Chapter 16 Pekerjaan Rumah

Mulai dari awal
                                    

"Masih inget PR nya?" tanya Bu Feni.

"Masih bu" kompak mereka menjawab bersamaan.

"Bagus, sebagai guru aku tidak mungkin memberikantugas yang mustahil bagi siswa"

"Yuk masuk kelapangan" ucap Bu Feni.

Mereka berdiri berjalan kelapangan untuk segera memulai set kedua ini. Tampak wajah yang kelelahan di wajah mereka tetapi bisa dilihat dimata mereka tidak menunjukkan mata yang sudah menyerah.

"Anak - anak yang luar biasa, matanya tidak menunjukkan mata yang mau menyerah"

"Kamu memiliki tim yang menarik Yanti" batin Pelatih Ve.

SMA 84 memulai pertandingan dengan jump serve dari Azizi. Ia memukul bola dengan sekuat tenaga dan mengarahkan ke Flora. Bola berhasil ditahan dengan baik oleh Flora. Yori memberikan operan ke Freya dan ia melakukan Spike. Bola pukulan Freya mampu diblock oleh Levi.

Lia menerima bola muntah tersebut dan memberikan operan ke Azizi yang langsung melakukan spike ke arah Flora lagi. Bola ditahan oleh Flora namun bola melambung tinggi karena bola datang dengan cepat. Bola yang akan keluar lapangan dikejar oleh Jessi meskipun Jessi berhasil menyetuh sedikit Bola tapi bola tetap keluar lapangan.

SMA 48 terus berusaha meraih tambahan poin terus melakukan serangan. Jual Beli serangan terjadi kedua tim mulai saling mencuri poin untuk segera menyudahi Set kedua ini. Skor 10 - 25 untuk kemenangan SMA 84.

"Maaf bu kita enggak bisa menang di babak ini" ucap Freya.

"Satu tugas selesai, tinggal satu tugas lagi, bukan tugas yang tidak bisa diselesaikan kan?"

Ucapan Bu feni mampu menarik atensi tim yang sedang terengah - engah mengumpulkan nafas. Terlihat semangat dimata mereka lagi setelah mendengar ucapan Bu Feni.

"Yuk satu tugas lagi yang belum selesai" ucap Bu Feni.

"Oryaa" teriak mereka sambil bertepuk tangan.

"Semangat semuanya" Teriak Marsha sambil mengangkat tangan kanan yang mengepal keatas.

"Freya Freya Freya yuk kita bantai mereka" ucap Yori sambil melompat - lompat keci kearah Freya.

"Siap" Freya menganguk ambil tersenyum.

"Ayo semangat" teriak Oniel dari bangku penonton.

"Yo ayo, ayo semangat" teriak Lulu dan Olla.

Daritadi mereka bertiga terus bersuara memberikan dukungan tidak gentar terhadap pendukung lawan yanglebih banyak.

"Seharus Bu Melody mengikuti rencana saya agar hasil pertandingan tidak memalukan seperti ini" ucap wakil kepala sekolah.

"Lebih baik ibu tetap mendukung anak - anak kita berjuang seperti tiga pendukung mereka yang tetapmemberikan dukungan tanpa henti" jawab Bu Melody sambil menunjuk Oniel, Lulu dan Olla yang daritdi meberikan dukungan.

Bu Sophia bangkit dari duduknya dan meninggalkan lapangan untuk pulang. Bu Melody tidak menahan kepergian Bu Sophia dan hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat kepergian Bu Sophia.

Ketika set ketiga akan dimulai, perhatian tim SMA 48 teralihkan oleh kedatangan Gita dan Khatrina dari geng Mighty Valkriye. Mereka berdua berjalan dipinngir lapangan lalu berhenti untuk menonton pertandingan. Bu Feni yang melihat itu hanya tersenyum dengan kehadiran Gita dan Khatrina.

"Ngapain tuh bos Mighty Valkriye datengkesini?" tanya Lulu.

"Ga tau ngincer lu kali" jawab Oniel sambil meledek Lulu.

Pertandingan pun dimulai kembali, kedua timmasih smangatuntuk meraih kemenangan. SMA 84ingin segera mengakgiri pertandingan ini sedangkan SMA 48 ingin mencuri satu set ini dan menyelesaiakan PR mereka.

SMA 84 memimpin dua poin yang dicetak oleh Azizi dengan spike andalannya dan Gabriella dengan permainan cerdiknya. Tidak mau tertinggal lebih jauh SMA 48 berniat mengejar poin. Sebagai kunci serangan SMA 48, Freya terus memberikan serangan yang membuat para blocker SMA 84 kewalahan.

SMA 48 mampu menyamakanpoin menjadi 2 - 2 melalui spike Freya setelah melewatkan permainan rally yang panjang. Poin seri tidak berlangsung lama, SMA 84 mampu membuat keunggulan menjadi dua poin lagi.

Kejar - kejaran poin sangat sengit SMA 84 tidak pernah unggul lebih dari dua poin. Jika sudah unggul dua poin maka SMA 48 akan mengejar ketertinggalan. Poin set ketiga menunjukkan 8 - 10 untuk SMA 84. Bu Feni meminta time out melihat stamina pemain sudah dibatas habis.

Pemain SMA 48 berjalan dengan berat ke bench pemain, bahkan Flora harus dibantu berjalan oleh Freya karena Flora sudah susah untuk berjalan. Untuk saat ini Marsha, Yori dan Jessi mampu menyingkirkan ego masing - masing. Atau mereka sudah tidak ada tenaga untuk berdebat lagi. Mereka duduk dengan kasar atau lebih tepatnya menjatuhkan badan mereka untuk duduk.

"Yori nanti kamu pakai Freya untuk tipuan ya" ucap Bu Feni dengan napas yang terengah - engah.

Jelas tugas Bu Feni sangat berat, ia harus bermain dan memikirkan strategi untuk diterpakan oleh tim. Sudah pasti tenaganya sudah habis terkuras.

"Kita pakai serangan tipuan nanti Freya sebgai tipuan akan berpindah posisi ke kiri dan kanan untuk membuat lawan bingung"

"Nanti eksekusi terakhir Adel atau Jessi yang juga akan berlari kearah yang berlawan dari Freya"

"Aku mengerti kalian sudah lelah bahkan untuk duduk sudah susah."

"Ini sudah bukan pertarungan strategi lagi, tetapi pertarungan semangat"

"Jika dalam berkelahi aku sudah taukalianpasti juara satu di wilayah sini"

"Kita tunjukkan siapa yang memiliki mental dan semangat yang lebi kuat"

"Kita bisa menang dengan pertandingan voli" lanjut Bu Feni sambil berjalan menepuk bahu masing - pemain. Bahkan Marsha juga ditepuk bahunya oleh Bu Feni.

"SMA 48" Teriak Marsha.

"HANCURKAN" teriak semua pemain SMA48.

Marsha merasa terharu dengan semangat teman - temannya. Secara tidak sadar air mata Marsha tidak mengalir membasahi pipinya. Ia bertekad untuk membantu tim ini untuk menang.

Bersambung....

Selamat membaca cerita pertama ini ya. Iseng tiba - tiba pengen nulis

Jika ada saran dan masukan jangan sungkan - sungkan berkometar ya

Jika ada typo atau gaya penulisan yang salah jangan sungkan - sungkan kasih tau ya

Terima Kasih

Flying High (FreFlo, FreCi, FreFio, FreSha, FreYor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang