Menyadari sang pengawal pribadi tidak ada di sisinya, Baekhyun juga menghentikan langkah.
"Wae geurae Jongdae-yah?"
Sedikit kerutan muncul di kening Baekhyun melihat sang pengawal yang mendadak pucat pasi.
"A-Anda serius?"
"Tentu saja. Bukankah aku sering pergi ke sana?"
Ekspresi wajah Jongdae belum mengendur yang membuat Baekhyun tersenyum geli.
"Kau takut, Dae-yah?"
"A-ahahaha---"
Jongdae tertawa yang mana ada rasa tertekan dibalik tawa tersebut dan Baekhyun menyadarinya.
"Jangan konyol, Dae. Tuhan memberikan kita kekuatan bukan tanpa tujuan."
Baekhyun mengangkat tangan kanannya dimana telapak tangan dengan garis tanpa putus itu perlahan mengeluarkan cahaya putih menyilaukan.
"B-baik, Yang Mulia. Saya permisi undur diri untuk melaksanakan perintah Anda."
Jongdae berbalik dan langsung melangkah pergi, meninggalkan Baekhyun yang menatapnya geli sambil menggelengkan kepala.
***
Kastil barat adalah bagian dari istana, namun sudah sejak puluhan atau mungkin hampir seabad lamanya, bangunan tersebut menjadi area terlarang yang hanya boleh di masuki oleh keluarga Kerajaan atau orang-orang tertentu yang sudah memiliki izin dari Raja untuk memasukinya. Bahkan tamu kerajaan Lonsdaleite juga dilarang untuk memasuki kastil tersebut.
Alasan mengapa tempat tersebut menjadi area terlarang, karena di kastil tersebut menyimpan catatan asal usul berdirinya Kerajaan Lonsdaleite berikut dengan pohon generasi yang berisi silsilah keturunan kerajaan Lonsdaleite dari raja Byun pertama hingga sekarang.
Selain gulungan perkamen penting, tersimpan pula ratusan guci China dengan berbagai macam bentuk yang menjadi koleksi dari Permaisuri Lonsdaleite pertama.
Kastil barat beserta dengan isinya bisa dikatakan adalah warisan dari nenek moyang pendiri kerajaan Lonsdaleite, oleh karena itu bangunan tersebut menjadi satu-satunya bangunan asli yang tidak dipugar oleh generasi-generasi selanjutnya.
Karena nyaris tak tersentuh, aura di dalam maupun di luar kastil nampak berbeda dari bangunan istana yang lain.
Bulu kuduk Jongdae akan selalu meremang sekujur badan jika ia menemani Baekhyun di kastil tersebut. Ia juga selalu merasa diawasi, bahkan seterang apapun cahaya yang ia keluarkan, hal itu tidak membantunya tenang sama sekali.
Berbeda dengan sang ayah yang selama 20 tahun memimpin kerajaan baru sekali atau dua kali mendatangi kastil barat, Baekhyun justru sudah sering memasuki bangunan tersebut, terutama ke area perpustakaannya.
Baekhyun menemukan banyak sekali buku-buku lama yang sangat menarik di matanya. Selain itu ia juga suka membaca perkamen berisi sejarah berdirinya Kerajaan tempat ia dilahirkan, berikut dengan peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi.
"Apakah Anda berniat untuk mencarinya kembali, Yang Mulia?"
Tanya Jongdae pada Baekhyun yang kini tengah menggeser tangga ke sebuah rak buku yang bersebelahan dengan rak tempat ia berdiri.
"Hm, aku penasaran dimana perkamen nomor 2 itu. Aku sudah mencarinya ke semua tempat tapi tidak juga menemukannya."
Baekhyun tengah tenggelam dengan ratusan buku yang tertata di dalam rak. Meneliti satu demi satu berharap perkamen yang ia cari berhasil ditemukan.
Sedangkan Jongdae sendiri tengah sibuk meneliti sekitar, berharap tidak menemukan bayangan sosok aneh di dalam perpustakaan tersebut.
Harus Jongdae akui, ia tidak seberani itu untuk berada di bangunan yang sudah seabad lamanya tidak ditinggali siapapun. Benaknya selalu penuh dengan imajinasi adanya makhluk-makhluk tak kasat mata yang mungkin bersembunyi di balik lemari atau kolong meja. Ditambah lagi tidak adanya listrik di kastil tersebut. Penerangan hanya mengandalkan obor serta lentera seperti yang saat ini Jongdae dan Baekhyun pegang masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heirs
FanfictionKyungsoo adalah seorang pencuri. Siapa yang menyangka, misi terakhir nya mengubah jalan hidup serta takdirnya. Pertemuannya dengan Baekhyun yang dipenuhi dengan kepalsuan, membawa keduanya berakhir pada titik yang tidak pernah keduanya sangka. Muncu...
Lembaran 2
Mulai dari awal