"Sehun ayo! Kita berangkat sekarang.", panggil D.O.
Semua sudah siap untuk masuk pesawat kecuali aku. Aku bahkan tidak sadar kapan Xiumin bangun di sampingku.

Di pesawat kami bersiap pulang ke Korea. Aku memeriksa ponselku sebelum mengaktifkan airplane mode.

Saat aku sedang memasang headset di ponselku, tiba-tiba ponselku bergetar.

Ada pesan masuk.

From: Irene

"Sore ini pertama kalinya aku tampil di TV. Bukan hal penting ya.. tapi entah mengapa Aku merasa harus memberitahumu tentang hal ini. Bila sibuk kau tidak perlu menontonnya."

Dan tidak lama datang pesan kedua:

"Akan diadakan mini fanmeeting di SM. Aku tidak punya siapapun untuk diundang. Kau mau datang?"

Lalu pesan ketiga muncul

" Kau tidak perlu datang! Perjalananmu dari Eropa pasti sangat melelahkan. Beristirahatlah."

Aku tersenyum membayangkan ia mengirim pesan ini. Ia menyuruhku datang tapi tidak ingin aku datang. Dasar wanita aneh.

"Maaf tuan tolong matikan sinyal ponsel anda. Kita akan segera berangkat. Terimakasih.", kata seorang pramugari yang kebetulan lewat di sampingku.

"Oh iya maaf.", aku langsung mematikan ponselku sebelum sempat membalasnya.

Pesawat lepas landas. Aku melihat awan-awan di jendela sambil tersenyum.

Entah mengapa pesan Irene menyuruhku datang ke panggung pertamanya membuatku sangat bahagia.

"Aku tidak tahu melihat awan membuatmu sangat bahagia, Sehuna?", kata Baekhyun disebelahku.

"Terserah.", jawabku masih tersenyum melihat jendela pesawat.

"Kau tahu? Setelah sekian lama akhirnya aku melihatmu tersenyum.  Yah setidaknya sekarang kau punya semangat lagi. Kau harus selalu punya alasan untuk tersenyum seperti itu setiap hari.", kata Baekhyun menyemangati sambil menepuk pundakku.

Aku diam dan berpikir, aku akhir-akhir ini memang tidak banyak bicara. Aku lebih banyak diam dan sendiri. Aku merasa member-member EXO sering menggodaku karena aku terlalu banyak diam. Mereka ingin menghiburku.

Dan selama ini aku sebenarnya tidak sedih ataupun murung. Melainkan lebih sering memikirkan hal lain. Membuatku tidak fokus.  Hal yang aku pikirkan semenjak tour Jepang.

Terutama sejak di bandara sebelum berangkat ke Jepang.

Saat pertama bertemu Irene.

Ada apa denganku selama ini?

"Hyung!", aku berbalik membuka selimut yang menutupi Baekhyun yang bersiap untuk tidur.

"Ah! Cinca.. kau mengagetkanku saja!", kata Baekhyun kaget sambil membuka penutup matanya.

"Hyung, apa orang bisa berubah jika baru bertemu orang yang todak dikenalnya?", tanyaku.

"Tentu saja tidak. Kecuali kau bertemu wanita cantik.", kata Baekhyun lalu tertawa.

"Nah aku punya teman, hyung. Jadi dia baru bertemu seorang wanita. Katanya ia selalu teringat pada wanita itu. Dan ternyata tidak lama kemudian mereka jadi rekan kerja dan sering bersama. Disitu teman-temannya bilang temanku ini agak berubah. Itu kenapa ya?", tanyaku.

"Ini kisah temanmu?", Baekhyun bingung.

"Bukan sih. Ini kisah temanku punya saudara jauh yang keponakannya tinggal di rumah bapak yang anaknya pernah mengalami hal seperti itu."

"Sangat jelas ya... Nah jadi begini Sehun maknae  yang sangat kucintai. Yang terjadi pada temannya saudara blablabla itu.. jadi dia.."

"Langsung ke intinya saja!"

"Dia jatuh cinta dengan wanita yang ia temui itu. Sejak pertama kali bertemu."

"Jangan bercanda, hyung.", kataku setelah respon diam selama 5 detik.

"Pasti kau sampai lupa makan karena memikirkan wanita itu kan?"

"Bukan aku! Tapi kenalannya temanku itu!"

"Iya iya kenalannya temanmu itu. Apa ia sampai lupa makan atau tidak nafsu makan?"

"Ya."

"Kadang tidak memikirkan kesehatannya sendiri?"

"Ya."

"Ia pikir wanita itu yang paling cantik setelah ibunya sendiri?"

"Iya."

"Ia marah jika melihat wanita itu dengan pria lain?"

"Iya betul hyung!!", jawabku tanpa sadar agak teriak.

"Oh Sehun. Kau tahu sendiri jawabannya."

Aku terdiam.

Aku... menyukainya?

Apa benar?

To be continued...

SEHUN IRENE - Human NatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang