"Makan bareng sepulang kerja mau ga Miss?" Tawar Yoko menatap ke arah lain.

Tak mendapat jawaban dari Faye membuat Yoko menatap ke arah Faye yang ternyata juga menatap ke arahnya. Yoko pun bergegas menundukkan kepalanya.

"Aku yang traktir Miss." Ucapnya pelan yang tanpa dia sadari berhasil membuat seorang Faye tersenyum tipis.

"Saya yang pilih restorannya gimana?" Tawar Faye.

"Boleh, Miss tapi kalau bisa itu...."

"Itu apa?" Tanya Faye bingung.

"Jangan yang mewah banget yah, Miss. Aku ga punya banyak uang soalnya." Ucap Yoko membuat Faye seketika memiliki ide jahil di kepalanya.

"Katanya mau traktir saya, kenapa jadi kamu yang ngatur mau mewah atau tidak? Jadi sepertinya kamu tidak berniat mentraktir saya." Ucap Faye.

"Kalau tidak niat, tidak usah sekalian. Saya gasuka orang plin-plan seperti kamu." Ucap Faye tanpa sadar perkataannya kembali membuat hati Yoko sakit mendengarnya.

Dengan mata berkaca-kaca dan tangannya yang mengepal dia kembali ke mejanya tanpa mengucapkan kata apapun kepada Faye. Anggap saja dia salah sudah menawari Faye makan bersama tanpa memikirkan bahwa dia hanya seorang gadis miskin dimata Faye.

Faye yang menyadari bahwa gadis itu berjalan pergi menjauhinya membuat Faye bingung. Saat melihat gadis itu duduk, dia baru menyadari bahwa Yoko sepertinya menangis terlihat dari dia berusaha mengelap air matanya menggunakan tisu di meja itu.

"Dia menangis?" Gumam Faye mulai khawatir.

"Samperin ga ya?"

Dia masih memperhatikan Yoko yang mulai kembali fokus dengan kerjaannya. Sebisa mungkin Faye mengalihkan pikirannya dari Yoko.

~~~~

Tak terasa waktu pulang pun tiba, dengan cepat Yoko berberes. Dia sudah tidak tahan melihat bossnya itu. Dia ingin segera pulang bahkan untuk pamitan saja rasanya Yoko tidak niat sama sekali.

Setelah memastikan semuanya selesai, Yoko pun berjalan keluar dari sana dan hal itu disadari oleh Faye. Tanpa berfikir panjang, Faye segera berjalan menyusul Yoko.

"Yoko!" Panggilnya membuat perhatian semua orang yang belum pulang menatap ke arah mereka berdua.

"Hm?" Sahut Yoko singkat.

Semua orang yang masih disana menutup mulutnya melihat tingkah Yoko yang satu ini. Mereka pasti mengira bahwa Faye akan memarahi karena Yoko bertindak tidak sopan padanya.

Menyadari tatapan dari banyak orang, Faye pun dengan cepat menggandeng tangan Yoko dan membawanya keluar dari sana tanpa menyadari bahwa hal itu membuat orang-orang disana malah lebih kaget.

"Itu tadi beneran Miss Faye?"

"Anak baru itu digandeng?"

"Apa mereka sudah dekat sebelumnya?"
Banyak sekali gumaman yang mulai terdengar diruangan itu.

Sementara itu, Faye menarik Yoko sampai ke mobilnya. Hal itu membuat Yoko mendelik sebal.

"Miss apa-apaan sih! Lepasin!" Ucap Yoko sedikit membentak Faye.

"Ga sebelum kamu nepatin janji kamu. Kata kamu mau traktir saya, mana?" Sahut Faye membuat Yoko terkekeh sinis menatap bossnya itu.

"Makanannya ga cocok di lidah Miss. Aku gabisa bawa Miss ke restoran mewah yang Miss mau. Yang ada Miss sakit perut, soalnya makanan orang miskin ga cocok di perut orang kaya." Ucap Yoko sedikit menekan kata-kata akhirnya lalu berjalan menjauh dari Faye namun Faye menahannya.

"Disamping panti. Kita makan disitu saja." Ucap Faye cepat, membuat Yoko menatap ke arahnya.

Faye pun menarik Yoko dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobilnya itu.

"Miss! Motor aku!" Ucap Yoko lalu berusaha untuk keluar dari mobil itu.

"Nanti saya suruh orang buat anterin. Sekarang, kamu saya culik dulu." Ucap Faye lalu mulai menjalankan mobilnya tanpa menunggu persetujuan dari Yoko.

"Kalau motor aku ilang awas aja!" Sahut Yoko melipat tangannya tanda bahwa dia sangat kesal sekarang.

Baru satu hari kerja ujiannya sudah seberat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru satu hari kerja ujiannya sudah seberat ini. Apalagi sudah semakin lama bisa-bisanya dia depresi menghadapi bossnya itu.

"Jadi mau resign." Gumamnya dan itu di dengar oleh Faye.

"Ga. Gaboleh." Sahutnya membuat Yoko menatap ke arahnya.

"Serah aku dong, Miss!"

"Bayar denda."

Mendengar kata denda membuat Yoko kembali menimang-nimang perkataannya. Karena dia bisa jadi gelandangan seketika.

"Ayo sudah sampai." Ucap Faye lalu diapun turun dan membukakan pintu untuk Yoko.

Seperti biasa Faye selalu disambut ramah begitupun dengan Yoko. Apalagi Yoko yang sudah pasti akrab dengannya.

Namun satu hal yang membuat Yoko terkejut adalah porsi makan bossnya itu. Yoko sempat kaget melihat bossnya yang memesan banyak sekali tapi sekarang dia mengerti ternyata bossnya itu kelaparan sekali.

"Kamu ga makan?" Tanya Faye kepada Yoko.

"Ngeliat Miss makan, aku jadi kenyang." Ucap Yoko.

"Ya sudah porsi kamu buat saya aja sini!" Ucap Faye namun tangannya ditepis oleh Yoko seketika.

"Ga begitu maksudnya."

Faye hanya terkekeh pelan dan itu membuat Yoko ikut terkekeh. Faye yang Yoko liat sekarang sangat berbeda dengan Faye yang ada di kantor. Ntahlah Yoko seperti merasakan sesuatu yang familiar dari Faye ntah apa itu.

"Mungkin perasaan aku aja." Batinnya lalu fokus dengan makanannya.

Bersambung...

Gimana? Beberapa hari pasti naik rollercoaster kan kalian? Tapi yang pasti apapun itu kita harus tetap dukung mereka. Tetap stay positif dan jangan pada jadi fans toxic yah guys!! Gabaik oke? Semangat buat kita semua.

I love you guys!!

I'M CRAZY ABOUT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang