Don't Go...

Mulai dari awal
                                    

"Nanti aku hubungi, hati-hati."

Jongin menuruti perintah Kyungsoo. Ia kecup kening Kyungsoo sebelum Kyungsoo pergi.

"Masuklah. Tidak perlu melihatku pergi," Kyungsoo berbalik, mulai melangkah pulang. Tapi ia kembali berbalik dan memanggil Jongin.

"Jongin-ah..."

"Ya, ada apa? Mau aku antar?"

"Tidak. Bicaralah baik-baik dengan ayahmu," ucap Kyungsoo.

Jongin tersenyum mendengar perkataan Kyungsoo.

"Iya, sayang. Pulanglah, hati-hati. Nanti aku hubungi."

.

.

.

.

Jongin membuatkan teh untuk ayahnya. Ayahnya berjalan-jalan melihat isi tempat tinggal Jongin. Bertanya jika ada sesuatu yang ingin ia ketahui. Jongin jawab, menjawab seperlunya. Tanpa ada kesan antusias atau senang. Ayah Jongin baru duduk saat Jongin membawa secangkir teh.

"Kau tinggal sendiri disini?" tanya ayah Jongin.

"Tentu saja."

"Rumahmu cukup bagus."

Jongin benar-benar tidak ingin basa-basi dengan ayahnya.

"Ada apa abeoji datang kesini? Lalu tahu dari mana abeoji tahu tempat tinggalku?"

"Ibumu sudah tidak lagi menemuimu?" tanya ayah Jongin tiba-tiba.

Jongin diam. Karena Jongin tahu, ibunya yang biasa datang menemui Jongin beberapa minggu sekali tiba-tiba tidak pernah lagi melakukan itu karena ayahnya. Sebenarnya tidak heran jika ayahnya tahu dimana Jongin tinggal sejak ia keluar dari tempat tinggalnya dulu. Ayahnya pasti menyuruh anak buahnya atau siapa pun untuk mencari tahu. Jongin bertanya hanya ingin tahu ayahnya akan menjawab apa.

"Tidak."

"Tentu saja dia tidak akan lagi menemuimu, jika dia masih melakukan itu sekarang ini dia tidak akan tinggal bersamaku."

Jongin kembali diam. Persis seperti yang Jongin kira. Ayahnya tidak berubah, sama sekali tidak. Ayahnya tetap orang yang sama, orang 4 tahun lalu mengusir Jongin, orang yang dulu begitu melarang Jongin untuk melakukan hal yang ia suka. Selain itu, dia tetap egois dan sombong.

"Aku datang untuk menyuruhmu kembali tinggal denganku dan juga ibumu."

"Kenapa tiba-tiba? Lagi pula abeoji tahu apa jawabanku."

"Ya... memang, tapi aku akan tetap memaksamu. Memintamu kembali tinggal bersama."

"Dan aku akan tetap menolak. Lagi pula ada apa tiba-tiba memintaku seperti itu?"

"Kau tidak bisa terus tinggal disini. Kau tidak lihat bagaimana lingkungan disini. Kau akan lebih baik jika mengikuti apa kataku."

Jongin tak langsung merespon. Pikiran Jongin teringat saat ia masih tinggal dengan ayahnya. Kata-kata yang baru saja ayahnya ucapkan sama seperti yang ayahnya katakan dulu, saat melarang Jongin untuk tidak menggambar. Akan lebih baik jika Jongin mengikuti apa katanya? Terakhir Jongin lakukan itu, dia hidup seperti di penjara. Tidak memiliki teman dan selalu merasa ingin mati.

"Abeoji tahu apa jawabanku, dan aku harap abeoji tak lagi memintaku untuk kembali."

"Apa kau seperti ini karena gadis itu? Gadis buta yang tadi datang bersamamu?"

"Kyungsoo tidak ada hubungan apapun dengan masalah ini," jelas Jongin.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku. Aku anggap jawabanmu itu iya. Baiklah jika kau tidak ingin kembali. Tapi aku sebagai ayahmu akan terus meminta dan memaksamu untuk kembali tinggal denganku. Bagaimana pun caranya!" ayah Jongin menegaskan.

Silent and BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang