Beberapa menit kemudian, aku mendapatkan tokonya. Akupun memasuki toko itu. Disana terlihat banyak orang yang memakai penutup kepala seperti Rara. Aku berpikir, mungkin kain penutup kepala itu kali ya yang bisa ku beli untuk kado ulang tahunnya. Aku mulai mengitari tempat itu.
Aku melihat kain penutup kepala berwarna biru dan memiliki motif di bagian bawahnya. Dan disamping nya juga ada yang berwarna hitam putih bermotif polkadot. Aku mengambil kedua kain itu dan membawanya ke kasir. Syukurlah mereka tidak mengenalku. Kini kain itu sudah di kemas rapi di dalam kotak yang sudah dihias sedemikian rupa. Aku kembali ke apartemen dan mampir sebentar di depan apartemen Rara.
***Afra pov
Aku hanya bisa beristighfar dalam hati. Kenapa papa selalu membawa anak itu? Jelas aku tak menyukainya. Aku beranjak dari tempat duduk ku menuju depan, kok nggak ada ya?
Klek..
Duk..Ini apa? Ada memonya.
Selamat ulang tahun Rara, ini kado ulang tahun dariku. Semoga kamu suka, aku hanya bisa mengirim lewat ini. Dan kamu tidak kecewa saat bertemu dengan ku.
Maksudnya apa? Tidak kecewa saat ketemu sama dia. Ya Allah, ampuni hambaMu ini. Bismillah..
Aku kembali ke ruang tamu, disana sudah ada mereka berempat. Aku pun duduk di samping kak Ji Suk.
"Dari siapa Ra?" tanya kak Ji Suk yang melihat ku memegang kado.
"Dari Wawan kak" kataku dengan senang.
"Wah, alhamdulillah dong ya. Ini kado kita" kak Jae Suk memberikan tiga kado. Tiga? Lah ini ada empat orang. Satu lagi mana?
"Ini kado kita berdua" kata kak Ji Suk sambil menunjuk dirinya dan Kak Jae Suk serta tau apa yang ku pikirkan saat ini.
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan?" usul Akbar. Tuh anak buka suara juga.
"Nggak, aku capek, lembur, mau istirahat aja"
"Yaudah, papa disini aja sama Afra, kalian bertiga aja yang jalan-jalannya"
"Oke, ayo, kita pergi dulu, Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Syukur deh dia udah pergi, sabar, aku harus sabar jangan kebawa emosi.
"Pa, Afra mandi dulu ya, gerah nih. Papa udah sarapan?""Nanti aja kita sarapan sama-sama. Papa mau nonton dulu"
"Okey pa" aku pun berjalan menuju kamarku dan mandi.
***Author pov
Di apartemen Exo sedang merencanakan perayaan ulang tahun Afra. Sedangkan D.O sedari tadi tak kelihatan batang hidungnya. Mereka bersiap-siap berangkat. Rae Sun juga disana sejak tadi pagi.
Siang ini Afra dan keluarganya tengah berkumpul sambil menonton tv. Afra beranjak dari duduknya dan pergi ke depan. Disana ia melihat Rae Sun dan member Exo.
"Happy birthday AFRA!!" teriak mereka semua dengan semangatnya. Afra hanya bisa tersenyum melihat mereka.
"Masuk yuk" ajak Afra.
Mereka semua terlihat sangat antusias. Afra duduk disebelah Rae Sun dan di sebelah Rae Sun ada Baekhyun oppa. Mereka memang tak terpisahkan. Tapi terkadang Rae Sun yang gak peka sama Baekhyun.
"Terima kasih kalian sudah datang dan memberikan kejutan padaku. Oh iya, D.O mana? Kok nggak kelihatan?" tanya Afra.
"Kita juga nggak tau, sedari pagi dia sudah menghilang bagaikan di telan bumi" jelas Baekhyun.
"Perkenalkan, ini papa aku, ini kedua saudara laki-laki ku, Ji Suk oppa dan Jae Suk oppa. Pa, kak Ji dan kak Jae, kenalin ini, Rae Sun, pembimbing aku dan mereka semua member Exo" jelas Afra.
"Saya Rae Sun, salam kenal, paman, Ji oppa dan Jae oppa" Rae Sun tersenyum manis ke arah kedua kakak Afra.
"Mau minum apa?" tanya Afra.
"Apa aja deh" kata mereka.
"Aku bantu ya?" tawar Rae Sun.
"Ayo"
Mereka berdua kemudian pergi ke dapur.
"Ra oppa kamu tampan, ya Tuhan, andai aku bisa memiliki kekasih setampan Jae Suk oppa"
Afra geleng-geleng kepala melihat Rae Sun yang menghayal.
"Bukannya Baekhyun oppa tampan?" goda Afra menyadarkan lamunan Rae Sun.
Rae Sun memanyunkan bibirnya. Saat melihat Afra menuangkan kripik di piring , ia menghampiri Afra.
***Assalamu'alaikum,
Dimulmed itu fotonya Afra.Jangan lupa tinggalkan jejak :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah In Seoul
Spiritual[COMPLETE]Cerita tentang seorang muslimah yang menjalani hari harinya dengan banyak rintangan dan lika liku perjuangan dan tetap bertawakal kepada Allah Swt.
Tujuh
Mulai dari awal