"Eomma appa dimana?" tanya Hanbin lalu duduk disamping eommanya. Hanbin tersenyum melihat keadaan eommanya yang begitu ceria setelah melakukan operasi kemarin.
"Appamu sudah berangkat sejak jam 7 tadi, ia bilang ada panggilan mendadak dari kantor" jawab eomma Hanbin tersenyum manis kearah Hanbin. Hanbin tak habis pikir ketika eommanya sakit begini appanya masih saja sibuk. Bahkan berangkat sepagi itu meninggalkan eomma sendiri.
"Ah eomma sudah makan? Hanbin suapin bubur untuk eomma ya" tanya Hanbin berdiri mengambil semangkok bubur yang ia bawa dari rumah. Hanbin mulai menyuapin eommanya begitu lembut sesekali mereka bercanda.
"Kau tidak sekolah?" tanya eommanya sambil menghentikan Hanbin untuk tidak menyuapi ia lagi. Hanbin yang mendengar itu ia hanya menggelengkan kepalanya, lalu berdiri menaroh mangkok yang awalnya berisi bubur kini sudah habis. Hanbin mengingat sekolah, seketika ia teringat Joohyun. Hanbin yang berniat menelponnya ketika sampai di RS bahkan lupa. Hanbin meminta ijin untuk keluar sebentar lalu berlalu meninggalkan ruangan eommanya.
Kini Hanbin duduk ditaman RS yang siang ini suasana sedikit bersalju. Ia mengambil ponselnya disaku lalu menekan call .
"Joohyun kau tidak marahkan?" tanya Hanbin harap harap cemas ia takut Joohyun akan marah merasa ia dari pulang sekolah kemarin dan baru sekarang menghubunginya. Ia menghentak-hentakkan kakinya menunggu jawaban Joohyun.
"Memangnya kenapa?" tanya Joohyun balik dari balik telepon Hanbin. Hanbin tak habis pikir kenapa anak ini tidak menyerocos memarahinya, Hanbin mulai bingung akan bicara apalagi ia memutuskan untuk menyuruh Joohyun untuk menyusulnya di RS setelah pulang sekolah. Joohyun hanya mengiyakan perkataan Hanbin. Lantas Hanbin langsung memutuskan sambungan teleponnya.
Hanbin menghembuskan nafasnya ia mulai lega karena Joohyun tak begitu marah terhadapnya, walau ia tau jika Joohyun sedang menyembunyikan emosinya. Joohyun memang tipe wanita yang pandai menyembunyikan emosi dan perasaannya. Itualah yang membuat seorang Kim Hanbin sangat mencintainya.
...
Jam menunjukkan saatnya untuk makan siang, semua murid berbondong-bondong menuju kanin sekolah begitu juga dengan Joohyun dan kedua sahabatnya Soojung dan Wendy. Mereka berjalan menuju kantin, dari kejauhan kantin sudah terlihat penuh. Sesampainya di kantin mereka bertiga memutuskan untuk bergabung dengan Donghyuk dan Yunhyeong yang hanya berdua dimeja kantin mengingat Junho yang sedang di China karena appanya baru saja meresmikan cabang baru perusahaan disana.
Sembari menunggu pesanan mereka datang, Donghyuk membuka sebuah topik tentang kelulusan dan akan kemana mereka setelah lulus nanti sesekali mereka tertawa karena olah Donghyuk.
"Jung Soojung kau akan kemana setelah kelulusan nanti" tanya Donghyuk seraya menyeropot minuman yang ia pesan. Soojung yang mendengar itu lalu menjawabnya sambil memainkan ponsel ditangnnya.
"Ah aku akan menyusul Minho oppa di Paris" jawab Soojung lalu tersenyum kearah Donghyuk. Donghyuk sedikit kaget mendengar jawaban Soojung.
"Benarkah? huh berarti hanya aku yang menetap di Korea" ucapnya sedikit lemas. Donghyuk mengingat sahabat-sahabatnya pada akan meninggalkan Korea. Mengingat Yunhyeong yang akan kuliah di Inggris bahkan ia sudah diterima di universitas ternama disana, Wendy? tentu ia akan kembali kenegara asalnya Kanada dan akan kuliah disana. Junho sudah bisa ditebak ia akan hijrah ke negeri Panda yaitu China dan Hanbin? anak itu terlalu abstrak sepertinya ia akan setia dengan Joohyun dan menetap di Korea.
Joohyun yang melihat Donghyuk bersedih ia sedikit tertawa lalu mengangkat bicaranya.
"Tenanglah Donghyuk masih ada aku" ucap Joohyun sembari memakan nasi goreng kimchi yang ia pesan tadi. Donghyuk yang mendengar pernyataan langsung membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't say yes Run away now (Fanfaction RV Ikon EXO)
FanfictionI can't promise-Kim Hanbin Promise? Yes, i'm waiting for you-Bae Joohyun Jangan terlalu memaksa perasaanmu-Sehun
Chapter 2
Mulai dari awal