"Non! Kita harus ke rumah sakit." Si bibi terlihat begitu khawatir ketika melihat kedua tangan Hye Yoon yang begitu memerah dan luka bakar itu sepertinya cukup parah. Ya bayangkan saja, tangan Hye Yoon menggenggam kuat pinggiran panci itu agar panci itu tidak tumpah dan mengenai tubuhnya. Ia mungkin bisa menyelamatkan tubuhnya dari air sup yang mendidih itu. Namun Hye Yoon harus mengorbankan kedua tangannya.

Hye Yoon menutup matanya, ia mencoba menahan tangisnya yang akan keluar. Perasaan marah pada Jeong Eui, perasaan kecewa karena ia tidak bisa menyelesaikan masaknya dan tentu saja rasa sakit yang ada di tangannya begitu amat menghantamnya secara bersamaan sehingga Hye Yoon tidak bisa lagi berkata-kata.

"Aku antar ke rumah sakit Eonni, itu jangan dibiarkan." Tawar Jeong Eui yang terlihat mengeluarkan raut khawatir.

"AKU BISA SENDIRI! JANGAN SO PEDULI, KAU PASTI SENANG KAN?" Teriak Hye Yoon penuh penekanan, lalu ia dengan cepat meninggalkan dapur itu tanpa melirik kembali ke arah sang adik.

Hye Yoon keluar rumah tanpa memikirkan apapun selain pergi ke rumah sakit, bahkan ia lupa membawa tas dan dompetnya. Hye Yoon terlalu terburu-buru karena tangannya sangat terasa perih dan ia tentu sadar hal ini harus harus langsung diobati.

Beruntungnya Tuhan begitu baik padanya, di depan gerbang mobil Woo Seok terlihat menghampirinya. Hye Yoon terdiam saat tersorot lampu mobil suaminya itu, sampai ia melihat Woo Seok keluar dan menghampirinya.

"Ada apa?" Tanya Woo Seok yang melihat Hye Yoon tetap mematung menghalangi jalan mobilnya.

Hye Yoon menangis. "Sakit hiks," Hye Yoon tidak bisa menahan air matanya lagi.

"Kenapa? Mana yang sakit?" Tanya Woo Seok yang otomatis langsung bergerak khawatir.

Hye Yoon mengangkat tangannya, dan Woo Seok langsung bisa melihat luka bakar di kedua telapak tangan istrinya yang tersinari oleh sorot lampu mobilnya dengan jelas.

"Astaga, kenapa bisa begini. Kita harus ke rumah sakit sekarang!" Woo Seok langsung menarik Hye Yoon agar masuk kedalam mobilnya, Woo Seok menunda untuk mendengar penjelasan Hye Yoon karena yang penting sekarang adalah Hye Yoon harus segera diobati. Pria tinggi itu terlihat terburu-buru kembali masuk kedalam mobil setelah Hye Yoon berhasil masuk. Lalu tanpa ba-bi-bu lagi Woo Seok segera menginjak pedal gas nya menuju ke rumah sakit.

"Sakit banget?" Tanya Woo Seok yang kini menatap luka itu dengan tatapan khawatir, ia seakan ikut merasakan rasa sakit yang dirasakan Hye Yoon.

"Perih sekali, maaf aku menangis tadi." Lirih Hye Yoon yang terus membuka kedua tangannya yang terluka itu dan menaruhnya di atas kedua paha.

"Tidak apa-apa. Itu pasti sangat sakit, sampai-sampai kau menangis tadi." Woo Seok menengok ke arah Hye Yoon, dan mengusap pipi Hye Yoon dengan lembut, Woo Seok menyingkirkan bekas air mata Hye Yoon yang sudah mengering.

"Kenapa sampai begini?" Woo Seok memegang pergelangan tangan Hye Yoon dan memperhatikan lukanya dengan seksama dalam waktu yang singkat karena ia harus kembali fokus pada jalanan.

"Tadi aku memasak." Jawab Hye Yoon pelan.

"Aku butuh cerita detailnya nanti, sekarang sudah hampir sampai. Kau harus berobat dulu." Woo Seok melepaskan tangannya dari tangan Hye Yoon, karena ia harus memutar setirnya untuk masuk ke dalam area parkir rumah sakit itu. Untung saja rumah sakit tidak begitu jauh dari rumah Woo Seok, jadi Hye Yoon bisa segera menerima pengobatan.

.

.

.

Woo Seok dengan setia menemani Hye Yoon yang kini tengah duduk di ranjang rumah sakit, satu persatu tangannya dokter obati dan akan segera diperban dengan rapi. Woo Seok ikut mendesis ketika Hye Yoon juga mendesis kesakitan karena diolesi obat, Woo Seok terus melihat proses dokter itu mengobati Hye Yoon dengan seksama, bahkan bisa dibilang fokusnya sepenuhnya teralih pada tangan istrinya itu.

Fated To Love You - WooHye VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang