"Hm, bukankah kau menempatkannya di bawah sana?"
"Ya, itu adalah ujian terakhirnya. Jika dia mati di sana, sudah dipastikan dia sangat membosankan. Namun, apabila dia bertahan atau bahkan bisa melawan raja ..." Mendadak, dahi Dong-Hyun membentuk garis-garis guratan tajam, bersamaan dengan senyumnya yang melebar. "Aku akan memikirkan lagi apa yang bisa kulakukan dengannya."
"Dasar psikopat. Seharusnya, perlakukanlah seorang gadis layaknya kau memeluk sebuah berlian."
Perempatan imajiner muncul pada Dong-Hyun. "Becermin dong, sialan! Bukankah kau lebih bejat dengan membuat film-film porno lalu menjualnya di internet atau tempat dvd ilegal?" Ia menegapkan bahunya sejenak. "Lagipula, ada salah satu tikus yang kabur dari kandangnya juga."
Saburo mengangkat alis-alisnya kompak. "Woah, kau akhirnya kecolongan?"
"Bocah yang ibunya berutang itu malah kabur dari kamar di mana aku mengurungnya. Aku sudah menduga dia tengah mencari cara kabur atau menyelamatkan gadis itu."
Tiba-tiba, pria Jepang di hadapannya menarik sudut-sudut bibirnya tajam ke arah atas, sambil beberapa pikiran berseliweran di setiap saraf otaknya. Saburo memperbaiki posisi duduknya sejenak untuk memperhatikan raut wajah saingan sekaligus aliansinya tersebut.
"Hei, mau taruhan? Yah, sebenarnya aku tidak terlalu begitu menginginkan judi sekarang, tapi kupikir ini akan sangat menarik." Saburo menyilangkan kakinya sambil menyenderkan tubuhnya santai. "Mana yang akan lebih dulu terjadi? Laki-laki itu berhasil kabur dan menyelamatkan si gadis, atau gadis itulah yang justru berhasil menang di bawah sana lalu kau menggunakannya sesuka hati?"
Dong-Hyun mengernyit curiga. "Oh, ayolah aku tahu kau pintar. Kau selalu menempatkan sandera-sanderamu terpisah jauh agar mereka tak akan saling menyelamatkan satu sama lain. Lagipula, kau punya banyak tempat di tanah Seoul ini, kau punya ratusan orang yang bisa digunakan, jadi aku sebenarnya bertaruh anak laki-laki itu tak akan menyelamatkan si gadis dengan mudah. Baiklah, uhm, kalau berhasil aku bertaruh butuh lebih dari sebulan untuk menyelamatkannya."
"Hei, kau tahu?" Dong-Hyun mengangkat manik tajamnya untuk bertabrakan dengan milik Saburo. "Aku tidak pernah berpikir bakal berapa lama anak itu akan bisa menyelamatkan siapa pun. Anggap saja, aku akan membuatnya terjebak di sini, sampai aku bisa menangkapnya lalu membunuhnya begitu saja. Ah, anggap saja, aku tak mempedulikan lagi soal utang itu, aku butuh hiburan. Justru, aku punya pikiran bahwa gadis itu akan bertahan melawan monster."
Saburo menyeringai. "Hanya butuh beberapa hari sampai gadis itu mati bunuh diri karena diperkosa-"
"Apa pun kondisinya, baiklah aku bertaruh gadis itu akan menang."
===
Misul yang telah mendapatkan nomor orang yang tak dikenal itu langsung saja memghubunginya, tanpa memikirkan apa-apa siapa pun yang akan ia ajak bicara saat ini. Fokusnya hanya Minji, ia harus segera menyelamatkannya sebelum berbagai hal yang lebih buruk menimpa keduanya.
Pada mulanya, tak ada jawaban sama sekali, sampai di telepon yang ketiga seseorang mengangkatnya, disambut oleh suara berat nan tak ramah menyahut.
"Hah?! Siapa, sih?!"
"Ini aku yang ingin bicara denganmu melalui Jug Moon-Soong."
Pria di sebrang telepon itu terkekeh. "Ah, kukira siapa, ternyata hanyao bocah. Hey bocah, apa yang kau inginkan? Menggunakan jasa kami? Kau tahu kami tak ingin dibayar murah terutama hanya dari bocah sepertimu?"
Misul meringis sejenak. Tukang pukul kah?
"Tidak, aku ingin menanyakan sesuatu yang sangat penting." Misul mengegapkan tubuhnya. "26 Juli, apakah pemimpinmu, Kang Dong-Hyun itu menculik seorang gadis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NOWHERE TO GO
Fantasy[17+] sebagai seorang simpatis sosial, Ong Minji, gadis berdarah setengah Korea berambisi membuat sebuah karya novel visualnya untuk bersaing dengan komik-komik laknat yang malah jadi tren di kalangan anak muda, komik BL. Namun, mungkin Tuhan berkeh...
[14] Discussion
Mulai dari awal