43. Kemungkinan yang Menyakitkan

7.2K 743 124
                                    

vote before reading❤️

***

Pagi menjelang, Charlotte kini mengisi waktunya dengan menanam bunga mawar putih di taman. Meski di sana sudah terdapat bunga mawar putih, Charlotte berniat menambah kesan cerah nan putih di taman itu.

"Tangan Yang Mulia kotor. Apa tidak sebaiknya Yang Mulia berhenti saja?" tanya seorang pelayan yang dari tadi terlihat waspada dengan Charlotte, takut jika wanita itu kenapa-kenapa.

"Untuk apa berhenti? Bukankah tangan harus kotor jika kita menanam sesuatu?" tanya Charlotte kembali.

Charlotte terlihat gembira menanam bunga mawar itu. Ia menjadi teringat dengan dirinya yang dulu memang menyukai mawar putih. Perasaan itu membawanya pada kegembiraan sekaligus kesedihan.

Charlotte terlihat menghela napas saat mengingatnya. 'Aku harus melupakan kehidupanku yang dulu dan berfokus pada hidupku sekarang,' batinnya.

"Apa Yang Mulia lelah? Yang Mulia bisa beristirahat, biar saya yang melanjutkannya."

Charlotte kembali menghela napas tapi kali ini helaan napas kasar dan kesal. Sikap para pekerja istana yang terbilang membatasinya dalam melakukan hal kecil membuatnya merasa terkekang.

'Ini pasti ulah iblis itu!' geram Charlotte.

Charlotte tetap melakukan penanaman kembali tanpa peduli ucapan si pelayan. Ia yang tadinya berseri-seri kini merasa dongkol. Tangannya dengan kasar menggali tanah yang seharusnya digali dengan sekop kecil.

"Awhh!" Charlotte meringis saat jari tengahnya tertusuk ranting kecil yang ada di dalam tanah. Itu membuat tangannya berdarah.

"Yang Mulia! Yang Mulia baik-baik saja?!" Pelayan itu langsung kalang kabut setelah melihat darah Charlotte.

"Yang Mulia, bertahanlah!" Pelayan itu ikut berjongkok dan mengipasi wajah Charlotte dengan panik.

Charlotte menghela napas untuk yang kesekian kalinya. "Aku hanya terluka sedikit, bukan sekarat," ujar charlotte.

"Tetap saja kau harus berhati-hati." Lucifer berkata tepat di telinga Charlotte.

Charlotte yang terkejut langsung terjatuh ke samping karena ulah Lucifer yang datang tiba-tiba. Ia kembali meringis saat kini bokongnya yang terasa sakit.

Sungguh, Lucifer benar-benar seperti hantu. Laki-laki itu selalu muncul tiba-tiba dan menyahut ucapannya.

"Kenapa kau di sini?!" teriak Charlotte kesal.

Lucifer mengabaikan Charlotte dan beralih menatap pelayan itu. Mata merahnya menyala. 'Pergi!' suruhannya melalui telepati.

Pelayan itu langsung bangkit dan menunduk hormat, lalu pergi dengan cepat.

"Ada apa lagi? Kau yang menyuruhnya pergi?" tanya Charlotte.

Lucifer berdecak kesal dan mengangkat tubuh Charlotte guna ia bawa ke kursi taman kembali. Wanita itu ia dudukkan dengan perlahan di sampingnya.

"Kenapa?" tanya Charlotte saat melihat wajah dingin Lucifer.

Lucifer hanya diam, namun tangannya meraih tangan Charlotte, lalu ia hisap darah yang keluar dari luka di jari wanita itu.

Lucifer menghisap kuat jari Charlotte hingga membuat wanita itu meringis karena hisapan Lucifer tidaklah masuk akal.

"Shh ... Kau menyakitiku!" Charlotte langsung menarik kembali tangannya. Ia merasa ngilu.

EMPEROR'S DOLLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang