Hidayah Cinta Gus Zizan 31.

Mulai dari awal
                                    

Beberapa menit kemudian masakan pun jadi dan mereka menghidangkan makanannya di aula tempat di mana para santri dan santriwati makan dengan tempat makan yang terpisah.

Nara berpapasan dengan suaminya saat di aula Nara memilih menghindarinya Karena tidak ingin ada keributan apapun lagi.

Gus Zizan melihat Nara yang lewat tanpa tersenyum ataupun menatapnya ada sedikit rasa sedikit sakit di hati Gus Zizan namun dirinya lebih memilih menghiraukan perasaan itu dan menghampiri ustazah Laras yang sedang duduk.

Nara duduk di taman pondok Pesantren marah tapi nasibnya yang semakin hari semakin jauh dari suaminya.

Dirinya bingung kenapa suaminya itu semakin hari semakin membenci dirinya dan selalu menyalahkan setiap masalah yang terjadi pada Ustadzah Laras ataupun keluarganya.

Nara mengingat ucapan suaminya yang mengatakan bahwa dirinya itu pembawa sial seburuk itukah dirinya di mata suaminya.

"sampai kapan ya aku disalahin seperti ini terus sama suami aku sendiri" Gumamnya.

Ning Zahro melihat Nara dan duduk di samping Nara "kamu percaya deh sama aku kalau Ustadzah itu nggak baik buat suami kamu buktinya kamu dibenci sama suami kamu sendiri karena Ustadzah kan"

Nara melihat Ning Zahro "tapi awal mulanya aku disalahin terus tuh saat Ustadzah ketusuk pisau sama tuan azkal yang berkelahi dengan suami aku"

"Iya maka dari sejak kejadian itu Ustadzah tuh memanfaatkan situasi agar setiap masalah atau kejadian yang terjadi di pondok pesantren atau individualnya dia itu kamu yang salah" ucap Ning Zahro. "Dulu aku juga jahat sama kamu tapi semakin lama aku semakin sadar kalau kamu itu wanita yang baik sangat baik" lanjutnya.

"Tapi suami aku udah bilang sama aku kalau dia udah nggak sayang sama aku udah nggak cinta sama aku bahkan dia bilang kalau aku ini pembawa sial terus dia nyesel nikah sama aku Aku bisa apa kalau suami aku sendiri ngomong kayak gitu sama aku" ucap Nara air matanya menetes.

"hah?" Ning Zahro membulatkan matanya tidak percaya.

"Setahu aku suami kamu itu cinta banget sama kamu waktu dia sama aku dia bilang kalau dia cinta banget sama kamu ya sayang banget sama kamu dia itu tidak memperdulikan masa lalu kamu kenapa tiba-tiba dia bilang gitu sama kamu dengan mudahnya tapi aku yakin ini pasti perbuatan ustadzah laras yang udah ngerasa suami kamu" lanjutnya

"Udah jangan dibahas deh Nggak apa-apa biar Allah yang tunjukkan kebenarannya aku nggak akan pernah berhenti berdoa kok supaya suami aku balik lagi kayak dulu" ucap Nara tersenyum

"Maa syaa allah Nara, kamu benar-benar baik pantas aja waktu itu suami kamu mutusin untuk menikahi kamu kamu layaknya bidadari Tak bersayap kemarin aja kamu nolongin mertua kita dari lampu yang hampir celaka lain mertua kita" ucap Ning Zahro.

Mereka berdua setelah mengobrol memilih untuk berbelanja ke minimarket hanya ning Zahra saja yang belanja karena Nara tidak punya uang.

Di dalam minimarket nara melihat sepasang suami istri yang begitu romantis saat memilih bahan makanan mengingatkan nara dulu bersama gus zizan romantis.

Tidak sengaja matanya menangkap dua sosok orang yang sangat dirinya kenali. Ternyata itu suaminya dan madunya yang datang untuk berbelanja.

"Nara kamu nggak mau belanja gitu buat keperluan rumah buat bahan makanan gitu?" Tanya Ning Zahro.

Tidak ada respon dari Nara membuat Ning Zahra melihat ke arah Nara yang melihat suaminya bersama madunya.

"Aku tahu kamu cemburu aku juga tahu kamu ingin di posisi Ustadzah lagi seperti dulu kan" ucap Ning Zahro

Hidayah Cinta Gus Zizan {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang