6. Tara's Nightmare

Mulai dari awal
                                    

"Iya ma."

"Di, aku mau ngomong." Ujar (Namakamu) setelah memastikan Tara sudah benar-benar terlelap.

"Mau ngomong apa?"

"Jangan disini, di balkon aja." (Namakamu) berjalan mendahului Aldi menuju balkon.

"Mau ngomong apa?"

"Tadi aku liat di instagram, ada yang fotoin kamu lagi jalan sama cewek gandengan tangan."

"Astaga (Nam..), aku gak suka sama Bella. Itu cuma siasat aku aja. Karena kekayaan keluarga nya Bella mulai menipis."

"Bella?"

"Iya. Nama nya Bella. Perusahaan papa aku pinjem uang itu 10 tahun lalu (Nam..). Tapi mereka baru ngungkit sekarang. Kenapa? Karena mereka mulai jatuh miskin. Kakek nya Bella yang megang saham perusahaan udah meninggal, jadi secara otomatis saham nya jatuh ke perusahaan lain."

"Terus aku harus percaya?" Tanya (Namakamu) (sok)jutek.

Aldi tersenyum penuh arti. Ia siap mengeluarkan jurus andalannya.

"(Nam..), kamu tau gak?"

"Nggak."

"Iyalah gak tau. Orang gue belom kasih tau dodol!" Geram Aldi. Kadang mereka masih menggunakan kosakata lo-gue jika sedang tidak ada Tara. Tapi kadang mereka juga keceplosan didepan Tara.

"Ih apaan dah. Buruan. Gua ngantuk."

"Kamu tau ga, ngeliat kamu itu ibarat ngelihat gerhana matahari."

"APA? Jadi maksud kamu aku itu bulan yang nutupin matahari nya. Gitu?"

Aldi menepuk jidat nya.

"Bukan gitu bego!"

"Jadi..?"

"Kamu kayak gerhana karena sekali aju ngeliatin kamu, gak bakal bisa liat yang lain. Fokus nya ke kamu terus."

"Aih." (Namakamu) menutup wajah nya yang sekarang bak kepiting rebus. Memerah.

"Idihh. Merah mukanya. Manjur juga gombalan gue." Ujar Aldi bangga.

"Dih sotau banget dah lu, anjay!"

"Coba ngaca sana. Muka lu merah apa kaga?" Ujar Aldi lalu masuk kedalam kamar rawat, meninggalkan (Namakamu) di balkon.

Hhm.. beginilah potret keluarga bahagia. Bercanda dan tertawa setiap hari nya. Walaupun si buah hatu tengah terbaring di ranjang, mereka masih terlihat gembira.

"Mama dulu lah. Kan mama yang menang tadi" ucap (Namakamu) tak mau mengalah.

"Papa dulu lah!"

"Ih udah. Tara aja yang nentuin. Papa duluan." Tara menunjuk Aldi.

Yap. Mereka sekarang sedang bermain tepuk nyamuk. Hanya berdua. Hanya (Namakamu) dan Aldi. Tara yang menjadi wasit nya.

"Ih se-

"SELAMAT PAGI!" Tiba-tiba muncul sesosok wanita yang sama yang Aldi temui kemarin. Masih dengan rik mini, heels tinggi, dan make up supertebal itu.

"AAAA!!! PAPA MAMA TARA TAKUT!" Tara hendak melompat dari ranjang nya untuk berlari. namun sayang, selang infus menahannya untuk tetap berada diatas ranjang.

"Hai Tara cantik. Apa kabar?" Tanya Wanita itu mendekati Tara.

"Hiiih! Tante siapa? Jelek banget." ujar Tara.

Tara terlalu jujur

Bella merengut, tapi sebisa mungkin ia tersenyum demi Tara yang akan jadi anak nya/kali jadi nikah loh bell/

"Nih, tante bawain kue kesukaannya Tara. Enak loh." Bella menyodorkan sebuah cupcake.

"Tante so tau banget. Orang Tara suka nya cheese cake, bukan cupcake." Ceplos Tara.

"Pffft!!.." Aldi dan (Namakamu) menahan tawa. Melihat ketidaksukaan Tara terhadap Bella.

"Kan sama-sama cake, Tara sayang... jadi rasanya sama aja.." ujar Bella ngotot.

"Ihh tante itu gimana sih? Namanya aja udah beda, rasanya pasti beda lah."

"Yaudah. Tara mau di bawain apa besok? Tante besok kesini lagi."

"Gak usah tan, Tara besok udah pulang kerumah."

"HAHAHA." Tawa Aldi dan (Namakamu) pecah seketika dan mereka ber high five.

Emosi Bella sudah di ubun-ubun. Lantas ia mengambil tas nya dan membawa kembali paperbag yang berisi cupcake yang tadinya untuk Tara dan pergi.

"Bagus nak, bagus!" Puji (Namakamu).

"Tante itu yang dateng ke ulang tahun papa waktu itu kan?"

"Iya."

"Tara gak suka. Mukanya kayak dinding, pa. Keras banget." Ujar Tara. Bayangkan, anak bocah masuh ingusan umur 4 taon udah bisa ngomong begitu.

"Nah, makannya Tara. Kamu harus kayak gitu terus kalau orang tadi nyamperin kamu "

"Emang kenapa pa?"

"Ada lahh. Nanti papa jelasin."

◆●

Mao nanya dunk. Kalian nangis ga pas di awal part ini?

Gue lap lap air mata mulu pas ngetik. Gak tau kenapa.

Btw thx 2,5K readers and 0,5K votes. I LOVE YOU!:*
LOL

[2]My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang