetap membangunkan Chiki .

" Chiki bangun sayang " ahyeon menepuk nepuk pelan pipi adiknya

Karena teriakan Chiki yang keras bahkan sampai meja makan terdengar. Membuat unnienya yang lain langsung berlari kekamar ahyeon . Dan sekarang sudah masuk kedalam kamar.

We Love Each Other ( COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang