Langit yang cerah selalu bisa mencerahkan siapapun yang melihatnya. Awan-awan menari-nari silih berganti tiada habisnya. Matahari bersinar dengan riang tanpa keraguan untuk memberikan semangat kepada semua orang dalam melakukan aktivitas.
Seorang wanita sedang duduk diam di bawah pohon kelapa memperhatikan sebuah keluarga bahagia yang sedang piknik menikmati indahnya pantai di sore hari. Keluarga itu terlihat berbicara riang sambil memakan snack dengan sesekali tertawa riang bersama. Terlihat sempurna, sangat sempurna.
" haahh, " terdengar helaan nafas panjang dari sang wanita. Dia sangat iri melihat keluarga tersebut. Andai saja....
" Kim, berenang yuk, " ajak seorang wanita cantik yang datang secara tiba-tiba. "kita kan ke pantai niatnya pengen seneng-seneng, kok kamu cuma duduk doang sih? Ayo bangun, abis itu ganti baju sana!" ajak wanita cantik tersebut sambil menarik tangan Kim untuk berdiri.
" Oke, Oke, gue bakalan ganti baju tapi ga usah tarik-tarik juga kali, Rimaa." Kim berdiri sambil menggerutu kesal karena Rima sudah mengganggu kesenangannya. Menyendiri adalah salah satu kesenangan bagi Kim dan dia pergi meninggalkan Rima untuk berganti baju. Kim menyusuri jalan setapak menuju toilet wanita yang berada di pondok paling ujung. Tanpa sengaja matanya melihat seorang laki-laki yang sedang tertidur pulas di dalam pondokan yang tidak memiliki dinding. "Mungkin dia lelah." pikir Kim.
Setelah berganti baju, Kim segera kembali ke tempat dia terakhir kali meninggalkan Rima. Tapi dimana dia. Rima tidak ada di bawah pohon tadi.
" Hadeh, kemana sih tu anak, gak bisa diem bener," gerutu Kim sambil celingak celinguk mencari keberadaan Rima. Kim berjalan menyusuri pantai untuk mencari sahabatnya tersebut hingga dia melihat Rima sedang berbicara dengan seorang lelaki asing.
" Rimaa, gue cariin lo kemana-mana, bikin ribet aja." Kim memberikan pelototan dengan mata sipitnya.
" lo lama sih, Oya, gue punya temen baru, dia namanya Ray dan ternyata dia murid pindahan baru yang udah diributin anak-anak kemaren." tunjuk Rima kepada lelaki yang disebelahnya dengan riang gembira. " Gak nyangka ya, kita bisa ketemu dia disini."
"Oh."
"Hay, saya Ray, nama kamu? " Ray menjulurkan tangannya kepada Kim dan Kim menyalaminya hanya sebentar, benar-benar hanya sebentar.
" Kim. "
Ray mengerutkan dahi karena melihat perlakuan Kim kepadanya. Melihat kondisi yang canggung, Rima segera berpamitan pada Ray dan menarik tangan Kim pergi menjauh. Rima sudah biasa melihat Kim berlaku dingin kepada orang lain, apalagi orang asing. Menurutnya Kim itu "Ice Queen" yang pernah ada. Entah apa yang pernah terjadi pada Kim dan dia tidak pernah mau menceritakannya.
" Oke, mari kita berenang cantik sambil menikmati sore hari yang indah ini." teriak Rima. Suaranya terdengar cempreng saat dia berteriak senang sambil mengangkat kedua tangannya ke atas. " Kita pulangnya setelah Sunset aja ya, gue pengen foto-foto cantik, Oke. " kalau Rima sudah memutuskan tidak ada yang bisa merubahnya.
" Terserah lo aja deh." setuju Kim pasrah
" Lo juga harus mau di foto, oke? "
" He eh."
Kedua wanita tersebut menghabiskan sore itu dengan canda tawa. Kim yang melemparkan candaan dan Rima yang tertawa.
*****
Please tinggalin jejak ya, kritik dan sarannya sangat ditunggu,
KAMU SEDANG MEMBACA
Takkan Selamanya
RomanceDia. Seseorang yang sangat ingin ku temui. Aku merindukannya. Sangat. Tapi segalanya telah berubah. Dia. Aku tak bisa mengenalinya, bahkan dia telah melupakanku.