(Name) berbelok dan melihat bangunan yang roboh. Dia mengira-ngira, apa ia bisa memindahkan puing-puing besar di depannya.

"Hei, siapapun diluar, tolong!"

"Oh, tenanglah, saya sedang mencoba mengangkat semua puing bangunan!" (Name) menggunakan elemen angin untuk mengangkat semua puing. Mulai dari puing yang terkecil hingga yang terbesar.

"Apa kalian tidak apa-apa?" Tanya (Name) saat mendapati 2 orang terluka. Udah tau terluka.

"Biar ku periksa," (Name) mulai mengecek satu persatu korban. "Hmm.. kalian tidak mengalami luka serius. Syukurlah. Tenang, ya, aku akan segera membawa kalian keluar dari sini."

'bagus. Kata-kata yang membuat korban sedikit lebih tenang.' batin salah satu anggota H.U.C.

Seperti tadi, (Name) menggunakan elemen angin untuk meringankan badan mereka lalu berpegangan pada (Name), dan ngueenggg, sampai lah di tempat pengungsian. /Maapin random/

Setelah menyerahkan kedua korban ke pihak di pengungsian, (Name) berniat mencari korban lainnya. Namun tak disangka, ia malah melihat Inasa dan Todoroki berdebat.

'apa yang mereka lakukan!? Berdebat.. menggunakan Quirk!?' yup, Inasa dan Todoroki awalnya akan menyerang Gang Orca. Tapi mereka malah bertengkar. Bahkan api dan angin itu hampir mengenai Shindo kalau ia tidak diselamatkan oleh Midoriya.

Bagi (Name), mengendalikan elemen api dan angin adalah hal mudah. Namun ia tetap tak bisa melakukannya secara bersamaan. Sebenarnya, (Name) sangat ingin belajar cara menggunakan api dengan benar walau sedikit. Tapi siapa yang mau membantunya? Todoroki? Jangan berharap. Endeavor? Apalagi.

"TODOROKI, DAN KAU... AKU TIDAK TAHU NAMAMU, TAPI.. ARAHKAN ANGIN DAN API KALIAN KEMARI!" Kedua telapak tangan (Name) diacungkan diatas.

Todoroki yang sudah sedikit tobat karena omongan Midoriya pun segera melakukan apa yang (Name) suruh. Tapi Inasa sedikit loading dulu, lalu ia mengingat pernah menonton (Name) di tv saat festival olahraga U.A lalu. Barulah ia ingat dan faham.

"Bagus..!" (Name) menggunakan elemen angin untuk menghilangkan sedikit udara di sekitar Gang Orca, lalu mulai membuat api mengelilingi Hero tersebut. Ingat, tidak menghilangkan semua udara, tapi sedikit.

Angin memang ringan dan mudah dikendalikan, tapi api? Walau tidak biasa, mulai saat ini (Name) akan membiasakannya.

Sarung tangan (Name) sedikit terbakar hingga lengan akibat panasnya suhu yang begitu tinggi.

Terlepas dari semua itu, Gang Orca membuat gelombang ultrasonik nya pada (Name).

Tapi, karena jantung (Name) berhenti 3 detik, lalu berdetak lebih cepat dari semula membuat (Name) tak jadi terjatuh. Ia berdiri lagi dengan senyum smirk, "hampir saja.."

Sepersekian detik kemudian, awan berubah menjadi gemerlap dan memunculkan suara gemuruh, mata dan rambut (Name) berubah menjadi kuning gelap. "SEC, SIXTH ELEMENT: THUNDER RAIN!"

Kurang dari waktu 1 detik, petir menyambar ke area di depan (Name) bak hujan.

Hujan petir tersebut berhenti, dengan ekspresi orang-orang disekitarnya yang masih kaget. Bahkan Aizawa sekalipun.

Saat (Name) mengacungkan jari kembali, bel pertanda berhentinya ujian berbunyi.

