Roller Coster

Mulai dari awal
                                    

Percakapan pun berakhir setelah Najwa turun dari mobil. 

Mungkin yang dibicarkan Najwa benar, aku yang terlalu takut. Takut kehilangan tapatnya

•••

Taman Bermain

Awal keberangkatan mereka berjalan lancar.

Arkha mengajak Najwa dan Dikka naik wahana roller coaster.

"Arkhan kamu yakin kita naik ini."
Tanya Najwa tidak yakin.

"tenang aja,  kan ada aku. "
Jawabnua mantap. Ia membayangkan kalo Najwa akan memeluk kuat dia saat naik roller coaster.

Setelah naik roller coaster.

" awa mau lagiiii. Ya nggak Dik"
Ucapnya semangat.
Diangguki semangat pula oleh sang adik.

Dan niat Arkhan gagal.  Ternyata Najwa tidak takut wahana menantang.

Ah gagal sudah rencana.hahaha

Mereka pun pergi ke toko boneka, disitu Najwa dibelikan Boneka Stich biru.  Ia tahu bahwa Najwa suka sesuatu berwarna biru.

"kak wa,  coba pakai ini. "
Dikka memasangkan bando dengan teling panda. 
Najwa telihat lucu,  dengan jilbab abu abu terang, seakan senada dengan bando itu.

"pinter kamu yah Dik, imut kakak kamu jadinya"
Puji Arkhan.

Najwa suka. Ia bahkan tidak melepas benda itu, dia memakainya sepanjang hari di taman bermain.

Sembari berjalan, mereka menikmati suasana.
Dikka sibuk melihat sekitar sambip berfoto ria, Arkhan sibuk mengobrol dengan Najwa.

" Bg Kak,  coba liat sini. "
Ucap Dikka dari belakang.
Mereka menoleh kebelakang bersamaan.
Cekrek.
Satu foto berhasil diabadikan.

"ayuk lanjut. "
Ditariknya dua orang itu. Mereka hanya terheran.

Tampak siluet keluarga kecil yang bahagia. Saat ini.

~~~

Cafe.

" udah jam 5. Pulang kita lagi. "
Ucap Najwa sambil melirik jam ditangannya. 
Jam antik pemberian Umi.

"iya kk, dikka juga udah capek.  Besok mau sekolah pula. Tugas menghantui.  "
Sembari menyeruput minumannya.

Mereka berlalu pulang.

Alhamdulillah hari tidak terjadi hal yang buruk.

Setelah pikiran tenang Arkhan tersebut, tiba tiba saja busway yang di tumpangi tiba tiba saja behenti mendadak dan terjadi ledakan di bagian belakang. Terbakar.

Penumpang segera memecahkan kaca dan berusaha membuka pintu darurat sebelum kehabisan oksigen karena asap yang mengumpul dalam bus.

Arkhan sibuk mendobrak pintu, terlihat Dikka yang panik melihat sang kakak yang mulai lemas, Najwa memiliki riwayat asma.

Pintu terbuka,  segera semua berdempetan keluar. Termasuk 3 orang tersebut. Dikka terlebih dahulu keluar, lalu Najwa yang ditatah Arkhan untuk keluar.

Ambulance dan pemadam segera tiba.
Dan Najwa pingsan dipelukan Arkhan sesaat setelah keluar dari bus.

"wa..  Bangun wa,, "
Arkhan panik. Dikka pun panik bahkan hampir menangis, iapun segera menyuruh petugas ambulance untuk memberikan oksigen ke kakaknya saat mobil bersirine itu tiba.
Najwa pun dilarika kerumah sakit beserta korban yang terluka karna ledak pada bagian belakang mobil.

---
Rumah Sakit.

Dikka dan Arkhan menunggu di samping Najwa sampai ia siuman, tampak tangan nya di elus lembut oleh Arkhan.

"Halo,  "
Ucapny lalu setelah membuka mata,
Ia terseyum.

"Bagaimana kamu bisa tersenyum saat kami disini mengkhawtirkanmu. "
Jawab Arkhan sembari memeluk Najwa kuat.
Dikka mengucap syukur.

Najwa hanya terkekeh.

" karena aku bersyukur saat aku mungkin bisa saja direnggut nyawa oleh om malaikat maut tadi,  tapi dengan kemurahan Allah, aku dibangunkanNya. "
Balasnya.

"kakakku keren sekali, " kini gantian Dikka yang memeluk Najwa.
Arkhanpunikut terseyum. Rasa syukur bahwa gadisnya ini kuat sekali.

Hari ini panjang bagai roller coster, dengan rasa yang beragam. Tetap saja. Alhamdulillah.
-Arkhan

Ini takdir, bersyukur adalah sikap yang keren seperti kakak.
- Dikka

Duhh Awa mau pipis.
- Najwa

••••

>>>> Assalamualaikum..
Halo oo... 
Comment yah,  pengen banget cerita bareng reader, suka apa enggak, ..  ^^

Let Go Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang