"Terima kasih sudah mau menemui ku", ucap Di Feisheng. Fang Duobing hanya tersenyum. "Bagaimana keadaanmu?", tanya Di Feisheng pada Fang Duobing.
"Seperti yang tuan lihat, aku baik-baik saja", ucap Fang Duobing dingin. Di Feisheng menganggukkan kepalanya. Ketiganya mengobrol sesekali sambil makan, lebih tepatnya Di Feisheng lah yang lebih banyak bicara mengenai kepindahannya ke Chongqing.
"Kuharap kalian selalu bahagia", ucap Di Feisheng saat kedua orang lainnya hendak pergi.
"Tentu saja. Kami akan bahagia", ucap Fang Duobing sambil merangkul mesra Li Lianhua. "Oh iya, saya ingin meminta pada Tuan Di untuk tidak lagi menghubungi pasangan saya, apalagi mengajaknya bertemu. Saya orangnya sangat cemburuan", ucap Fang Duobing dengan sarkas.
"Maaf. Aku tidak akan menemuinya", ucap Di Feisheng sedih. Fang Duobing semakin mengeratkan rangkulannya di pinggang Li Lianhua.
"Ayo kita pergi, sayang", ucap Fang Duobing lembut pada Li Lianhua. Li Lianhua membalas rangkulan Fang Duobing dan menganggukkan kepalanya. Mereka berdua pun pergi meninggalkan Di Feisheng yang terus melihat kepergian keduanya dengan mesra.
"Huh, sepertinya aku benar-benar harus merelakan mu, Xiang Yi. Kuharap dia bisa membahagiakan mu", ucap Di Feisheng tulus.
"Tuan", ucap Wu Yan yang muncul di belakang Di Feisheng. Dia tampak khawatir dengan tuan nya itu. Dia tahu bahwa tuan nya itu begitu mencintai pria bernama Li Xiang Yi.
"Kita langsung saja ke Chongqing. Aku sudah tidak memiliki urusan lagi disini", ucap Di Feisheng.
"Anda baik-baik saja, tuan?", tanya Wu Yan.
"Tenang saja. Aku tidak akan bunuh diri hanya karena patah hati", ucap Di Feisheng bercanda pada bawahannya itu.
"Tuan, jangan berkata seperti itu", ucap Wu Yan.
"Kau terlalu mengkhawatirkan ku. Aku baik-baik saja. Ayo kita pergi", ucap Di Feisheng. Keduanya pergi meninggalkan hotel dan langsung menuju Chongqing.
Keesokan harinya.
Fang Duobing mengantarkan Li Lianhua ke mansion utama Wang. Dia harus kembali bekerja hari ini. Dia sudah terlalu lama bermalas-malasan dirumah.
"Nanti aku akan menjemput mu", ucap Fang Duobing setelah mereka berhenti di depan mansion Wang. Li Lianhua menganggukkan kepalanya dan memberikan kecupan di bibir Fang Duobing.
"Berhati-hatilah. Jangan mengebut. Bekal yang aku siapkan jangan lupa di makan", ucap Li Lianhua lembut sambil merapikan rambut Fang Duobing yang sedikit menutupi keningnya.
"Tentu. Aku pasti akan menghabiskan bekal yang kau siapkan", ucap Fang Duobing sambil tersenyum.
"Jangan mengebut", ulang Li Lianhua lagi.
"Iya, aku tidak akan mengebut", ucap Fang Duobing.
"Janji?", ucap Li Lianhua sambil menunjukkan jari kelingkingnya. Fang Duobing tersenyum melihat tingkah pria di hadapannya itu.
"Seperti anak kecil saja", ucap Fang Duobing menggoda, namun dia tetap melingkarkan jarinya dengan jari Li Lianhua.
"Biarin. Aku tidak mau terjadi apa-apa lagi padamu", ucap Li Lianhua manja seperti anak kecil. Fang Duobing geram melihat pria itu. Dia menarik tengkuk Li Lianhua dan mencium bibir ranum pria itu. Cukup lama mereka berciuman.
Tok tok tok. Seseorang mengetuk kaca jendela di samping Fang Duobing. Keduanya melepaskan ciuman mereka. Fang Duobing menatap keluar jendela. Seorang pria muda dengan nama yang sama dengannya sedang menyengir. Fang Duobing menurunkan kaca jendelanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Nyaman dan Cinta
Fanfictionhanya sekedar fiksi yang terinspirasi video di tiktok-nya Baili dongjun ⛔ xhio se
Chapter 11
Mulai dari awal