🥀16🥀

902 58 19
                                    

●●●●●●□□□□□●●●●●□□□□□●●●●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


●●●●●●□□□□□●●●●●□□□□□●●●●●●

Keluarga Cly Sanjaya dikejutkan oleh kehadiran keluarga Brawijaya, entah ada apa dengan sahabatnya ini yang tiba-tiba datang ke rumahnya.

Walau mereka bersahabat sedari sekolah dan sekarang berbisnis bersama tetap saja keluarga Brawijaya tidak akan datang kerumahnya begitu saja jika tidak ada hal yang sangat penting.

Semua orang tau bahwa keluarga itu adalah keluarga sukses dengan banyak bisnis hingga mereka disebut penggila kerja dan tidak akan membuang-buang waktu hanya sekedar untuk bermain kerumah seseorang jika itu tidaklah penting.

Hasto menatap sahabatnya lekat, dia tau pasti sahabatnya ini terkejut dengan kehadirannya.

Sebagai orang yang super sibuk Hasto hampir tidak punya waktu untuk bertemu dengan para sahabatnya.

Kerja sama mereka pun tetap berjalan walau mereka tidak bertatap muka secara langsung, karena Hasto sangat mempercayai Givano untuk mengelola salah satu cabang usaha miliknya.

" Apa yang terjadi, tidak biasanya kalian berkunjung kerumah saya? " Givano, Papa Ara membuka percakapan.

" Kau pasti terkejut bukan, melihat kita datang kesini? " Hasto, Daddy Dewa.

" Ya begitulah."

" Langsung saja Givano, kami kesini ingin melamar putri tunggal mu untuk bungsu kami."

" Ah, begitu rupanya? Apa kamu yakin kalau ingin berbesan dengan ku? "

" Tentu saja, kita sudah bersahabat sangat lama sekali. Tidak ada salahnya jika dua keluarga ini menjadi satu."

" Aku tidak keberatan soal ini, jusru aku sangat bahagia jika kita menjadi keluarga..."

" Yah, saya pun sama Givano! "

" Lalu kapan pertunangan anak kita diselenggarakan? "

" Bagaimana jika minggu depan? Ucap Mommy Dewa, menimpali pertanyaan Papa Ara.

" Saya setuju, lebih cepat lebih baik. Gimana meburut mu Givano? " tanya Daddy Dewa.

" Saya dan istri ikut kalian saja, ya gak sayang? " Givano menatap sang istri meminta persetujuan nya.

Sedangkan mama Ara yang sedari tadi mendengarkan percakapan suami nya dan sahabat nya itu, sedikit tidak nyaman karena menurutnya mereka harus menanyakan hal ini kepada putri mereka.

Menurutnya pendapat dan persetujuan Ara adalah yang terpenting, karena putrinya lah yang akan menjalani kehidupan rumah tangga itu.

" Pa, apa kita kita membicarakan hal ini terlebih dahulu dengan Ara? "

" Ma, Ara tidak akan keberatan soal perjodohan ini? Apa lagi Azka kan sudah berteman lama dengan Dewa, dan keluarga kita juga sudah tau baik buruknya keluarga Brawijaya.
Papa yakin Ara pasti bahagia menjadi istri Dewa, dan papa yakin Ara akan dijaga dan disayang oleh keluarga mereka."  Ucap panjang lebar papa Ara, meyakinkan sang istri untuk menerima perjodohan anak mereka.

ARA || TIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang