Kepulan asap dan ceceran buah-buahan segar berserakan di badan kiri jalan itu. Sungmin masih mengatur nafasnya. Tidak habis pikir mengapa ia jadi berbuat senekat ini. "Ingat Sungmin, kau masih punya Sandeullie" bisiknya dalam hati. Tanpa pikir panjang, wanita itu pun mengambil ponselnya dan menelpon Kibum, tunangan dari Choi Siwon kakak sepupu Kyuhyun, untuk menggantikannya menemani Sandeul di sekolah. Karena Sungmin harus menyelesaikan masalah yang ia buat barusan.
Sementara dari luar seorang lelaki tua mengetuk-ngetuk pintu mobilnya, antara cemas dan menahan marah. Cemas akan kondisi wanita yang di dalam lalu menahan amarah karena barang dagangannya hancur semua.
Sungmin sudah bersiap akan keluar untuk meminta maaf dan menyelesaikan masalah ini baik-baik, namun tiba-tiba saja dari arah samping, terdapat truk pengangkut barang yang melaju dengan kecepatan kencang. Entahlah kejadiannya begitu cepat, hingga Sungmin yang belum sempat keluar dari mobilnya terhempas begitu saja, mobil itu bahkan terguling beberapa kali dengan Sungmin yang masih di dalam.
Pedagang buah yang sempat berlari terlihat sangat shock dengan apa yang dilihatnya barusan. Begitu pun pengguna jalan lainnya. Dan langsung saja ia salah satu dari mereka menelpon polisi dan ambulance guna mengevakuasi wanita yang memilki manik rubah itu.
***
Growing Pain
***
Kyuhyun merogoh sakunya saat ponsel pintarnya bergetar menerima panggilan telepon. Pria itu sedikit mengerinyit ketika membaca ejaan huruf Hangeul yang tertera pada id si penelepon.
"Yeob...."
"HEI!" pekikan tersebut lantas langsung membuatnya menjauhkan ponsel itu dari telinganya, demi Tuhan! Ia bahkan belum sempat menyelesaikan ucapannya tadi.
"Bicaralah pelan-pelan aku tidak tuli Ryeong-a" ucap Kyuhyun
"Cho Kyuhyun! Kau tahu berapa lama aku mencoba menghubungi ponselmu namun tidak pernah kau jawab. Selama dua minggu belakangan ini kau kemana saja? Kau tahu aku sangat mencemaskan mu!"
Kyuhyun menghela nafas, terdengar isakan di line seberang. Sudah pastilah jika gadis penyuka jerapah itu tengah menangis sekarang.
"Uljima kau tidak malu dengan umurmu eoh? Selama dua minggu ini aku sibuk mengurus Sungmin. Dan maaf, mungkin kita akan jarang untuk bertemu selama ia masih sakit"
"Oh, Ryeong-a... mianhe karena tidak mengabarimu sejak lama. Kita akan bicara jika waktunya memungkinkan" putus Kyuhyun pada sambungan teleponnya.
"huhhh" menghela nafas panjang, Kyuhyun memijat pelipisnya yang pusing. "Mengapa aku baru ingat sekarang ya?" gumamnya mengeratkan ponselnya.
Kim Ryeowook, bergetar menahan tangis saat mendengar kata-kata Kyuhyun barusan, kata-kata yang baru ia dengar dari mulut pria yang selama tiga tahun belakangan ini menjalin hubungan gelap dengannya.
"Apakah kau mulai mencintai istrimu dan melupakan aku ?" monolog Ryeowook menatap tembok dengan sorot mata kosong.
Tiga tahun yang lalu, adalah kali pertama mereka bertemu. Saat itu Kyuhyun yang akan pulang ke kantornya karena memang ia lebih banyak menghabiskan waktu di ruang kerja kantornya ketimbang di rumah, bertemu tidak sengaja dengan gadis itu di jalan. Cerita klasik, gadis yang hendak dinakali oleh orang jahat, lalu ditolong olehnya.
Sudah kubilang kan itu hanya cerita yang klasik...
Pikiran Ryeowook menerawang, mengingat kembali peristiwa itu,
Mungkinkah ini adalah akhir dari hubungan mereka selama ini. Sedikit banyak ketakutan spekulasi negatif berkeliaran di otak gadis itu. Tidak, ia menggeleng tegas mengusir semua pikiran yang menghantui otaknya. Gadis itu terlalu takut untuk kehilangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Growing Pain
FanfictionMereka sudah bersama selama delapan tahun, bahkan telah memiliki seorang putri yang begitu mengemaskan . Namun semua yang terjadi hingga saat ini malah semakin membuat luka itu kian bertumbuh dan terus bertumbuh. Fanfiction Disclaimer fanfiction in...
Bagian 5
Mulai dari awal