TETAP DI SISIKU

120 15 6
                                    







. 𐚁 𝅄 ֹ Happy Reading ᧔♡᧓



ketika pagi tiba sinar matahari menyusup lembut melalui tirai kamar namun bagi gugun hari itu terasa jauh dari damai perlahan membuka mata ia merasakan tubuhnya kaku pikirannya penuh dengan kebingungan dan emosi yang campur aduk

ingatan semalam tiba-tiba kembali menghantamnya seperti gelombang besar membawa rasa bingung kecewa dan bahkan rasa bersalah

gugun duduk di atas kasur menggenggam erat pinggiran kasur merasa seolah ada beban berat di dadanya yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata kejadian semalam hubungan intim yang tak dia inginkan berputar kembali di benaknya

dia tidak tahu bagaimana bisa hal itu terjadi dan yang paling membuatnya terluka adalah bagaimana aeron yang selama ini dia anggap sahabat membiarkan semuanya terjadi

dengan hati yang remuk gugun mulai menangis air mata mengalir tanpa bisa dia tahan lagi membasahi pipinya dia merasa kecewa kecewa dengan aeron kecewa dengan dirinya sendiri dan kecewa dengan kenyataan bahwa malam yang tidak seharusnya terjadi kini menghantui dirinya

gugun merasa bingung kenapa dia tidak bisa mencegah kejadian itu kenapa dia membiarkan dirinya terjebak dalam situasi yang menyakitkan ini

sambil terisak gugun memegang kepalanya mencoba memahami perasaannya yang penuh dengan ketidakadilan

"kenapa ini terjadi"pikirnya dia merasa dikhianati oleh seseorang yang sangat ia percayai dan sekarang perasaan persahabatan mereka yang selama ini kuat mulai terasa hancur berkeping-keping

sementara gugun terisak aeron yang masih terbaring di kasur mulai tersadar oleh suara tangisan halus itu ketika aeron melihat gugun menangis ada rasa panik dan ketakutan yang langsung menyerangnya hatinya mencelos menyadari bahwa kesalahan yang dia buat semalam lebih besar dari yang dia pikirkan

"apa yang aku lakukan..."gumam aeron pada dirinya sendiri merasa malu dan bersalah ia perlahan mendekati gugun tapi gugup untuk berbicara karena ia tahu betapa buruknya situasi ini

"gugun... aku...aku minta maaf...""aeron memulai suaranya bergetar tapi ia tidak tahu harus berkata apa

namun permintaan maaf itu terdengar kosong bagi gugun dia menatap aeron dengan mata yang merah dan bengkak penuh dengan rasa sakit yang mendalam

"maaf kamu bilang maaf setelah semua yang terjadi setelah apa yang kamu lakukan"gugun hampir berbisik suaranya dipenuhi kekecewaan

aeron terdiam merasa seolah-olah kata katanya terjebak di tenggorokan ia ingin menjelaskan ingin memohon pengampunan tapi bagaimana bisa dia membenarkan sesuatu yang bahkan dirinya tidak bisa terima dia tahu dia sudah melewati batas dan melihat gugun dalam keadaan seperti ini hanya membuat rasa bersalahnya semakin dalam

gugun dengan air mata yang terus mengalir melanjutkan

"aku nggak percaya kamu bisa melakukan ini padaku aeron aku selalu percaya padamu aku pikir kamu sahabatku tapi semalam... semalam itu salah"suaranya pecah mencerminkan perasaan marah dan terlukanya

aeron mencoba mendekati gugun lagi tapi gugun mengangkat tangannya menolak kehadiran aeron di dekatnya

"jangan... jangan mendekat aku nggak tahu apa yang harus aku pikirkan sekarang"katanya matanya berkaca-kaca dengan rasa sakit yang begitu mendalam

"aku merasa... aku merasa seperti dikhianati"

mendengar itu hati aeron seperti ditusuk ia tahu apa yang telah terjadi tak bisa diubah dan kata kata gugun hanya menguatkan betapa parahnya kesalahannya

cases and detective Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang