Haii semuanya!
Gimana kabarnya?
Semoga sehat selalu ya. Maapin author ya belum sempat update karena sibuk dan sempat sakit juga huhuh
Tapi malam ini Author balik lagi hehehe
Selamat membaca sengkuuu
Sore ini Naira baru saja selesai menyelesaikan rutinitas mingguannya, yaitu mencuci baju. Maklum sebagai anak asrama mereka mencuci dan menyetrika baju sendiri. Naira mendapat sebuah panggilan dari Pak Jaka di ponselnya.
"Hallo, Assalamualaikum pak" ucap Naira setelah mengangkat panggilan tersebut.
"Waalaikumsalam, gini Naira bapak mau tanya kamu ada agenda tidak malam ini?" tanya Pak Jaka
"Nggak ada pak" ujar Naira
"Bapak mau bilang kamu, Egi, dan Lala dikasih tugas buat datang ke acara nonton bareng malem nanti."
"Hah, saya pak?" tanya Naira
"Iya, sebagai perwakilan OSIS karena divisi kamu kan ada hubungannya sama demokrasi, ministry of human right, social environment, democracy, and tolerance." Ujar Pak jaka
"Iya pak"
"Karena Yudha ga bisa jadi saya minta sama kamu ya. Nanti kalian pergi jam 7 malam sama Bu Dilla ya"
"Baik, Pak"
"Nanti bajunya pakai batik ya dan kamu kabarin juga Lala tadi bapak sudah coba hubungi tapi tidak diangkatnya" ujar Pak Jaka sebelum mengakhiri panggilan itu.
Naira senang setelah mendengar kabar itu, pasalnya ia belum pernah menonton film malam seperti ini. Naira segera menuju ke kamar Lala yang berada di lantai atas.
Ketika Naira membuka pintu terlihat Lala sedang duduk di tepi ranjangnya sambil mengumpulkan nyawanya.
"Pantes aja Pak Jaka nelpon lo nggak di angkat, lo tidur" ujar Naira
"Hah? Emang Pak Jaka nelpon gue?" tanya Lala yang mulai panik
"Iya, cek aja" suruh Naira
Lala dengan kesadaran penuh mengecek ponselnya yang ada di atas meja belajarnya itu, "Pak Jaka udah titip pesan ke gue"
"Pak Jaka emangnya bilang apa? Gue tadi ketiduran"
"Malam nanti jam 7 kita ke bioskop nonton bareng film dari KPU"
"Siapa aja?" tanya Lala
"Gue, lo, sama Egi bareng Bu Dilla nanti"
"Pake baju apa"
"Batik, nanti gue telpon kalo udah siap" ujar Naira kemudian berlalu dan menuju ke area penyimpanan koper untuk mengambil baju batiknya di sana.Naira menyiapkan barang-barang apa saja yang akan ia bawa nanti malam.
"Mau kemana lo" tanya Rubby yang baru pulang dari kelas karena ia ada kelas tambahan
"Mau nonton"
"Hah? Yang bener? Gue ikut dong" pinta Rubby
"Nggak bisa, hanya beberapa orang aja sebagai perwakilan"
"Oalah"
Naira melanjutkan menyetrika bajunya kemudian bersiap untuk mandi dan sholat magrib.
"Izin ya nggak ikut kajian sama ustazah karena gue mau keluar ada acara sama Bu Dilla" ujar Naira ke Rubby
"Bisa banget ya"
Naira membalasnya dengan kekehan kemudian berlalu menuju arah belakang gedung untuk mengambil sepatu di lokernya.
Naira kemudian berjalan ke arah depan building tak lama setelah itu ia mendapat telepon dari Lala kalau ia tidak bisa ikut nonton malam itu karena ia tiba-tiba sakit perut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? Only 9 Days
Teen FictionBanyak remaja yang bilang katanya masa SMA adalah masa yang paling seru. Masa dimana banyak remaja menemukan jati dirinya bahkan tentang kisah cinta layaknya di novel-novel. Namun, sepertinya berbeda dengan yang dialami oleh Naira, tinggal 9 hari la...