"Hyuck, takut"
Bukan tanpa alasan renjun bilang seperti itu. Nyatanya dia memang ketakutan sekarang. Apalagi saat dia lihat 5 orang asing itu menyimpan pistol disaku celana masing masing. Walaupun renjun orang biasa dan belum menjalani wajib militer, ia sangat yakin pistol itu bukan mainan.
"Di maafin nggak?" Tanya donghyuck
"I-iya"
"Bener?"
"Iya hyuck. Ayo kita pulang. Gamau disini"
"Gue tanya sekali lagi, lo yakin maafin sungchan? Orang yang udah lecehin lo dan hampir buat lo dibeli pria pria hidung belang di club?"
"Gue maafin"
"Oke"
Donghyuck memberikan isyarat pada salah satu orang asing yang berwajah bule, lalu setelah itu donghyuck bawa renjun keluar dari ruangan. Meninggalkan sungchan yang masih tersungkur dengan tubuh yang masih diikat dikursi.
Ketika akan sampai pada pintu keluar, donghyuck melepas genggaman tangannya pada tangan renjun. Lalu kedua tangan donghyuck digunakan untuk menutupi telinga renjun.
Dorrr
Suara tembakan terdengar. Renjun menghentikan langkahnya, hampir ia lihat ke belakang tapi donghyuck melarangnya.
"Its oke" ujar donghyuck
"Lo bukan pembunuh kan?" Renjun menatap donghyuck dengan mata yang berkaca kaca.
"Mau pulang sekarang kan?"
"Jawab hyuck"
"Bukan renjun"
Renjun menjauhkan tangan donghyuck dari telinganya. Lalu renjun memeluk donghyuck tiba tiba. Membuat donghyuck terlonjak dan mematung ditempat.
"Lo lakuin ini semua buat gue?" Tanya renjun
"Hmm"
"Makasih hyuck. Gue harap lo bener bener jujur sama omongan lo, kalau lo bukan pembunuh"
"Gue udah bilang, gue gasuka ada yang nyakitin apalagi liat lo sama orang lain"
Rasanya renjun ingin sekalian bertanya apa yang donghyuck maksud dengan ucapannya tadi, tapi karna ingin segera pergi dari sini renjun abaikan keinginannya itu. Renjun pun berjalan keluar diikuti oleh donghyuck.
"Duduk depan aja" ujar donghyuck saat renjun membuka pintu belakang mobil
"Hmm"
Renjun lebih banyak diam ketika perjalanan pulang. Melamun sambil menatap jalanan yang sepi. Sesekali renjun menggigit jari tangannya saat memikirkan bunyi tembakan tadi.
Beberapa saat kemudian, jalanan yang mulanya sepi dan hanya terlihat pepohonan, sekarang sudah berganti oleh pemandangan bangunan bangunan. Mereka sudah berada dibagian kota.
Tatapan renjun berhenti saat melihat bianglala yang menyala dengan lampu kemerlap.
"Hyuck" panggil renjun pada donghyuck yang fokus menyetir
"Apa"
"Ada festival?"
"Entah"
Renjun menunjuk pada bianglala diseberang sana, "Itu"
"Ohh mungkin. Kenapa? Mau kesana?"
"Boleh?"
"Kenapa engga?"
"Tapi ini jam berapa ya, nanti kalo pulang kemalaman gimana"
"Jam 6. Nanti kalo kemalaman dan lo dicariin gue yang akan bilang ke orangtua lo"
Renjun mempoutkan bibirnya mendengar ucapan donghyuck, orangtua katanya? Ibunya saja sudah meninggal. "ga perlu"
"Terus kenapa takut pulang kemaleman?"
"Ya karna gue ga kerja dong"
"Ngapain kerja"
"Ck! Lagi lagi gue denger pertanyaan merendahkan dari orang kaya"
"Mending lo belajar, gue liat nilai lo dibeberapa mapel lain rendah. Lo juga ga ikut kelas tambahan padahal buat lo gratis karna lo punya beasiswa"
Renjun mendengus kesal, "ngapain lo peduli sama nilai nilai gue?"
"Karna gue guru lo"
"Tapi lo gatau apa apa. Dan kerja sangat penting buat gue"
"Gimana kalo lo kerja sama gue aja"
"Jangan bilang lo mau jadiin gue babu yang harus nurutin perintah lo. Terus nanti pas disekolah lo suruh suruh gue beli ini itu, pas lo gasuka lo suruh gue beli yang lain. Abis itu lo suruh gue bawain tas lo, jas lo, sama nungguin lo dimobil kaya tadi. GA SUDI" Ujar renjun panjang lebar
"Nethink banget jadi orang"
"Ya terus lo mau memperkerjakan gua sebagai apa kalo bukan babu?"
Donghyuck mengerem mobilnya karna lampu merah. Jemarinya mengetuk ngetuk stir mobil. Lalu donghyuck menatap renjun dari atas hingga bawah hingga membuat renjun marah.
"Ngapain lo liatin gue kaya gitu? Jangan jangan...."
"Daripada gue gonta ganti orang lain? Lagian kita udah dua kali ngelakuin itu dan jumlah uang yang gue kirim ga pernah sedikit"
"Babik lo ya! Apa apaan lo suruh gue kerja jadi lonte!"
"Gue ga bilang gitu ren"
"Sama aja anying"
"Kerjanya ga susah susah banget"
"Orang sinting!"
Renjun menekuk dua tangannya didepan dada dan wajahnya ketara sekali sedang kesal.
"Udah lah gausah ngambek gitu" ujar donghyuck
"Hyuck, lo itu sebenernya straight atau gay?" Pertanyaan ini tiba tiba keluar begitu saja dari mulut renjun
"Tergantung"
"Tergantung gimana"
"Soalnya gue ga munafik kalo pengen jadi gay pas sama lo. Siapa aja pasti lupa akan orientasi seksual mereka kalo udah liat lo renjun. Termasuk gue. And for your information, lo cowok pertama yang melakukan seks sama gue"
Renjun dibuat tak bisa berkata kata dengan jawaban lelaki disampingnya ini. Dan siapa saja yang berada diposisi renjun pasti akan dilanda kebingungan.
"Lo sendiri?" Sekarang donghyuck yang bertanya
"Menurut lo?"
Renjun menatap donghyuck sangat dalam. Membuat donghyuck ikut terdiam karna bertatapan dengan manik mata indah renjun yang selalu membuatnya terbuai akan keindahan ciptaan tuhan itu. Lama mereka saling terdiam hingga bunyi klakson mengejutkan mereka berdua. Penyebabnya adalah lampu lalu lintas sudah hijau dan mobil donghyuck tak kunjung jalan. Hingga membuat mobil mobil dibelakang membunyikan klakson mereka.
Donghyuck pun lantas melajukan mobilnya. Ia berdehem sekali sambil mengendorkan dasi dilehernya.
"Jadi ke festival itu?" Tanya donghyuck
"Jadi. Gue pengen naik bianglala. Tapi lo gaboleh ikut"
"Biasanya anak kecil harus dalam pengawasan orang dewasa"
"Siapa yang lo maksud anak kecil?"
"Elo, kecil mungil menggemaskan"
"Dih"
"Gausah sok sok an pengen menyendiri. Nyatanya lo butuh seseorang disamping lo"
"Tau dari mana?"
"Biasanya orang kaya lo gini selalu butuh oranglain buat support, karna selain gabisa bercerita, lo juga kesepian. That's true?"
"Gue pengen permen kapas" ujar renjun
Setelah mengatakan itu renjun tak lagi menatap donghyuck. Tatapannya lurus ke depan sambil memainkan kukunya diatas paha. Dan donghyuck memperhatikan itu.
"Iya nanti beli"
"Hmm"
_____Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Lee
RandomRenjun lelah hidup miskin. Tertekan dengan semua kebutuhan hidup dikota yang tidak sedikit. Renjun ingin belanja, beli ini itu, pergi kesana kemari tanpa memikirkan uang. Bisakah? #Hyuckren #bxb #warning21+ Hc dom Rj sub