Seulgi menaikki bus yang sepertinya banyak sekali poster-poster sang idol.
diantaranya ada poster, bts, exo, ikon, exid, red velvet, shinee, got7, seventeen, girls generation, cnblue, 2NE1, dan super junior.

Lalu bus itu berhenti di taman belakang sekolah, ya. Taman itu biasanya tempat orang mengenang masa lalu.

--------------------

"Seulgi." sesosok wanita memanggilnya

"j-jess-sica!?" kaget Seulgi, karena Jessica adalah orang yang famous, cantik, dan orang kaya. semua orang di sekolah pasti mengenal Jessica

"Seul, duduk dulu!" lalu Seulgi mengangguk dan duduk disebelah Jessica

"gue mau nanya sama lo." kata Jessica

"mau tanya apa?" Ucap Seulgi dengan senyumannya walaupun Seulgi tau Jessica itu sangat ganas terhadapnya

"gausah sok lucu deh. lo deket sama kak Jimin?"

"cuma temenan."

"boong lo!"

"gue engga boong, sumpah." kata Seulgi sambil tersenyum

Jessica memutar kedua bola matanya, "halah! orang tadi pagi aja lo dianterin Jimin ke sekolah kan, itu tuh temenan?"

"sumpah, gue sama Jimin ngga ada apa-apanya, dia yang mau nganterin gue." kata Seulgi dengan nada yang masih halus

"gausah lo deket-deket kak Jimin! dia tuh pujaan hati gue! dasar lo cewe tumpang tenar." kata Jessica dengan nada yang tinggi

"engga, yauda silahkan kalau mau deketin kak Jimin. gue engga apa-apa." kata Seulgi yang masih saja dengan senyuman nya itu

Lalu Jessica berdiri, Seulgi pun ikut berdiri. Muka Jessica terlihat kesal, matanya pun tajam hanya melihat kearah Seulgi saja, nafasnya yang terdengar dan...

plakk...

Sebuah tamparan mendarat di pipi sebelah kanan milik Seulgi. Setelah Jessica menampar, ia menendang kaki Seulgi hingga terjatuh lalu pergi begitu saja.

Tetesan air mata demi tetes mulai menurun drastis di pipi Seulgi. Tak menyangka, bahwa Jessica itu telah membuat onar dengannya.

Seulgi pun langsung pergi entah kemana, ia hanya ingin pergi jauh dari Seoul.
Seulgi pun memikirkan sesuatu, ia ingin pergi ke rumah tante nya yang terdapat di Seoul sebelah selatan.

Tetesan air mata demi tetes kering di pipinya Seulgi. Ia langsung berjalan menuju halte bus dan menunggu sebuah bus datang.
Beberapa menit kemudian, bus itu pun datang dengan tujuan ke Seoul bagian selatan, Seulgi langsung menaikki bus itu.

Seulgi membuka aplikasi line dan terdapat notif dari Jimin, lalu ia buka.

ParkJimin : kamu dimana?
ParkJimin : kok tadi pas pulang sekolah aku engga liat kamu?
ParkJimin : kamu kenapa?
ParkJimin : jebal...jawab dong

Me : aku mau pergi :)
Read

ParkJimin : pergi kemana? ku anter nih
Read

Me : pergi jauh pokoknya
Read

ParkJimin : kamu kenapa?
Read

Me : engga kenapa-napa, bilangin ke Hyera kalau aku besok engga sekolah, makasih sunbae
Read

ParkJimin : pasti kamu ada masalah nih
Read

Me : engga kok
Read

ParkJimin : yaudah, besok aku bilangin Hyera deh...yauda udah dulu ya, kayaknya kamu lagi stress jadi aku engga mau ganggu kamu dulu :) bye bye
Read

Me : bye
Read

Bus itu berhenti di halte bus yang Seulgi tak kenal. Seulgi pun langsung turun dan melihat, papan jalan nya. Ya. Seulgi sudah sampai di Seoul bagian selatan.
Ia langsung berjalan menuju ke rumah tante nya.
Terlihat dari kota Seoul bagian selatan, menara namsan tower masih terlihat walaupun sekarang Seulgi sudah berada di Seoul bagian selatan.

Tiba-tiba seorang pria mendekati Seulgi dan ternyata itu om nya Seulgi.

"paman." ucap Seulgi

"Seulgi, kenapa kamu dateng kesini?" tanya pamannya sambil membawa dua kantong plastik

"aku hanya ingin pergi kesini aja." kata Seulgi

"yasudah, yuk ke rumah paman." Seulgi mengangguk dan berjalan disebelah pamannya.

dua puluh menit jalan sudah dilalui, dan akhirnya sampai di rumah tante dan paman nya Seulgi.

Tante nya membukakan pintu rumahnya, "seulgi? ada apa kau kemari? masuk dulu yuk minum teh dulu."

"ne.." kata Seulgi pelan

Ketika Seulgi duduk di ruang tamu rumah paman dan tantenya, Seulgi melihat ada sebuah kotak yang berisi cincin, dan Seulgi hanya tersenyum.

"hm...mood kamu turun ya?" tanya tantenya, tp Seulgi lebih suka memanggilnya bibi Yoorda

"iya bibi, seperti biasa kan. bibi Yoorda selalu tau maksudku kalau datang kesini." bibi Yoorda mengangguk

"kau mau nginap berapa hari disini?" tanya paman Hanju

"sekitar tiga hari lah paman, sambil menaikkan mood ku bersama anak pama dan bibi." kata Seulgi sambil tersenyum

"yasudah, kamu tidur bersama Hana aja, mau kan?" tanya bibi Yoorda

"baiklah, aku mau ke kamar Hana dulu ya." bibi Yoorda dan paman Hanju tersenyum dan mengangguk

Seulgi membuka pintu kamar Hana dan langsung memeluk Hana dari belakang.

Hana menoleh kearah Seulgi, "noona! aku merindukan noona." balas pelukan Hana

"noona juga merindukanmu, bolehkah aku menginap dirumah mu selama tiga hari?" tanya Seulgi sambil membelai rambut Hana

Hana menarik nafas dalam-dalam, "tentu saja boleh! aku sangat senang." lalu memeluk Seulgi lagi

"yey! aku bisa bermain bersama mu dong hehehe." kata Seulgi

"tentu." kata Hana sambil bersandar di perut Seulgi

Ya. Hana masih kecil, mungkin sekitar class elementary grade one. Hana selalu merengek jika ayah dan bunda nya tidak membolehkan nya pergi ke pusat kota Seoul, tempat tinggal Seulgi.

Lalu Seulgi merapihkan tas nya di sofa kecil milik Hana.
Setelah itu mereka bermain bersama, permainan nya diantara tebak-tebakkan, tebak lirik lagu, dan tebak gaya.

















Gimana gaes
Penasaran ya Seulgi meninggalkan Seoul kenapa, udah tau pasti nih
Tp just Vomment ya 😄😄




park chanyeol or park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang