Cathrine memejamkan matanya menyesali apa yang telah ia perbuat dulu. Cathrine akui dirinya memang sangat tamak dan begitu jahat. Dengan teganya Cathrine membunuh seluruh saudaranya sendiri dalam persaingan memperebutkan tahta kerajaan. Meski tujuan Cathrine demi kesejahteraan seluruh rakyat Agnolia, namun kini Cathrine tersadar bila semua itu hanyalah jebakan Carlos yang ingin menguasai kerajaan Agnolia melalui Cathrine.

Selama mereka menjalin hubungan, Cathrine begitu dibutakan oleh cinta dan kasih sayang yang Carlos berikan hingga dengan bodohnya Cathrine menuruti dan mempercayai seluruh ucapan Carlos tentang para saudaranya yang terdengar jahat dari sudut pandang pria itu. Nyatanya itu semua hanya omongan semu Carlos demi melenyapkan mereka semua tanpa mengotori tangannya sendiri.

Cathrine mengangkat wajahnya yang tertunduk dan menatap Carlos yang sedang memberikan omong kosongnya diatas podium, sambil berdecih muak.

Pria brengsek! Harusnya dia lah yang berada diposisi Cathrine saat ini!

Carlos yang merasa diperhatikan oleh seseorang dibelakangnya, sontak menoleh dan menatap orang itu yang tak lain adalah Cathrine. Cathrine tengah bersimpuh dengan kepala terangkat dan menatapnya dengan sorotan marah.

Carlos menarik kedua sudut bibirnya hingga menampilkan senyuman mengerikan yang hanya bisa dilihat oleh Cathrine dan para bawahan pria licik itu.

"Oh sayangku. Senang bertemu denganmu lagi setelah sekian lama kau dikurung dipenjara bawah tanah kerajaan kita, sayang." Ucap Carlos dengan suara lirih sambil mendekati Cathrine yang kini mengepalkan tangannya.

"Pria brengsek! Puas kau menipu dan mengkhianatiku? Puas kau menikmati seluruh keistimewaan kerajaan bersama selir kesayanganmu itu?! Dasar pria brengsek!" Balas Cathrine penuh kemarahan dan suara kerasnya sehingga membuat rakyat kerajaan Agnolia saling berbisik kebingungan.

Carlos membulatkan matanya terkejut, lalu pria itu segera menatap tajam Cathrine dan mulai menenangkan seluruh rakyat Agnolia yang kini menatapnya dengan tatapan curiga.

"Tenanglah rakyatku. Saat ini kondisi Ratu Cathrine sedang tak baik-baik saja setelah terpenjara cukup lama diruang bawah tanah kerajaan akibat kejahatannya pada selir Ellisha." Carlos tiba-tiba menampakkan raut menyedihkannya dihadapan seluruh rakyat Agnolia sehingga membuat seluruh rakyat menjadi luluh dan ikut merasakan kesedihannya.

"Jika saja aku tahu Ratu Cathrine akan memperlakukan selir Ellisha seburuk ini, mungkin aku tidak akan menuruti kemauan Ratu Cathrine yang menginginkanku menikahi seorang selir sebab sampai saat ini Ratu Cathrine belum juga bisa hamil calon keturunan kerajaan." Lanjut Carlos yang semakin menarik simpatik semua rakyat yang ada disana.

Cathrine menatap pria itu dengan tatapan tak percaya. Apa katanya? Cathrine yang memerintahkan Carlos untuk menikahi seorang selir? Omong kosong! Justru pria itu yang mendesak Cathrine untuk menerima Ellisha yang sudah mengandung anak mereka berdua! Dasar bajingan gila! Pengkhianat kurang ajar!

Tuk!

Tak!

Tak!

Tiba-tiba saja Cathrine merasakan seluruh tubuhnya basah dan berbau sangat busuk. Ternyata seluruh rakyat kerajaan Agnolia kembali melemparinya dengan sayuran dan buah-buahan busuk yang mereka bawa dari ladang.

"Manusia penuh dosa! Seharusnya kau mati saja sejak lama!"

"Iya, benar! Mati saja kau!"

"Mati saja kau!"

"Ya, mati saja kau!"

Cathrine menangis tersedu dengan kepala tertunduk. Hatinya begitu hancur melihat kerajaannya kini telah berada dibawa kendali seorang pengkhianat. Apa jadinya bila Cathrine mati dan kerajaan yang telah dibangun mati-matian oleh para leluhurnya benar-benar jatuh ketangan orang yang salah? Cathrine dapat membayangkan kehancuran kerajaan Agnolia kini berada didepan matanya. Dan semua ini adalah karena kesalahan dan kebodohan Cathrine yang dengan mudah mempercayai Carlos hanya karena sebuah omongan manis dari pria jahat itu!

FIGHT FOR HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang