.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
Lorong sekolah akan sangat sepi pada malam hari akhirnya tiba, setiap tikungan hanya ada tempat gelap yang akan banyak kau temui, tentu saja suasana semacam ini tidak akan kau temui di waktu siang hari. Hawa dingin juga akan terasa sangat menusuk sampai ke tulang mu. Antara siang dan malam, seakan-akan kau tengah berada di dua dunia yang berbeda."Ada apa tuan, apa anda takut?".
Sanjaya bergidik ngeri, petugas kepolisian yang saat ini masih melakukan penyelidikan sampai tengah malam itu, juga bisa merasakan sesuatu yang sangat berbeda ketika malam hari tiba. Pandangan matanya menyapu sekeliling, entah kenapa dia merasa sedang diperhatikan oleh banyak pasang mata sekaligus, padahal jelas-jelas hanya ada total empat orang, termasuk dirinya yang masih tinggal di sekolah ini.
"T-Tidak, aku hanya sedikit terkejut dengan perubahan suasana di tempat ini. Tempat ini menjadi sangat dingin kau tahu".
"Begitu yah. Aku kira itu adalah sesuatu yang wajar, kau tahu tempat yang dipenuhi manusia di siang hari, seringkali juga digunakan sebagai tempat beraktivitas oleh mereka pada malam harinya".
"M-mereka?".
"Iya, kau tahu siapa mereka yang aku maksud bukan?".
Sanjaya menelan ludahnya gugup, selama tiga puluh tahun hidup di dunia, dia tidak pernah benar-benar percaya pada sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Penglihatan manusia itu mungkin terbatas, tapi memang seperti itulah seharusnya, sebenarnya dia hanya menolak untuk mempercayainya, rasanya suatu kehidupan setelah kematian hanya harus menjadi misteri saja menurutnya. Dia tidak tertarik untuk mengurusi orang mati.
"Aku rasa aku tahu, tapi bisakah kita tidak membahas ini lagi".
"Kenapa? Anda takut?".
"Ekhm, yah...aku akui suasana malam di sini memang agak aneh, tapi aku kira itu bukan karena kehadiran makhluk-makhluk seperti itu, aku tetap percaya kalau mereka itu tidak ada. Toh ada yang lebih menakutkan dari hantu, aku bahkan lebih takut pada manusia, daripada hantu atau makhluk-makhluk halus semacam itu".
Wirya terdiam sejenak, guru yang mengajar sejarah itu kehilangan kata-kata di depan si detektif kepolisian. Dia yang punya julukan anjing pemburu ini, memang sudah berhadapan dengan banyak manusia gila yang bahkan bertingkah laku lebih setan dari setan itu sendiri.
Apa yang bisa kau temui dan lebih dalam dari lautan, jawabannya mungkin adalah hati manusia, siapa yang akan tahu sesuatu yang ada dalam hati manusia. Bahkan jika sebenarnya semua orang terlahir dalam keadaan suci sekalipun, pada akhirnya dunia yang keras dan kejam ini akan mengotori kesuciannya. Pria itu hanya terdiam, menimbulkan lebih banyak keheningan yang membuat suasana makin mencekam.
Pada akhirnya, Sanjaya harus menemukan topik lain untuk dibahas. Seingatnya lokasi ruang kesehatan masih cukup jauh, dia tidak ingin terjebak keheningan terlalu lama. Terlebih di tempat seperti ini, Wirya mungkin benar, sepertinya makhluk-makhluk seperti itu juga perlu datang ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS MAN | PoohPavel END✅
FanfictionSequel From O MY GHOST! by Howoo971 Kisah hidup si pecundang Pradipta, kembali berlanjut. Kini dia yang berusia 29 tahun hampir memiliki segalanya, kecuali pengantinnya yang tewas karena peristiwa berdarah di masa lalu. Disisi lain, ada preman seko...
Chapter 15 : Yang Berharga Diantara Ribuan Manusia
Mulai dari awal