"Baik, mohon perhatiannya. Semua anggota H.U.C yang ada di lokasi berbahaya telah berhasil di evakuasi."

(Name) yang mendengar pun menonaktifkan Quirk-nya.

"Mungkin ini sedikit mendadak, tapi dengan ini, ujian untuk mendapatkan surat izin Pahlawan Sementara telah selesai. Setelah kami menghitung poinnya, kami akan mengumumkan hasilnya pada kalian. Untuk yang terluka harap menuju ruang medis. Yang lainnya silakan ganti pakaian dan tunggu arahan selanjutnya." -Mera.

(Name) memang terluka, tapi hanya goresan, jadi dia hanya berganti pakaian, minum, dan mencuci muka saja.

Setelah itu, semua murid yang ikut ujian pun dikumpulkan kembali di lapangan untuk mendengarkan apakah mereka lulus atau tidaknya di ujian ini.

"Baik, terimakasih atas kerja keras kalian semua. Sekarang aku mengumumkan hasilnya, tapi sebelum itu, akan kuberi tahu kalian tentang sistem penilaiannya." Mera pun mulai menjelaskan, yang tentunya tidak didengarkan sepenuhnya oleh Heroine kita El. Dia hanya mendengarkan sedikit-sedikit dan malah tidak fokus seperti biasanya.

"Nama-nama peserta yang lulus akan kami tampilkan berdasarkan abjad. Silakan evaluasi kembali hasil ujian kalian." Layar pun menunjukkan beberapa siswa yang lulus.

(Name) menunggu Midoriya menemukan namanya terlebih dulu. Kalau nama Midoriya Izuku sudah ketemu, dibawahnya pasti akan ada nama Midoriya (Name). Dan benar, (Name) lulus.

Tetapi meskipun lulus. Ada sesuatu yang masih mengganjal di hati (Name). Ini perihal Toga tadi. Apa sebaiknya ia bilang pada Aizawa dan teman temannya atau tidak?

Bahkan saat Inasa dengan ribut meminta maaf pada Todoroki, (Name) masih sibuk dengan pemikiran nya. Sampai saat Midoriya memberikan selembar kertas hasil ujian (Name).

"Apa ada masalah, (Name)-chan? Bukankah kamu lulus?" Midoriya heran melihat raut wajah (Name). Padahal kemarin masih semangat untuk ujian dan selalu berdoa agar lulus. Tapi saat sudah lulus ujiannya malah begini reaksinya.

(Name) menghela napas, "tidak apa-apa, aku hanya sedikit lelah."

"Yah..., itu karena efek Quirk (Name)-chan darah. Mungkin lebih baik sepulang dari sini kita ke recovery girl di U.A?" Tawar Midoriya yang mendapat gelengan kepala dari (Name).

(Name) mulai mengecek isi lembar itu. "Hah?"

"Apa ada yang salah, (Name)-chan?" Uraraka bertanya.

"Oh, t-tidak kok." (Name) menyembunyikan kertas itu sembari tersenyum dan berkeringat. 'apa-apaan nilai ku..!? Tidak mungkin! Hasil dari 2 tes tadi.. apa benar ini nilaiku? Tidak salah namanya kan? Beneran Midoriya (Name)! Tapi 81 poin itu tinggi! Apa benar kertas ini punyaku..!?'









To Be Continued ~

haloo semuaa, aduhh maapin yaa semingguan gak up. niat ngetiknya itu loh yang susah. oh iya, sekalian promosi ya, aku bakal bikin book baru, kalo gk bulan ini ya November. tapi masih belum pasti.

tapi boro-boro 2 book, 1 book seventh aja jarang update yakan😔.

tapi ntar awaa usahain update seenggaknya yang Seventh 2× seminggu. book baru The Villain 1× seminggu. okee, see u again guys! have a nice day!

1380 words
Wednesday, 11Th September 2024


see u next chap!

𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓𝐇 || 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang