"Pengennya sih gitu, tapi udah lo ambil duluan." Ucap Bagas dan itu membuat Adam dan Kanza kebingungan.
"Maksud lo?" Tanya Adam tak mengerti..
"Nope, never mind. Jadi kalian akan tinggal disini?" Tanya Bagas mengalihkan pembicaraan.
"Iya untuk sementara aja."
Setelah itu mereka mengobrol panjang lebar tapi lebih tepatnya Adam dan Bagas yang mengobrol. Sedangkan Kanza hanya melihat dan menjawab jika ditanya.
"Gue balik deh, udah malam juga." Ucap Bagas pamit.
"Oke bro, hati-hati." Ucap Adam sambil memeluk Bagas.
"Gue balik ya, Assalamualaikum." Sambil melepaskan pelukan Adam.
"Waalaikumsalam." Jawab Adam dan Kanza bersamaan.
Kemudian mereka kembali kekamar, Adam sibuk dengan laptopnya dan Kanza hanya menganti setiap channel tv karena tidak ada film yang seru.
"Lebih baik aku tidur, dari pada dicuekin terus." Ucap Kanza dalam hati.
Tak lama ia berbaring, ia merasa tempat tidurnya bergerak. Itu artinya Adam sudah naik ketempat tidur.
Kanza mencoba untuk tidur tapi tidak bisa karena ia tidak bisa tidur jika tidak ada guling. Di apartemen Adam tidak ada guling sama sekali. Jadilah ia dari tadi hanya mengganti posisi tidur nya agar ia mendapat tempat yang nyaman untuk tidur.
"Ada apa Za?" Tanya Adam karena Kanza yang dari tadi tidak bisa diam.
"Gak papa mas." Jawabnya bohong.
"Jangan bohong." Ucap mas Adam.
"Gini mas... Kanza... Kanza..." Ucapannya terpotong karenaulah Adam.
"Kenapa Za?" Ulang Adam.
"Kanza... Kanza gak bisa tidur kalau gak.... gak ada guling." Ucap Kanza sambil menundukkan wajahnya malu.
"Hei, kenapa malu." Ucap Adam sambil mengangkat dagu Kanza agar menatapnya. Kanza hanya menjawab dengan gelengan.
"Jadi gimana?" Tanya Adam bingung.
"Gak tau." Ucap Kanza yang sama bingung nya.
Saat di kamar Kanza dulu, disana ada guling. Jadi ia bisa tidur tapi disini tidak ada.
"Aha...gimana kalau kaki mas aja jadi guling kamu." Saran Adam.
"Apa? Emang bisa?" Tanya Kanza ragu.
"Bisa, coba tes." Ucap Adam sambil menarik kaki Kanza ke kakinya. Saat kaki Kanza berada dikaki Adam, Kanza merasa nyaman dan sepertinya ini cocok untuk pengganti guling.
"Gimana?"
"Nyaman kok." Jawab Kanza malu.
Setelah itu, Kanza mulai tidur dengan lelap karena sudah menemukan gulingnya dan sepertinya kaki Adam sangat cocok untuknya.
***
"Hai..." Sapa Adam saat Kanza baru saja membuka matanya.
"Eh.." Ucap Kanza yang sedikit kaget.
"Lupa ya kalau udah nikah?" Tebak Adam.
"Maaf mas."
"Morning kiss." Ucap Adam sambil memajukan bibirnya.
"Kanza belom gosok gigi mas." Jawab Kanza malu.
"Yaudah, setelah itu mas tagih." Ucapnya dan langsung berlalu ke kamar mandi.
Saat ini Kanza sedang berada didapur untuk menyiapkan sarapan untuk Adam. Kanza menyiapkan nasi goreng dan tempe goreng serta jus jeruk untuk Adam.
"Wah harum sekali baunya, sepertinya enak." Ucap Adam sambil duduk dimeja makan.
"Nih mas." Sambil mengambil piring Adam dan menuangkan nasi dan lauk untuk Adam.
"Kanza dihidung kamu ada apa." Ucap Adam sambil menunjuk hidung Kanza.
"Ada apa mas?" Tanya Kanza bingung sambil membersihkan hidungnya.
"Kesini dulu." Perintah Adam sambil menggerakkan tangannya yang mengisyaratkan seperti menyuruh mendekat.
"Ada apa mas?" Ulang Kanza saat ia sudah mendekat dengan Adam.
Saat Kanza menunjukkan hidungnya, Adam langsung mencium Kanza dan itu membuat Kanza kaget.
"Mas..." Ucap Kanza setelah sadar dari keterkejutannya dan Adam hanya membalas dengan senyuman kemenangan.
"Ok, mas pergi dulu ya. Jangan menerima tamu jika kamu gak kenal ya." Ucap Adam memberitahu.
"Baiklah mas, hati-hati." Ucap Kanza sambil melambaikan tangan dari meja makan.
Selama di kantor, Adam senyum-senyum sendiri membayangkan ciumannya dengan Kanza tadi malam dan tadi pagi. Apalagi ditambah dengan ekspresi wajah Kanza yang lucu dan khas. Selama dikantor Adam menyelesaikan tugas dengan sangat sempurna dan itu karena Kanza.
—————————————————————————————————————————————
Jangan lupa vote, komentar dan sarannya ya
All the best for you 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karena Allah ( After Married )
Spiritual[ DON'T COPY MY STORY GUYS ] ~~~ Cerita ini hanya fiktif/khayalan belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. ※※※ "Saya terima nikah dan kawinnya Kanza Putri Sire...
TWO
Mulai dari awal